Selasa, 25 Januari 2011

Road to Bandung part I

Well, Saya muncul lagi lho !, hehehe, setelah menghilang selama 3 hari (dari tanggal 2-4 Februari). Mungkin ada yang bertanya-tanya (minimal pak satpam SMA 3 lah, huhuhu) kemana saya pergi. Oeklah kalo beguncrat (ralat dari “Okelah kalau begitu”-.red), saya pergi ke BANDUNG lho !. hahaha

sebenarnya sih g ada urusan penting, ada saudara yang nikah, atau pun di Bandung lagi ada pembagian makanan gratis (*nah lo ketahuan laper), saya murni eh bukan saya fredo hanya berniat untuk jalan-jalan kok. Mencoba mengobrak-abrik Bandung yang identik dengan nama “Paris van Java” –nya, hohoho. Ya sudahlah silakan baca kejadian-kejadian aneh. Plis cekidot ^^a


1. 2 Februari 2010

Waw, akhirnya hari ini pun tiba juga, setelah tadi malam aku berunding dan mengatur rencana tentang apa yang akan kita lakukan di Bandung. Sebenarnya ini sih keputusan mendadak dariku sendiri ya, yang seenaknya mengIYAkan ajakan jegu untuk pergi ke Bandung, padahal ajakan baru tadi malam, dan berangkat langsung pagi harinya. Hahaha goblok !. Preparing completed, supplies completed, list of destination completed, dan tak lupa stomach completed (ini yang paling penting, hehe). Aku pun segera menuju ke stasiun Lempuyangan sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan oleh jegu aka yanu 65. setelah menunaikan ibadah solat dzuhur, kami segera menuju kereta kami, dan perjalanan pun dimulai…………

Well, Berikut adalah daftar (what the) fun fact- nya:

1. Perjalanan sejauh 427 KM (kayaknya segitu) bakal ditempuh selama 10an jam. Dari pukul 12.10-22.37.

* Bayangkan aja, betapa kempesnya pantat saya kalau harus duduk selama itu, wakakaakk


2. saya menggunakan kereta ekonomi “Pasundan” dengan tujuan stasiun Bandung

* nama stasiunnya Bandung kasar lho, masak namanya kiaraCONTONG eh kiaracondong ding, hahaha


3. ini adalah perjalanan pertama saya menggunakan kereta api yang menuju ke arah barat

* soalnya biasanya Cuma naik KA Prameks (bukan obat sakit kepala lho) dengan tujuan maksimal adalah Solo, hehehe


4. banyaknya orang di kereta ekonomi dan bahkan cenderung rela berdesakan di dalam kereta ekonomi adalah potret wajah ekonomi Indonesia yang masih buruk.

* betul g? huhuhu Indonesia…Indonesia


5. selama perjalanan, kereta itu serasa Pasar Beringharjo ! ya mau gimana lagi, banyak banget pedagang asongan dan komplotannya gitu. Mau tak sebutin ? ada penjual blangkon, irus, buku dongeng, donat, pecel, tas kecil, gelang, charger+headshet, tukang sapu, mainan, lanting (alen-alen), tongkatnya sailormoon, pengemis, pengamen dengan 3 tingkatan, kupluk, dompet, celengan, jenang, aqua, mizone, kopi, susu, dan bahkan ada bencongnya juga, hadududu

* nah lo, banyak banget kan ? bayangin aja gimana ramainya kereta ekonomi. Hahaha dan sebenarnya itulah tujuan saya dalam perjalanan ini, “jalan-jalan dan mencari keramaian”


6. masih tentang pedagang, cara mereka mengenalkan produk mereka pun tergolong unik. Mereka menyodorkan sampel barang mereka langsung ke penumpang dan bahkan terkadang langsung dilemparkan ke pangkauan masing-masing penumpang. Setelah itu mereka pergi dan sekitar 10-15 menit dan mereka kembali lagi mengambil barang mereka. Apabila ada yang tertarik, langsung saja bertransaksi ria. Hohoho

* pas pertama kali disodori barang dagangan itu, saya mengira kalau saya sedang dikasih sama orang lain. Seandainya beneran dikasih, barang-barang itu pasti saya masukkan ke tas saya sampai penuh. Hehehe (dasar penadah barang gratisan) :p


7. aku masih belum paham dengan alasan kenapa rel-rel kereta api itu diberi kerikil (bukan sesuatu yang lain) di sepanjang lintasan. Ada yang tahu ?

* setahuku sih kalau di sepanjang rel itu dikasih klepon atau bakpia pasti akan habis dibabat para penumpang ataupun penduduk sekitar rel, iya kan ? hadududu


8. aku juga masih belum paham kenapa ketika kita masih TK diberi doktrin kalau suara kereta itu “tut…tut…jes…jes…jes”

* padahal kemarin aku memperhatikan kalau suaranya kereta itu ”uooong……gledhek…gledhek…” gitu lho, mana yang bener coba ? ^^a


9. di kereta itu udaranya dingin lho soalnya banyak jendalanya

* padahal ekonomi, gimana dengan yang bisnis dan eksekutif ya ?


10. ada sungai yang lebih lebar daripada sungai Progo. Yaitu sebuah sungai di Purworejo yang namanya saya g tahu

* beneran lebar banget, kalau g percaya cek aja sendiri, wakakakak :p


11. saya menyadari bahwa selama perjalanan masih banyak, luas akan bentangan sawah di Indonesia. Tetapi, kok masih banyak rakyat Indonesia yang masih kelaparan dan harga beras masih mahal ya ? salah siapa coba?

* hadudu begitulah Indonesiaku


12. selama perjalanan ada mbak-mbak berkerudung biru (saya pun mengira saya kenal dengan dia) di seberang tempat saya duduk hampir selalu memperhatikan gerak-gerik saya. Enggak tau kenapa, tatapannya itu terkesan khawatir dengan saya (padahal saya anteng, g ngapa-ngapain, bukan pencopet juga, hadudu). Tapi, terkadang mbaknya juga tersenyum simpul(enggak gila kan Anda mbak ? hiihihi)

* beneran aneh, tapi dia bersama masnya atau suaminya gitu. hahaha


13. rute stasiun yang terlewati (seingat saya) punya arti tersendiri yaitu Lempuyangan (lembu dari kayangan)-Wates (sejenis pepaya)-Kutuarjo (kutu punyanya mas arjo)-kebumen (manusia-manusia kebo)-karanganyar (soalnya baru)-gombong (sifat buruk)-sampiuh (salah satu cara duduk)-kroya (salah satu jenis mie yang ada di iklan-iklan tipi gitu)- maos (membaca)- gandrungmangun (kalau gondrong itu keren)-sidareja (jadi sisa)- mluwung (pekerjaannya pemulung)- ciamis (air amis)-cileduy (air leduy)- tasik (ungkapan bahagia seperti “Hore, tasik banget acaranya !)- warung bandrek (warung membobol lubang kunci)- kiaracondong (ini lagi, stasiun yang kasar, kiaraCONTONG, hehehe)

* haduh, maksa banget ya ? hihihi yoben


Sesampainya di Bandung yakni pukul 22.37 (tumben ni, ekonomi on time), kami (aku dan jegu) langsung menuju kosnya di daerah dayuh kolot (mendayung goblok). Hehehe selesai hari ini. Capek…….alergi dengan namanya duduk, wakakak


Begitulah perjalanan hari pertama saya, berikutnya nyusul ya………..still in process ni, hohoho ^^a

2 komentar: