hahaha, entah kenapa saya merasa perlu berbagi cerita dengan kawan kawan semua. Karena sepertinya hari ini lumayan aneh lho, hahaha. Nah, silahkan perhatikan (what the) fun fact-nya :
Hari ini adalah hari pertama di bulan Ramadan 1432 H, nah ketika bangun sahur, saya merasa bahwa saya tidak tidur malam, karena saya menganggap bahwa tadi pagi itu masih jam 10 malam. Dan akibatnya saya musti dilabrak si Bos agar bisa menunaikan ibadah sahur. Wkwkwk
kemudian setelah solat subuh, saya sempat membuka fb dan menemukan (dikasih tahu adek kelas ding –red.) bahwa di website iklan bioskop 21 terdapat kesalahan dalam penulisan tentang Ramadan. Tulisannya kira-kira begini “Selamat datang bulan Ramadan 1 Syawal 1432 H”, nah terus sempat membuka foto (yang disarankan adek kelas saya), terdapat lagi foto spanduk yang bertulisan hal yang hampir sama dengan tulisan tersebut. Ckckck parah –a
kemudian menjelang siang, saya berangkat ke kampus untuk mengecek perkembangan informasi. Nah, ketika pulang mau mengambil motor tiba-tiba perhatian saya teralihkan pada sesuatu yang bergerak cepat di belakang saya. Sembari menengok ke belakang saya tetap berjalan dan seketika tiba-tiba seakan gerakan slow motion saya menabrak tiang tempat parkiran dan hilanglah sudah sesuatu yang bergerak cepat tadi. Hadoh sakit bre
kemudian saya beranjak menuju tempat servis motor, nah ketika motor saya diservis, tiba-tiba terjadi kecelakaan di seberang bengkel tersebut. Nah, karena penasaran maka saya mendekat ke korban yang ternyata 2 anak kecil yang kira-kira berumur 7-9 tahun. Satu hal yang membuat saya tercengang adalah anak kecil tadi hidungnya mengeluarkan darah yang cukup banyak, dan saya mencoba sebisa saya untuk membantu anak tersebut… nah, yang membuat saya cukup syok adalah kemarin, baru kemarin ! sepupu saya juga habis jatuh dengan kondisi hidung yang sobek lumayan besar. Ckckck masa’ dalam 2 hari ketemu 2 hidung yang mengeluarkan darah lumayan deras. Hadeh
sepulangnya dari bengkel, saya melihat pemandangan yang mengenaskan di sebuah pertigaan kota Jogja. Ada seorang anak kecil yang dia terlihat menangis dan mengata-ngatai sebuah mobil yang (mungkin) menolak memberikan uang recehnya kepada anak tersebut. Anak itu berteriak-teriak, menangis, dan mengatai pengguna mobil itu dengan kata “Sombong“
wah wah wah, ada ada saja cerita di awal ramadan ini. Ini baru hari pertama dan masih di Jogja. Gimana besok kalau saya di Tuban ? Cerita seru apa saja yang akan saya temui ? hmmm… hanya Allah yang tahu, semoga bermanfaat buat saya, see you in Tuban kawan, hehehe J
nb: 3 acara sudah saya lewatkan demi Geologi ini kawan
(Muslim Fair,Pawai,Sleman)
My fifthteenth (thirty fourth) task on 2011
1st of August 2011
13.51-14.13
Minggu, 25 Desember 2011
Rabu, 07 Desember 2011
Seger-seger di Ramadan
Kata guru TPA waktu saya masih SD dulu, kalau pas bulan Ramadan itu semua setan akan dikurung di neraka. Ga ada satu pun setan yang berkeliaran di muka bumi, semuanya berada di neraka dan disiksa sampai (minimal) lebaran depan. Dan kemudian pintu surga di buka selebar-lebarnya dan Allah pun dengan LUAR BIASA mengobral semua pahala, ampunan, dan kemuliaan-kemuliaan lain selama bulan Ramadan…
Jadi seandainya MASIH SAJA ada manusia di dunia ini yang berbuat maksiat selama bulan Ramadan, berarti jelas-jelas itu bukanlah ajakan setan. Itu jelas merupakan nafsu atau kebodohan dari manusia tersebut. Dan setan pun (mungkin) diizinkan membela diri seandainya disalahkan oleh manusia yang tidak tahu diri tersebut. Dan mungkin kategori orang seperti ini dapat dimasukkan dalam golongan makhluk yang LEBIH HINA daripada setan, karena dia sudah memfitnah setan yang (mungkin) sama sekali tidak mengajaknya untuk berbuat sesat.
Lantas, kenapa bulan Ramadan itu tidak terjadi pada sepanjang tahun ? kenapa hanya sebulan ? Jawaban konyilnya adalah kalau bulan Ramadan terjadi pada sepanjang tahun, maka namanya pasti BUKAN BULAN RAMADAN, tetapi TAHUN RAMADAN. Hahaha. Oke, back to topic, namun ada satu hal yang seharusnya menjadi keuntungan kita sebagai umat nabi Muhammad, karena sesungguhnya umat nabi Muhammad itu bersyukur karena mereka bisa merasakan apa yang dinamakan bulan ramadan. Karena apa, umat-umat terdahulu tidak merasakan yang namanya bulan ramadan. Mungkin memang benar adanya, kalau umat terdahulu merasakan namanya puasa, tetapi mereka tidak menamakan apa yang dinamakan BULAN RAMADAN.
Maka itulah, kita sebagai umat nabi Muhammad, harusnya bersyukur dengan luar biasa karena merasakan bulan Ramadan. Tentunya cara bersyukur terbaiklah yang seharusnya kita lakukan, bisa dengan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadan.
Oke, kembali ke pertanyaan di atas, lantas kenapa Allah ga memberikan Ramadan itu sepanjang Tahun, kenapa hanya diberikan selama satu bulan saja. Oke, kita pakai analogi ya, teman-teman pernah merasa kehausan kan ? lantas gimana rasanya kalau kita terus minum air ? Pasti rasanya langsung maksyer segar mengisi kerongkongan kan ?
Nah, sebaliknya pernah teman-teman ga merasa haus atau mungkin kenyang tetapi diminta untuk minum, rasanya gimana? Biasa-biasa aja kan ? Nah, itu dia kenapa Allah hanya memberikan Ramadan itu hanya satu bulan saja, jadi Ramadan memang dijadikan momentum yang sangat pas untuk kembali menyegarkan rohani, jasmani, dan semangat dalam menjalani kehidupan yang indah. Seperti halnya orang yang selesai lari maraton berapa puluh kilo, kemudian dia beristirahat sejenak meminum air yang itu sangat segar, maka efek yang dirasakan oleh orang tersebut sungguhlah kenikmatan yang tiada tara, yang mampun membuatnya kembali segar, semangat, dan bergairah untuk kembali menjali hidup, mengejar Ridho Tuhan-Nya dengan sekuat tenaga, penuh dorongan yang luar biasa...
Tetapi kenapa hanya umat Nabi Muhammad yang mendapatkan rahmat berupa Bulan Ramadan. Kenapa umat-umat sebelum Nabi Muhammad tidak mendapatkan rahmat yang begitu LUAR BIASA ini ? (mungkin) hal ini dikarenakan karena kebanyakan dari umat nabi Muhammad yang berumur pendek (begitu pula fisiknya yang bertubuh pendek *awas, jangan ngejek penulis, haha -red). Mungkin jika surga itu memiliki standardisasi amalan yang layak diperhitungkan sebagai syarat manusia agar bisa masuk surga, dengan catatan umur yang pendek, maka amalan yang dipunyai kita tidaklah bisa menembus AKMS (Angka Kelayakan Masuk Surga-red), sehingga Allah mengatrol atau memberikan diskon amalan kita semua sehingga bisa menembus angka kelayakan tersebut. Lihat saja keutamaan puasa ramadan, semisal 10 hari pertama adalah saat Allah mengobral barakahNya, kemudian 10 hari kedua yaitu ampunan yang tak terkira, dan 10 hari ketiga yaitu dijauhkannya kita dari api neraka. Kemudian dari pelaksanaan solat tarawih, dari malam pertama yang pahalanya berupa “keluar dosanya layaknya bayi yang baru lahir“ , kemudian pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha. Yang kalau tidak salah solat di sana sama dengan berpahala 100-1000 kali solat di masjid-masjid sekitar kita, lalu Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
Kemudian, kalau kita membaca ayat suci Al Qur’an, kalau pada hari biasa kita mendapat 1 kebaikan setiap 1 huruf yang kita baca. Namun, di bulan Ramadan ini kita bisa sampai mendapatkan pahala bak 7 batang padi yang setiap batangnya terdapat 100 bulir (ih waw, 700 kebaikan masbro, itu baru satu huruf saja lho). Sungguh pahala yang berlimpah ruah. Nah, dan masih banyak lagi keutamaan Bulan Ramadan itu sendiri. Maka itulah, seharusnya umat nabi Muhammad ini mampu memanfaatkan momen ini dengan ibadah dan kegiatan yang benar-benar berkualitas dan yang sesuai dengan tujuan kita dalam bulan Ramadan ini (yaitu menjadi orang yang bertaqwa, betul?)
