Jumat, 14 Januari 2011

what a strange society...

Sedikit cerita dari hiruk pikuknya idul adha nan menggembirakan
Hehehe


As usual dengan perayaan idul adha sebelumnya, ritual pada tahun ini pun dimulai dengan berpuasa arafah sehari sebelum “D-day”, hohoho.

Namun, tak seperti biasanya, pada malam tanggal 9 dzulhijah itu pun, kami anak geologi masih berusaha menyempatkan diri untuk menyegarkan sedikit pikiran kami dengan cara futsal bersama. Acara yang dikomandoi dodo dan tigor ini pun dimulai dengan tepat pukul 22.00 malam, sebuah penempatan waktu yang menurut saya sudah cukup larut untuk sebuah permainan futsal. Tapi, apa boleh buat, itulah kami, itulah geologi, mungkin hanya itulah waktu yang paling tepat untuk kami berkumpul bersama, meluapkan sejenak rutinitas tugas, kuliah yang mengisi hari-hari penuh petualangan kami. Hehehe, singkat cerita acara futsal berakhir jam 12an malam. Itu artinya waktu pada malam itu sudah memasuki tanggal 9 dzulhijjah, yang berarti itulah waktu bagi kami untuk berpuasa.



Puasa 9 dzulhijjah pun dijalani dengan penuh tantangan………..
Aku pun bangun jam 3.30 WIB dalam kondisi setengah sadar karena kelelahan futsal yang sangat, mengambil piring, nasi lalu makan pun dilalui tanpa konsentrasi seperti biasa, hanya asal “hap, lalu dimakan” nasi itu pun habis, sedikit meminum air lantas terkapar lagi, huhuhuuhu, dan……


TAK ADA CERITA ;p



12 jam kemudian,

Allahu akbar…….allahu akbar……….allahu akbar, laila haillallah huallahu akbar, Allahu akbar, walillallah ilham, lantunan menghanyutkan takbir menyentak hatiku pada maghrib tanggal 9 dzulhijjah, sudah lama aku merindukan momen agung ini, sebuah perayaan idul raya besar, yang juga dinanti-nantikan jutaan umat Islam di dunia ini. Lantas, aku berbegas untuk bersiap-siap menyambut Isya dengan harapan akan ada takbiran keliling bersama kampung Bangunrejo yang sangat ku cintai ini.

Namun sial, ternyata, mungkin karena waktu itu hampir hujan dan tak memungkinkan untuk takbir keliling, kami warga Bangunrejo hanya berada di dalam masjid. Bersahut-sahutan mengucap, memuji, meresapi asma-Nya Yang Maha Besar.
10 Dzulhijjah pun dimulai, solat dengan cukup khusyuk dan it’s d’time to kill !
Hohohohoho


Di sinilah kebodohan-kebodohan terjadi, ^^

Aku datang…………tapi ternyata aku sudah melewatkan sesi sapi karena ku kira acara penyembelihan belum dimulai (huh ! gara-gara tempat nyembelihnya pindah, aku g denger jadwal penyembelihannya).
Apa boleh buat, saya hanya mendapatkan sesi kambing ! (ada yang merasa terpanggil ? hahaha), Sekali gores, maka matilah ! itulah ketidakseruan ketika menyembelih kambing, tidak adanya acara bergulat seperti ketika dengan sapi, ya sudahlah, kambing yang sudah disembelih pun diletakkan begitu saja, Lantas aku dipanggil untuk memindahkan kambing itu ke atas tali untuk digantungkan. Dengan semangat 45…678, aku mengangkat kambing itu dengan tenaga super (aku menyangka berat kambing sekitar 50an kg ke atas, ternyata CUMA 30an) dan terjadilah….

(Berikut adalah kebodohan / FUN FACT yang terjadi seiring berjalannya waktu)

1.Croooooottttt ! Isi kerongkongan kambing yang berwarna hijau pekat dan bearoma rumput itu pun bercucuran menyeruak mengenai kakiku dan para tetanggaku, hujan MISUH pun tak terhindarkan, semua pun tertawa tanpa terkecuali, wakakaak maaf pak,mas,dek wwakakaakk……

2.Ketika menguliti kambing jawa yang berwarna hitam, ada seorang bapak yang menyeletuk mengomentari tetanggaku yang sedang menguliti, “Awas lho wi, le nguliti aja kleru karo awake dhewe”
* NB : bapak-bapak yang nguliti kambing jawa itu memiliki kulit hitam legam nan eksotis, makanya tak heran jika bapak-bapak yang tadi mengejek suka sekali menggoda bapak tadi. hihihi

3.karena kekurangan pisau, tetanggaku pun mengeluarkan samurai, rencong, pisau makasar yang panjang dan gede itu, trus ada alat yang untuk memplamir, mengamplas tapi tajam banget (namanya lupa) yang dipunyainya, aneh bin ajaib, cara menguliti model baru ! hahaha

4.tidak adanya kapak atau bendo untuk memotong tulang yang keras TAK MEMBUAT warga kami kurang akal, salah satu tukang bakso kebanggaan kami pun hanya perlu satu dua gerakan dengan tangannya untuk mematahkan tulang itu dan KREEEKKK…patahlah.

HOW A BIG AND HORRIBLE POWER !

5.Proses pengumbahan atau pencucian jeroan pun dimulai dengan hujan gerimis yang memusingkan, hohho bingung ! Ada sedikit kekhawatiran dari para angkatan tua tentang adanya banjir di daerah sasaran cucian, hehehe. Namun, dasar angkatan muda, mereka beringsak untuk terus memaksa tetap mencuci jeroan di kali biasa. Dan dimulailah perjalanan menuju TKP, dengan sombongnya, kami memamerkan jeroan sapi dan kambing itu kepada setiap pengguna jalan.

*Mungkin aja perasaan para pengguna jalan kayak gini, ini ni pada ngapain to ?

6.Selama proses, dari tai, jeroan, darah, pipis,dll dari hewan tersebut di sterilkan dengan ketelitian yag buruk. Wakakaak, kenapa ? Karena kita kurang personel, alat, dan tingkat keuletan. Hehehe. Nah, jadilah hasil kumbahan yang lumayan berantakan. Hahaha

7.karena sudah mendengar adzan jumatan, kami pun pulang melewati jalan godean, di sepanjang jalan kenangan, kita lebih ekstrim daripada ketika berangkat. Kita teriak-teriak gitu, njuk menyapa setiap pengguna jalan. Tak peduli kenal atau g (meski banyakan g kenal) wakakaak.

8.Tadi sempat ada laporan kalau 4 personel kami yang menyusul menggunakan motor, ternyata mengalami kecelakaan dan tercebur selokan mataram.

Gubraaaaaaaaaaaaakkkkkkkkk !!! what the strange accident !!! hihihi


9.sesampainya di dekat masjid, langsung saja kami mengambil makan siang kami, tanpa di komando dan arahan, semua memulai makan dengan waktu, kecepatan yang rata-rata atas. Hahaha :p



begitulah kisah di negeri nan luar biasa........Bangunrejo !!! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar