Kamis, 07 Juli 2011

Tangisan Nabi Muhammad SAW Untuk Sekelompok Wanita

nsya Allah, semua kaum muslimah dengan membaca hadis ini dapat lebih terhidayahi untuk terdorong lebih tahu tentang islam. Mudah2an. Amin





Imam Ali as. berkata : Suatu hari aku pergi bersama Sayyidah Fathimah as. datang menemui Nabi saw. saat itu beliau dalam keadaan menangis.


Imam Ali as bertanya : demi ayah dan ibuku ya Rasulullah ! kenapa anda menangis?




Nabi Muhammad saw menjawab : Wahai Ali ! ketika malam aku dibawa pergi Mi’raj, ada sekelompok perempuan dari umatku sedang disiksa yang amat pedih. ( sampai sekarang aku masih teringat hal itu) aku menangis karena siksaan pedih yang mereka jalani.




1-Aku melihat perempuan kepala dan rambutnya digantung, dan otaknya mendidih karena panas.


2-Aku melihat perempuan yang lidahnya digantung dan air Hamim (air minum yang mendidih dari jahannam) dituangkan ke tenggorokannya.


3-Aku melihat perempuan, kedua payudaranya digantung.


4-Aku melihat perempuan memakan daging badannya sendiri sementara api yang membara berada di bawah kakinya.


5-Aku melihat perempuan tangan dan kakinya diikat, ular dan kalajengking menyerang mereka.


6-Aku melihat perempuan tuli , buta dan gagu di atas bara api. (Saking panasnya) Otak kepalanya keluar dari hidung mereka, dan badannya terpotong-potong.


7-Aku melihat perempuan kedua kakinya di atas bara api jahannam yang panas sedang tergantung.


8-Aku melihat perempuan badannya dihancurin dengan gunting –gunting yang panas.


9-aku melihat perempuan muka dan tangan-tangan mereka terbakar dan memakan dagingnya sendiri.


10-Aku melihat perempuan kepala mereka seperti babi, dan badannya seperti keledai. Dan beribu-ribu siksaan menimpa mereka.


11-Aku melihat perempuan berbentuk anjing , api masuk dari dubur dan keluar dari mulutnya. Dan malaikat pemberi adzab, memukul kepala dan badan mereka dengan tongkat api.


Sayyidah Fathimah as. bertanya : Wahai ayahku! cahaya mataku! Apa yang perempuan itu lakukan Selama di dunia, sehingga Allah swt menyiksa mereka ?!


Nabi Muhammad saw menjawab : Wahai putriku !


1-Perempuan yang kepala dan rambutnya digantung, karena dia tidak menutupi kepala dan rambutnya dari ajnabi (tidak muhrim).


2-Perempuan yang lidahnya digantung , karena dia suka menyakiti suaminya dan orang lain.


3-Perempuan yang kedua payudaranya digantung karena dia menghindar untuk berhubungan badan dengan suaminya.


4-Perempuan yang makan daging badannya sendiri, karena dia menghiasi badannya untuk orang lain dan tidak menghindar dari yang bukan muhrim.


5-Perempuan yang tangan dan kakinya diikat, ular dan kalajengking menyerang mereka. Karena tidak memperhatikan kebersihan baju dan berwudlu. tidak melakukan mandi junub dan haidz dengan betul. Dia tidak menjaga kebersihan dirinya dan meremehkan sholat.


6-Perempuan yang tuli, buta dan gagu karena dia hamil akibat zinah dan menisbahkan anaknya kepada laki-laki.


7-Perempuan yang kedua kakinya di gantung, karena keluar rumah tanpa izin suaminya.


8-Perempuan yang badannya di hancurin dengan gunting-gunting panas, karena menyerahkan dirinya kepada laki-laki lain.


9-Perempuan yang muka dan tangan-tangan mereka terbakar , dan memakan dagingnya sendiri, karena dia penyebab terjadinya perzinahan ( dia menjual perempuan kepada laki-laki).


10-Perempuan yang kepala mereka seperti babi dan badannya seperti keledai, karena suka berbohong dan menggunjing orang.


11-Perempuan yang berbentuk anjing ,api masuk dari dubur dan keluar dari mulut ,karena suka bernyanyi ( di depan yang bukan muhrim ) dan berhasud.






Kemudian Nabi Muhammad saw berkata : celakalah seorang istri ketika suami tidak meridhoinya. Dan bahagailah seorang istri ketika suami meridhoinya.


( Dikutip dari kitab Bihar Al-Anwar jilid 18, hal. 351-352)



Inpohnya dari sini gan http://iwans.wordpress.com/2007/05/3...lompok-wanita/ cekicroooot....

bila ibu bisa memilih

Anakku...

Bila ibu boleh memilihApakah ibu berbadan langsing atau berbadan besarkarena mengandungmu



Makaibu akan memilih mengandungmu

Karena dalam mengandungmu

ibu merasakan keajaiban dan kebesaran AllahSembilan bulan nak...



Engkau hidup di perut ibuEngkau ikut kemanapun ibu pergiEngkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetakkarena kebahagiaanEngkau menendang rahim ibu ketika engkau merasatidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata





Anakku...Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasicaesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu

Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu

Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menitkelahiranmu

Adalah seperti menunggu antrian memasuki salahsatu pintu surga

Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencarijalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakanDan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kitaberduaMalaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasasakit,Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapunDan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia



Saat itulah...Saat paling membahagiakanSegala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapanhati tentang junjungan kitaRasulullah di telinga mungilmu





Anakku...

Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah,atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,

Maka ibu memilih menyusuimu,

Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmudengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yangsangat berhargaMerasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibudalam kantuk ibu,Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang laintidak bisa rasakan





Anakku...

Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruangrapat

Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle

Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu





Tetapi anakku...Hidup memang pilihan...Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan meranaMaka maafkanlah nak...



Maafkan ibu...Maafkan ibu...





Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzlekehidupan kita,Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzlekehidupan kita yang hilang

Percayalah nak...Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibuPercayalah nak...

Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu...

Ayah, Kembalikan Tangan Dita

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.


Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.


Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.


Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" ....


Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.


Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik ...kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.


Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa... Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.


Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.


Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"...jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya sudah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah. "Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.


Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu... Dita tidak akan melakukannya lagi.... Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi... Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.


"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?... Bagaimana Dita mau bermain nanti?... Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, " katanya berulang-ulang.


Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf.


Buat semua yang telah menjadi orang tua dan atau calon orang tua.... Ingatlah.... semarah apapun, janganlah kita bertindak berlebihan... Sebagai orang tua, kita patut untuk saling menjaga perbuatan kita especially pada anak2 yg masih kecil karena mereka masih belum tahu apa2.



Last edited by .Kaskus.Donator; Today at 10:58 PM.

hari aneh :D

Ehm… akhirnya saya nulis lagi, setelah sempat terhenti di akhir bulan Juni dan saya banyak bermimpi kemudian berpetualang selama Juli-September ini. Sebenarnya ada banyak konsep yang sudah saya siapkan, Cuma tertahan di awing-iwang eh awang awang (malah nyebut nama adik kelas, hehe). Dari berpetualang di Jakarta, menCRET, tour Wonosobo, ikut KL di Bojonegoro, OSPEK Teknik, 17an yang luar biasa, puasa, nge-MC bersama artis Sang Pencerah (walaupun Hanung dan Zaskya ga jadi dateng, tapi minimal sudah ketemu sama penulis bukuya, hehe), MUDIK, dan masih banyak lainnya. Semuanya pengen saya bagi, tapi saya bingung bagi waktunya, hehe. Coba saya punya sekretaris yang bisa ngetikin note ini (bikin note aja ribet mas ! hahaha).



Okelah kalau begitu, saya mau berbagi hari ini saja, yang menurut saya cukup lucu (entah menurut teman teman, haha). Dan saya pun menulis note ini dengan ditemani suara indah (my beloved future wife) Gita Gutawa *amin. Langsung saja daripada banyak cingcong.



Perhatikan saja (what the) fun fact- nya berikut ini :



1. Mau ngetik proposal



Nah, begini ceritanya, tadinya saya itu mau ngetik proposal suatu acara. Dan ternyata saya lupa membawa proposalnya yang ternyata eh ternyata tertinggal di kos teman saya. Gubrak !!! Lantas, saya berusaha dengan kemampuan sok-sokan saya, mencoba untuk berimprovisasi dengan kalimat-kalimat saya yang mendayu-dayu. Tapi bodohnya saya lupa menaruh flashdisk yang seharusnya menjadi media bagi saya untuk menyimpan data tersebut. Setelah lama mencari-cari dan menghabiskan sekitar 5 menit 36 detik (lebay, haha), saya berhasil menemukan flashdisk saya ! HOREEEEEEE !!! Tapi tahu nggak, dimana saya menemukan flashdisk saya tersebut ? Tetod, flashnya tak gelangin di tangan kanan dan saya tidak merasakannya. WHAT THE FUN ! ;p





2. Nebak pikiran teman saya



Selanjutnya pas kuliah, saya kembali dites oleh teman saya yang iseng. Dia menyangka saya mempunyai kemampuan tebak-menebak pikiran (padahal saya hanya mengarang banget, bahasa jawanya sih waton njeplak). Nah, tapi teman saya ini tetap ngeyel. Yasudahlah, itung-itung menyenangkan orang lain, saya layani tantangan teman saya ini. Terus dia diam dan memikirkan sesuatu kemudian saya diminta untuk menebaknya. Dengan malasnya saya jawab sekenanya, “asem, kamu ngejek saya ya dan bilang kalau saya jelek”. Terus teman saya terdiam kemudian teriak, “waaaaaaaaa……bener Do !”. terus saya nyengir dan berkata, “Badut !, hihihi”





3. Saat dosen berseloroh



Nah, ini yang mengejutkan. Sekalipun hal ini sudah sering dibahas oleh kakak kelas ataupun teman-teman lain waktu ngobrol unclear gitu. Tetap saja jadi lucu karena dosen yang ngomong. Hihihi. Tadi di sela-sela kuliah sembari menunggu pergantian jam mata kuliah, tiba-tiba pak dosen dengan sangat lucunya bercerita begini :



Dosen (D) : siapa yang sudah pacaran?

Mahasiswa (M) : Jedher ! *semua berjatuhan

D : yang pacaran sama 1 angkatan atau kakak kelas ?

M : Jedher ! *semua berjatuhan

D : begini, menurut saya ada 5 tingkatan mahasiswa tentang berpacaran. Untuk teman kalian yang pacarannya sama teman 1 angkatan dan 1 jurusan apalagi. Berarti dia termasuk klasifikasi E.



*sekedar info, di angkatan kami, memang ada beberapa pasang muda mudi yang sedang memadu cintanya.

Tanpa dikomando, kami semua tertawa terbahak-bahak. Bukan karena bapaknya yang lucu, tapi keasyikan kita mengolok-ngolok teman-teman kami. wkwkwk



D : “kemudian klasifikasi berikutnya adalah pacaran dengan 1 jurusan tapi beda angkatan. Dia termasuk klasifikasi D.”

*lagi-lagi kami tertawa keras lagi, karena ada beberapa teman kami yang memang sedang berhubungan dengan kakak kelas gitu. Wkwkwkw :D

D : nah, untuk klasifikasi C dibagi 2 yaitu. C untuk mereka yang berpacaran dengan mahasiswa yang berbeda jurusan tapi masih dalam 1 fakultas. Kemudian C+ untuk mereka yang berpacaran dengan beda jurusan dan beda fakultas tapi masih dalam UGM.

*lagi-lagi semua tertawa dengan riangnya :p



M : (tiba-tiba ada teman saya yang tanya) “Lah pak, kalau dulu mereka 1 SMA gimana pak? “

D : (tanpa disangka dosen kami menimpali) “Wah, kalau begitu ceritanya berarti nilainya kembali turun ke D”

M : (tertawa lagi sambil melihat wajah teman kami yang tadinya bahagia mendapat klasifikasi C+ malah kembali mendapat nilai D), hahaha

D : nah, kalau untuk klasifikasi B untuk mereka yang berpacaran dengan selain UGM tetapi masih di Jogja

M : (masih melanjutkan tertawa tetapi ada yang nyeletuk) Lhah pak, kalau dulu mereka asal daerahnya sama gimana pak?

D : (lagi lagi dosen kami menimpali) “Wah, kalau begitu ceritanya ya berarti nilainya kembali turun ke D, kayak yang tadi”

D : nah, ini dia yang hebat, klasifikasi A yaitu untuk mereka yang berhasil pacaran dengan orang di luar UGM, beda jurusan, beda asal daerah, di luar Jogja lagi.



M : oh gitu ya, hihihi. (kemudian selesai lah kuliah dan sang dosen lalu bergegas meninggalkan ruang kuliah)

Lantas, saya menimbang-nimbang sendiri masuk klasifikasi tersebut (sungguh tidak penting sekali). Dan saya menyimpulkan bahwa saya masuk klasifikasi A (tau kan alasannya ? hahaha). hebat kan ? :p





4. Kamu dulu SMA mana ? Hah, SMA 3? Berarti kamu dulu kurang pinter ya ?



Seselesainya kuliah tersebut, saya bersama teman saya menuju dosen pembimbing kami membicarakan suatu acara. Nah, di tengah percakapan, sang dosen bertanya kepada saya



Dosen (D) : Do, kalau kamu bilang latian-latian itu, kamu latian apa to ? Karate ?

Saya (S) : Oh bukan pak, saya latihan silat pak, Perisai Diri

D : owalah, tak kirain karate

S : (kesempatan promosi pikir saya) Saya dulu kan masuknya UGM lewat silat pak. Jadinya silatnya UGM itu keren. (hahaha wajah saya tiba-tiba bersinar)



D : lhoh? Kamu asli Jogja kan? Emang SMA-nya mana?

S : Iya pak, saya SMA 3 Jogja (SMA terbaik se Indonesia pak *kata saya)

D : (wajah bapaknya tampak bingung) Bukannya SMA 3 itu isinya anak-anak Olimpiade gitu ya ?

S : Iya pak, tapi akhir-akhir ini prestasi olahraga naik secara signifikan pak (lagi lagi promosi bidang olahraga)

D : (tanpa diduga dan langsung ceplos) Wah, berarti kamu dulu ga terlalu pintar ya ?

Tanpa dikomando, teman-teman yang berada di sekitar saya tertawa lepas tanpa salah. Saya pun hanya tersenyum kecut dengan masih berusaha meng-counter ucapan bapak tadi



S : Kan setiap orang punya kelebihannya masing-masing pak. Lagipula biar SMA 3 juga terkenal di bidang olahraganya pak. (ngeles habis-habisan, tapi bapaknya terus mengganti topik pembicaraan). *Tertawa masam





5. brifang



Masih dengan dosen pembimbing kami, bapak tadi menanyakan kesibukan kami semua.

Dosen (D) : Kalian sekarang sibuk apa ? kuliah, praktikum apalagi?

Kami (K) : Belum terlalu sibuk kok, Pak. Paling juga sering BRIFANG

Gubrak ! Sungguh sebuah kebodohan pun terjadi. (Kami semua tertawa terbahak-bahak)

D : heh ? apa itu BRIFANG ?

K : (sambil menahan tawa) maksud kami BRIEFING pak

D : walah, briefing angkatan itu to



*sekedar info, diantara kami pengubahan unsur vokal pada kata-kata ketika kami berbicara adalah sangat lazim dilakukan. Seperti halnya dengan BRIFANG (briefing), COCITA (coco*e), SHAGAN BARU (shogun bir*) dan lain sebagainya





6. hujan lagi



Selepas bertemu dengan dosen, saya pun bergegas menuju SMP IT Abu Bakar. Sembari mengarungi jalanan Kota Jogja yang sangat indah, saya melihat awan-awan berkumpul dengan serunya. Namun, tiba-tiba tak disangka tak dinyana, hujan pun turun rintik-rintik, padahal terang-terang waktu itu masih panas. Saya pun menganggap ini adalah guyonan dari sang awan. Kalau orang Jawa bilang, hujan yang terjadi ketika sinar matahari masih bersinar terik dengan nama HUJAN TOKEK (*nah lo, serem banget kan ? Coba kalau yang jatuh tokek beneran, hihihi). Tes tes tes dan akhirnya berubah menjadi breeeeeeeeeesssssss……..Hujan pun tak main-main dengan resonansinya, semakin deras bahkan dengan tempo yang bisa dibilang membabi buta. Sungguh sebuah peristiwa yang aneh bin ajaib, hujan di tengah siang panas bolong ! huh…



*sekedar catatan, minggu lalu ketika saya mau menuju SMP IT Abu Bakar, saya juga diserang hujan yang luar biasa derasnya. Berarti 2x saya kehujanan ketika menuju ke sana. Kalau begini caranya, apa maksudnya? Hahaha. Tunggu minggu depan, awas kalau kehujanan lagi. Hihihi





7. bangunin orang tidur



well, dengan kondisi “lumayan” basah kuyup, saya sempatkan diri untuk solah Ashar di Masjid Syuhada. Sesampainya di pelataran, saya melihat beberapa orang bergelimpangan masih tidur padahal waktu itu sudah adzan Ashar. Didasari niat yang tulus (baca: Jiwa Iseng yang tinggi), saya pun membangunkan orang-orang tersebut dengan seenaknya. Sembari menepuk kaki dan menyunggingkan senyum manis nan alami (hoeks), saya bergerilya membangunkan orang-orang tersebut. Hahaha





8. orang gila nyeberangin



nah, ini terjadi selepas saya solat dan pulang menuju rumah. Di badan jalan Magelang dan Pakuningratan, di sanalah TKP-nya. Sepulang dari Masjid Syuhada, hujan masih tak henti-hentinya disentorkan oleh awan-awan di langit. Dengan gagah berani (baca: dengan basah kuyup), saya menembus hujan. Sesampainya di Jalan Pakuningratan yang notabene adalah jalan tembus menuju Jalan Magelang, saya pun harus menyeberang agar bisa masuk Jalan Magelang. Nah, entah karena orang gilanya iseng atau kenapa, orang tersebut membawa peluit dan tiba-tiba menutup jalan dengan badannya kemudian mempersilahkan orang-orang dari Jalan Pakuningratan seperti saya lewat Jalan Magelang dengan lancar.

*makasih mas mas nya, saya kurang tahu kamu waras atau tidak. Tapi yang saya tahu adalah kamu sudah berbuat baik kepada saya. Terima kasih, hihihi.





9. ketemu orang gila lagi



setelah sempat dibantu oleh orang gila, saya pun kembali ke rumah. Mandi, ganti baju, dan berangkat (lagi) ke kampus. Sembari masih mengingat orang gila tadi, tiba-tiba saya dikejutkan dengan ORANG GILA JILID 2. akan tetapi, tak seperti orang gila jilid pertama tadi. Orang gila ini sungguh tidak penting, menyeberang jalan tanpa menggunakan busana. Gubrak ! Sungguh perbedaan yang kontras diantara orang gila itu sendiri. Hahaha



Yah, itulah gambaran hari Kamis, hari ini yang menurut saya aneh. 9 kejadian yang bersahutan berkesinambungan tanpa sistem yang jelas tetapi cukup menghibur hari-hari saya yang luar biasa. Hihihi see you….







My sixteenth task on 2010

30th of September, 22.10-23.46

Jilbab? ini salah satu alasannya :)

copas dari kaskus.us

:p





Buat yang butuh trid ini, monggo baca. Ane harap dibaca dulu yah sebelum dikomen...



Kadang ane miris gan dengan kesalahpahaman yang lumayan banyak ttg jilbab dan yang berjilbab. Kesalahpahaman ini bikin banyak orang urung pake jilbab. Padahal, jilbab ini wajib gan dalam Islam. Kalo nggak dilaksanakan ya ada konsekuensinya.



Kesalahpahaman 1: “Ngapain lo berjilbab, masih banyak dosa lo!” Jilbab itu disyari’atkan untuk seluruh Muslimah, bukan sebagian saja yang dianggap “bersih”. Kalo ada yang ngomong gini, jawab aja, “Gw mau ngurangin dosa!”. Inget, gak ada manusia hari ini yang gak punya dosa. Kalo cewe gak sholat padahal lagi gak halangan, itu dosa. Kalo udah mah kagak sholat trus gak pake jilbab, ya dobel dosanya. Kalo pake jilbab tapi gak sholat, ya dosa nggak sholat doang... (Eh, bukan doang deh, soalnya sholat itu wajib. Yang gak melaksanakan atau mengingkari wajibnya bisa gaswat!)



Kesalahpahaman 2: “Yang penting itu jadi orang baik, bukan berjilbab...” Salah banget tuh! Kewajiban pake jilbab gak gugur dengan aganwati berbuat baik. Sebagaimana kewajiban lain dalam syari’at. Kalo misal aganwati suka ngasih sumbangan ke anak yatim, gak menggugurkan kewajiban aganwati buat pake jilbab... Intinya, berbuat baik itu penting. Tapi gimanapun baiknya agan, kebaikan itu nggak menggugurkan kewajiban berjilbab.



Kesalahpahaman 3: “Jilbabin hati aja dulu...” Gan, jilbab itu syari’at yang ditentukan untuk fisik (menutupi rambut dan dada termasuk menutupi bentuknya, gak ketat dan transparan). Kalo hati dijaga supaya ikhlas beribadah, supaya nggak melakukan syirik, supaya sabar... Itu baru beberapa tugas-tugas hati...



Kesalahpahaman 4: “Sok sholehah banget pake jilbab segala!” Waduh... Ada satu nasehat dari temen ane gan, jilbab itu awal kebaikan yang banyak. Kalo liat perempuan berjilbab, ane jadi mikir, setidaknya perempuan itu berusaha menjadi baik... Kalo ada satu dua kekurangan, namanya juga manusia gan....



Segini aja dulu gan... Maaf kalo penyampaian ane kurang lembut. Tapi kalo ada aganwati yang pengen berjilbab trus atas izin Alloh baca trid ini, ane cuma pengen bilang, langsung pake aganwati sekalian... Tetep jaga keikhlasan hati dalam berjilbab yah...



“Katakanlah kepada wanita-wanita beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.’” (Qs. An-Nuur: 31)



“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzaab: 59)

Rahmat Abdullah... :D

Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya.



Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi.



Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya. Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.



Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu.



Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang.



Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri.



Asshiddiq Abu Bakar Ra. selalu gemetar saat dipuji orang. "Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka", ucapnya lirih.



Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak. Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dengan kata. Dimana kau letakkan dirimu? Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut.



Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa. Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma'siat menggodamu dan engkau meni'matinya?



Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi. Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia ?



Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung. Ini potret negerimu : 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1500 responden usia SMP & SMU, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan. Mungkin engkau mulai berfikir "Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu yang tak kauperlukan sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh" Betapa jamaknya 'dosa kecil' itu dalam hatimu.



Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat "TV Thaghut" menyiarkan segala "kesombongan jahiliyah dan maksiat"?



Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustadzmu yang mengatakan " Jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat ?" Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang "Ini tidak islami" berarti ia paling islami, sesudah itu urusan tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH disana? Sekarang kau telah jadi kader hebat. Tidak lagi malu-malu tampil.



Justeru engkau akan dihadang tantangan: sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga didepan ribuan massa.



Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki. Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter lagi ? Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu.



Siapa yang mau menghormati ummat yang "kiayi"nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah kamar hotel berbintang, lalu dengan enteng mengatakan "Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku" dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah?



Siapa yang akan memandang ummat yang da'inya berpose lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan "Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua" Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai 'alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?



Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam aktifitas da'wahnya? Akankah kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir ? Bila demikian, koruptor macam apa engkau ini? Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka. Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food, semata-mata karena nuansa "westernnya" . Engkau akan menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan "lihatlah, betapa Amerikanya aku". Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri. Mahatma Ghandi memimpin perjuangan dengan memakai tenunan bangsa sendiri atau terompah lokal yang tak bermerk. Namun setiap ia menoleh ke kanan, maka 300 juta rakyat India menoleh ke kanan. Bila ia tidur di rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut tidur disana.



Kini datang "pemimpin" ummat, ingin mengatrol harga diri dan gengsi ummat dengan pameran mobil, rumah mewah, "toko emas berjalan" dan segudang asesori. Saat fatwa digenderangkan, telinga ummat telah tuli oleh dentam berita tentang hiruk pikuk pesta dunia yang engkau ikut mabuk disana. "Engkau adalah penyanyi bayaranku dengan uang yang kukumpulkan susah payah. Bila aku bosan aku bisa panggil penyanyi lain yang kicaunya lebih memenuhi seleraku"



______________________________________________________

Tulisan ini merupakan karya KH. Rahmat Abdullah (almarhum)

semoga menjadi muhasabah untuk kita semua