Nah, jelas sekali kan keutamaan bulan Ramadan, itu baru seupil yang diceritakan, belum semuanya, tapi it’s okay, yang penting setelah membaca bacaan yang semoga bermanfaat ini marilah kita berbenah diri dan semakin membuat kita semakin terhormat di mata Allah. Betul ?
Dan mungkin di akhir Ramadan kita berteriak bersama sama dengan para sahabat kita dengan bangganya,
“Ini Ramadanku yang berkualitas, gimana Ramadanmu ? Pasti berkualitas juga kan?“
My fourthteenth (thirty third) task on 2011
1st of August 2011
13.05-13.40
Jadi seandainya MASIH SAJA ada manusia di dunia ini yang berbuat maksiat selama bulan Ramadan, berarti jelas-jelas itu bukanlah ajakan setan. Itu jelas merupakan nafsu atau kebodohan dari manusia tersebut. Dan setan pun (mungkin) diizinkan membela diri seandainya disalahkan oleh manusia yang tidak tahu diri tersebut. Dan mungkin kategori orang seperti ini dapat dimasukkan dalam golongan makhluk yang LEBIH HINA daripada setan, karena dia sudah memfitnah setan yang (mungkin) sama sekali tidak mengajaknya untuk berbuat sesat.
Lantas, kenapa bulan Ramadan itu tidak terjadi pada sepanjang tahun ? kenapa hanya sebulan ? Jawaban konyilnya adalah kalau bulan Ramadan terjadi pada sepanjang tahun, maka namanya pasti BUKAN BULAN RAMADAN, tetapi TAHUN RAMADAN. Hahaha. Oke, back to topic, namun ada satu hal yang seharusnya menjadi keuntungan kita sebagai umat nabi Muhammad, karena sesungguhnya umat nabi Muhammad itu bersyukur karena mereka bisa merasakan apa yang dinamakan bulan ramadan. Karena apa, umat-umat terdahulu tidak merasakan yang namanya bulan ramadan. Mungkin memang benar adanya, kalau umat terdahulu merasakan namanya puasa, tetapi mereka tidak menamakan apa yang dinamakan BULAN RAMADAN.
Maka itulah, kita sebagai umat nabi Muhammad, harusnya bersyukur dengan luar biasa karena merasakan bulan Ramadan. Tentunya cara bersyukur terbaiklah yang seharusnya kita lakukan, bisa dengan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadan.
Oke, kembali ke pertanyaan di atas, lantas kenapa Allah ga memberikan Ramadan itu sepanjang Tahun, kenapa hanya diberikan selama satu bulan saja. Oke, kita pakai analogi ya, teman-teman pernah merasa kehausan kan ? lantas gimana rasanya kalau kita terus minum air ? Pasti rasanya langsung maksyer segar mengisi kerongkongan kan ?
Nah, sebaliknya pernah teman-teman ga merasa haus atau mungkin kenyang tetapi diminta untuk minum, rasanya gimana? Biasa-biasa aja kan ? Nah, itu dia kenapa Allah hanya memberikan Ramadan itu hanya satu bulan saja, jadi Ramadan memang dijadikan momentum yang sangat pas untuk kembali menyegarkan rohani, jasmani, dan semangat dalam menjalani kehidupan yang indah. Seperti halnya orang yang selesai lari maraton berapa puluh kilo, kemudian dia beristirahat sejenak meminum air yang itu sangat segar, maka efek yang dirasakan oleh orang tersebut sungguhlah kenikmatan yang tiada tara, yang mampun membuatnya kembali segar, semangat, dan bergairah untuk kembali menjali hidup, mengejar Ridho Tuhan-Nya dengan sekuat tenaga, penuh dorongan yang luar biasa...
Tetapi kenapa hanya umat Nabi Muhammad yang mendapatkan rahmat berupa Bulan Ramadan. Kenapa umat-umat sebelum Nabi Muhammad tidak mendapatkan rahmat yang begitu LUAR BIASA ini ? (mungkin) hal ini dikarenakan karena kebanyakan dari umat nabi Muhammad yang berumur pendek (begitu pula fisiknya yang bertubuh pendek *awas, jangan ngejek penulis, haha -red). Mungkin jika surga itu memiliki standardisasi amalan yang layak diperhitungkan sebagai syarat manusia agar bisa masuk surga, dengan catatan umur yang pendek, maka amalan yang dipunyai kita tidaklah bisa menembus AKMS (Angka Kelayakan Masuk Surga-red), sehingga Allah mengatrol atau memberikan diskon amalan kita semua sehingga bisa menembus angka kelayakan tersebut. Lihat saja keutamaan puasa ramadan, semisal 10 hari pertama adalah saat Allah mengobral barakahNya, kemudian 10 hari kedua yaitu ampunan yang tak terkira, dan 10 hari ketiga yaitu dijauhkannya kita dari api neraka. Kemudian dari pelaksanaan solat tarawih, dari malam pertama yang pahalanya berupa “keluar dosanya layaknya bayi yang baru lahir“ , kemudian pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha. Yang kalau tidak salah solat di sana sama dengan berpahala 100-1000 kali solat di masjid-masjid sekitar kita, lalu Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
Kemudian, kalau kita membaca ayat suci Al Qur’an, kalau pada hari biasa kita mendapat 1 kebaikan setiap 1 huruf yang kita baca. Namun, di bulan Ramadan ini kita bisa sampai mendapatkan pahala bak 7 batang padi yang setiap batangnya terdapat 100 bulir (ih waw, 700 kebaikan masbro, itu baru satu huruf saja lho). Sungguh pahala yang berlimpah ruah. Nah, dan masih banyak lagi keutamaan Bulan Ramadan itu sendiri. Maka itulah, seharusnya umat nabi Muhammad ini mampu memanfaatkan momen ini dengan ibadah dan kegiatan yang benar-benar berkualitas dan yang sesuai dengan tujuan kita dalam bulan Ramadan ini (yaitu menjadi orang yang bertaqwa, betul?)
Nah, jelas sekali kan keutamaan bulan Ramadan, itu baru seupil yang diceritakan, belum semuanya, tapi it’s okay, yang penting setelah membaca bacaan yang semoga bermanfaat ini marilah kita berbenah diri dan semakin membuat kita semakin terhormat di mata Allah. Betul ?
Dan mungkin di akhir Ramadan kita berteriak bersama sama dengan para sahabat kita dengan bangganya,
“Ini Ramadanku yang berkualitas, gimana Ramadanmu ? Pasti berkualitas juga kan?“
My fourthteenth (thirty third) task on 2011
1st of August 2011
13.05-13.40
Kisah para pencari perizinan yang luar biasa (merana) part 3 (end)
sesampainya di rumah, saya kemudian langsung membuat tulisan/notes ini, namun entah kenapa, laptop Eko itu mati-hidup secara tiba-tiba. Waduh, bikin males dan kesel, akhirnya saya pun memutuskan untuk tidur padahal waktu itu jarum jam belum selesai menyelesaikan putaran pada pukul 22.00. hadoh
second day
sayup-sayup adzan terdengar menghiasi perumahan dimana Eko tinggal, saya pun terkesiap dan segera membuka kelopak mata sembari berusaha mematikan alarm hp saya yang sedari tadi ternyata sudah meraung-raung mencoba membangunkan saya. Saya pun bangun dan segera membangunkan Eko yang tadi malam berjanji untuk mengajak saya solat di Masjid Agung Gresik. Namun, karena kunci motornya tidak ada, maka pupus sudah harapan saya untuk solat di sana hari ini, sebagai gantinya, Eko mengajak saya solat di perumahan rumahnya....hohoho
seselesainya solat, saya pun berusaha menyelesaikan notes ini, namun karena lagi-lagi laptopnya Eko mati-hidup akibatnya saya menjadi males untuk melanjutkan notes ini. Saya pun hanya melihat berita dan mencoba menghubungi teman-teman dengan bersms ria.
pukul 6. biasanya ini adalah waktu efektif saya untuk melakukan ritual “panggilan alam”. Namun sayang, kamar mandi rumah Eko yang hanya ada 1 dan itupun sedang dipakai Bapaknya mandi dan setelah itu juga sudah dibooking ibunya karena beliau berdua sudah bersiap untuk menuju tempat bekerja. Akibatnya saya memanggil Eko untuk sekedar menemani saya menuju masjid tempat kami tadi pagi solat Subuh. Setengah berlari saya segera menyongsong dengan penuh semangat, kamar mandi yang ada di masjid tersebut. Akan tetapi, takdir berkata lain, ternyata oh ternyata “TIDAK ADA WC-NYA, BAHKAN JONGKOK SEKALIPUN” . saya terdiam dan berusaha untuk menahan tawa, kami pun kembali ke rumah Eko dengan harapan bapak dan ibu Eko sudah menyelesaikan hajatnya. 1, 2, 3 menit berjalan sangat pelan, bahkan lebih pelan daripada slow motion gerakan alam yang dilihat oleh orang yang sedang jatuh cinta. Baru pada menit ke-5, ibu Eko selesai menggunakan kamar mandi. Tanpa banyak ba bi bu, saya masuk kamar mandi dan terjadilah kembali peristiwa Bom Nagasaki dan Hiroshima secara tragis... wkwkwk
setelah semua keperluan sudah dilaksanakan, mandi dan makan yang dilakukan secara marathon, kami pun siap berangkat menuju ke Surabaya. Dan kabar baiknya, bapaknya Eko rela untuk izin telat ke kantornya hanya untuk mengantar kami berdua ke Surabaya. Wah baiknya... *give applaus to Eko’s father.
melewati tol demi tol, kami segera menyelusuri Kota Gresik dan segera menuju ke Surabaya dengan cepatnya. Kota Gresik yang dikuasai oleh Pabrik Semen ternyata juga memiliki sisi keindahan yang cukup menarik. Sungguh potret kota yang menawan....
ada 1 hal menarik di sini, yakni foto publikasi Semen Gresik yang berwujud foto anak kecik yang sedang menggapai sesuatu. Dan ternyata oh ternyata, foto anak tersebut mirip sekali dengan anaknya ibu penjual angkringan di depan kos ardha, namanya Nana, sumpah mirip sekali... wkwk
tak sampai 1 jam, kami segera sampai di Surabaya dan langsung menuju kantor Kesbangpol. Setelah berucap terima kasih dan maaf karena merepotkan bapaknya Eko, kami pun bergegas masuk ke dalam kantor. Eko yang dari awal sudah mengenakan jas almamater UGM terlihat sangat bersemangat. Namun, fax dari Jogja baru dapat dikirim menjelang pukul 09.00. sembari menunggu kiriman fax, kami pun menonton pertandingan voli para pegawai yang lumayan lucu bin ngakak... :p
akhirnya setelah sekian lama menunggu, datang juga fax dari Galih yang mengabarkan bahwa fax dari Jogja sudah dikirim, kami pun segera merespon dengan bergegas menuju ruang perizinan. Setelah menunggu beberapa menit, surat tersebut akhirnya jadi dan kami pun berucap Alhamdulillah setelah berjuang selama 2 hari ini. Terima kasih Allah, terima kasih ardha, eko, ansori, galih, dito, vicky, alfian, dan billy. You all are the best... :D
nah, setelah selesai suratnya, saya minta izin kepada ibunya untuk mengirimkan surat tersebut ke Kesbangpol Tuban dan Bojonegoro. Nah, cerita lucu terjadi di sini. Usut punya usut dan ternyata oh ternyata, ibunya tidak dapat menggunakan fax dengan baik, sehingga sempat terjadi kekisruhan di kantor tersebut gara-gara ulah ibu tersebut dan itupun karena permintaan kami. Wkwkwk kami merasa bersalah namun sambil tertawa sendiri. Wkwkwk maaf BU... :p
selama proses kisruh tadi, kami diajaka ngobrol sama ibu-ibu yang baik dan modis. Beliau bercerita tentang anaknya yang kuliah di ITS, kalau ga salah anaknya sudah ada yang bekerja juga, namun fokus pembicaraan ini lebih kepada anak yang kedua, beliau bercerita tentang anaknya yang pada bulan Juli ini akan menuju ke Jogja untuk liburan, beliau pun bertanya-tanya mengenai Jogja kepada kami, sembari disuguhi sawo dan bakpia pathuk (*lah ini kan dari Jogja Bu, protes saya kepada ibunya, hihihi)
*FYI : foto anaknya yang ternyata perempuan, ada di meja kerja ibunya lho, lumayan membuat terkesima pula. Ckckck :D
keseluruhan proses akhirnya dapat diselesaikan pada pukul 10.30. awalnya saya mau menyusul Ardha ke Tuban, namun karena tidak mengetahui medan dan akses yang tergolong rumit, saya memutuskan untuk kembali ke Jogja saja. Setelah menghitung perkiraan waktu, perjalanan yang akan saya lalui adalah 7-8 jam. Maka mau tidak mau, saya harus meninggalkan kota Surabaya pukul 13.00 agar tidak kemalaman sampai di Jogja...
kemudian, diputuskan bahwa saya hanya akan berkeliling kota Surabaya sembari mencari jalan untuk kembali ke terminal, karena jujur saya sendiri masih belum begitu paham kota Surabaya. Tujuan pertama adalah Taman Makam Pahlawan Mayjend Sungkono, sebuah objek yang tidak biasa. Sembari mengabadikan tempat peristirahatan terakhir para pahlawan bangsa ini, saya membaca banyak tulisan-tulisan yang benar-benar membangkitkan semangat. Kata-kata “Merdeka atau Mati” , “Bakti kami untuk negeri”, “Ini adalah perjuangan kami, setelahnya kami percayakan perjuangan kepada generasi kami berikutnya”, dll. Waw, diam saya... :D
karena siang semakin terik, kami pun beranjak menuju pusat kota, yang tak lain adalah Tugu Pahlawan. Kembali menyetop lyn DA, kami segera bergegas menuju Tugu Pahlawan. Dan lagi-lagi di dalam lyn, kami terlibat pembicaraan dengan ibu-ibu yang baik dan ramah sekali. Meskipun saya membuka topik pembicaraan dengan pertanyaan yang tidak lazim, yakni, “Bu, arah barat mana ya?” hahaha... ibunya langsung ketawa, dan bertanya, “lah mau kemana Mas?”. Lantas pembicaraan pun semakin hangat, kemudian beliau bercerita tentang Jogja dan Surabaya. Waw, benar-benar ibu yang baik...
sesampainya di Tugu Pahlawan, adzan berkumandang, kami pun memilih untuk solat terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan. Di masjid, kami bertemu dengan bapak-bapak yang dengan sangat baik, beliau mengingatkan kami untuk menyimpan sepatu di tempat yang aman. Padahal sebelumnya kami belum kenal dan bahkan belum terlibat pembicaraan sedikitpun. Ketemu dan beliau langsung nunjuk arah tempat yang aman begitu, *ckckck aneh. Tapi yasudahlah, kami manut saja.
kemudian setelah solat, Eko pun tak tahan untuk mengajak saya makan, oke, kemudian dia memesan 2 mangkok soto untuk kami berdua. Sembari mengcharge hp saya yang mulai KO, kami melahap soto dengan penuh semangat. Dan lagi-lagi makan ini terasa sangat ueeenaaak...
lantas, kami bergerak menuju ke Tugu Pahlawan untuk melanjutkan perjalanan, sekedar untuk dokumentasi, kami sempat berfoto di depan Tugu. Dan entah mengapa, saya sempat merinding dan mencoba berimajinasi dengan perjuangan tempo doeloe yang begitu luar biasa... kekaguman saya kepada pahlawan kian bertambah
agar efisien dan efektif, saya meminta eko untuk pulang ke rumahnya daripada harus mengantarkan saya ke terminal Bungurasih yang menghubungkan Jogja dan Surabaya. Perpisahan pun kami lalui dengan perasaan yang...... *biasa-biasa saja, wkwkwk
saya segera bergerak menuju lyn P6, di dalamnya saya duduk dengan seorang ibu-ibu yang terus diam, daripada mengganggu saya pun juga ikut diam dan mencoba terjaga, dan gagal, akhirnya sempat tidur 10 menit, wkwkwk...
sesampainya di terminal, saya sempat dikejar-kejar oleh mas-mas yang sedang mencari penumpang, namun, karena tidak ada kepentingan, saya mencoba menolak dengan halus tetapi masnya ngeyel. 1x, 2x, 3x, dan 4x masnya terus memaksa saya yang terus berjalan cepat dan bahkan merangkul saya *SKSD banget nih masnya, wkwkwk. Saya pun kesal karena sudah lapar lagi *out of the topic. Saya beneran kesal dan akhirnya saya pun berhenti berjalan dan diam kemudian memelototi mata masnya. Seketika masnya diam dan langsung pergi karena melihat perubahan drastis dari saya yang tadinya terus tersenyum. Wuuahahaha aman gan :D
akhirnya setelah mencari beberapa saat, saya mendapat juga kursi dari bus M*IRA. Duduk di barisan depan, saya pun langsung melakukan pengamatan penumpang. 10, 20, 30 dan seterusnya hingga bus ini pun penuh juga. Jarum jam menunjukkan pukul 15.05. what? Saya kaget karena hal ini akan berefek pada kepulangan saya di Jogja yang saya perkirakan pada pukul 22.00-23.00. haduh
selama perjalanan , tak ada lagi perjalanan yang berarti. Hingga tibalah di kota Mojokerto. Naiklah seorang mbak-mbak yang saya taksir berumur sekitar 20an. Coba saja kursi di samping saya itu kosong, pasti mbak-mbaknya sudah saya suruh duduk di samping saya. Namun karena ngantuk tingkat berat, saya biarkan mbaknya saja dan saya pun bergegas ke pulau mimpi. Hehe
15 menit setelah mbak-mbak tadi masuk, ibu-ibu yang duduk di samping saya pun turun juga. Wahaha, ada potensi mbaknya duduk di samping saya nih, karena memang kondisi bus waktu itu penuh. Tanpa disangka, mbak-mbaknya beneran duduk di samping saya, wkwkwk uhuy. Tapi lagi-lagi karena saya ngantuk, saya diamkan saja mbaknya. Hihihi
30 menit setelah saya tidur, akhirnya saya segar kembali. Karena bosan ga ada yang bisa dilakukan selain main hp padahal baterainya tinggal sedikit, maka saya pun memutuskan untuk mengajak ngobrol mbaknya. Mencoba memperhatikan mbak-mbaknya yang sebenarnya biasa-biasa saja, dengan pakaian putih hitam bak kotak catur, dikucir ke belakang rambutnya sebahu, aya mencoba menggali topik pembicaraan yang bisa saya obrolkan dengan mbak ini. Dan seperti biasa, opening conversation yang konyol selalu saya angkat agar lawan bicara menjadi antusias dan penasaran dengan
pertanyaan saya, yaitu “Mbak, Nganjuk berapa meter dari sini ya (Jombang) ?.
mbaknya, “waduh, sekitar 1an jam mas”,
mencoba ngeyel, “kira-kira berapa meter ya Mbak? “
mbaknya bingung, “waduh berapa ya Mas, (berpikir sejenak), ga pernah ngukur e”, dan mbaknya ketawa
saya mencoba ketawa, “huaaahahahah bener juga mb”
mbaknya, “lha masnya mau ke Nganjuk juga ta (dalam bahasa jawa adalah po) ?”
percakapan berlangsung panjang....
lumayan untuk mengisi waktu, 45 menit bersama mbaknya cukup untuk mengusir kebosanan, mbaknya baik karena mau menjawab pertanyaan-pertanyaan saya yang sebenarnya tidak perlu dijawab karena memang ga ada jawabannya. Tapi It’s okay, mbaknya juga seneng kok ngobrol sama saya *klaim sepihak, hahaha
perjalanan lanjut hingga 4 jam setelah mbaknya turun di Nganjuk. Dan akhirnya saya sampai di Yogyakarta, tepat pukul 23.55. wahahaha sangat meleset dari perkiraan saya yakni 22.00-23.00. dan dengan memelas meminta bantuan billy untuk menjemput saya di Janti. Makasih billy :D
sekian cerita kami dari perizinan Jawa Timur, maaf jika panjang sekali, karena memang ada banyak hal yang bisa kami ceritakan. Terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu, You all are the best guys, We will be success in the future... amin
My twelveth (thirty first) task on 2011
7th of July 2011
16.40-19.48
second day
sayup-sayup adzan terdengar menghiasi perumahan dimana Eko tinggal, saya pun terkesiap dan segera membuka kelopak mata sembari berusaha mematikan alarm hp saya yang sedari tadi ternyata sudah meraung-raung mencoba membangunkan saya. Saya pun bangun dan segera membangunkan Eko yang tadi malam berjanji untuk mengajak saya solat di Masjid Agung Gresik. Namun, karena kunci motornya tidak ada, maka pupus sudah harapan saya untuk solat di sana hari ini, sebagai gantinya, Eko mengajak saya solat di perumahan rumahnya....hohoho
seselesainya solat, saya pun berusaha menyelesaikan notes ini, namun karena lagi-lagi laptopnya Eko mati-hidup akibatnya saya menjadi males untuk melanjutkan notes ini. Saya pun hanya melihat berita dan mencoba menghubungi teman-teman dengan bersms ria.
pukul 6. biasanya ini adalah waktu efektif saya untuk melakukan ritual “panggilan alam”. Namun sayang, kamar mandi rumah Eko yang hanya ada 1 dan itupun sedang dipakai Bapaknya mandi dan setelah itu juga sudah dibooking ibunya karena beliau berdua sudah bersiap untuk menuju tempat bekerja. Akibatnya saya memanggil Eko untuk sekedar menemani saya menuju masjid tempat kami tadi pagi solat Subuh. Setengah berlari saya segera menyongsong dengan penuh semangat, kamar mandi yang ada di masjid tersebut. Akan tetapi, takdir berkata lain, ternyata oh ternyata “TIDAK ADA WC-NYA, BAHKAN JONGKOK SEKALIPUN” . saya terdiam dan berusaha untuk menahan tawa, kami pun kembali ke rumah Eko dengan harapan bapak dan ibu Eko sudah menyelesaikan hajatnya. 1, 2, 3 menit berjalan sangat pelan, bahkan lebih pelan daripada slow motion gerakan alam yang dilihat oleh orang yang sedang jatuh cinta. Baru pada menit ke-5, ibu Eko selesai menggunakan kamar mandi. Tanpa banyak ba bi bu, saya masuk kamar mandi dan terjadilah kembali peristiwa Bom Nagasaki dan Hiroshima secara tragis... wkwkwk
setelah semua keperluan sudah dilaksanakan, mandi dan makan yang dilakukan secara marathon, kami pun siap berangkat menuju ke Surabaya. Dan kabar baiknya, bapaknya Eko rela untuk izin telat ke kantornya hanya untuk mengantar kami berdua ke Surabaya. Wah baiknya... *give applaus to Eko’s father.
melewati tol demi tol, kami segera menyelusuri Kota Gresik dan segera menuju ke Surabaya dengan cepatnya. Kota Gresik yang dikuasai oleh Pabrik Semen ternyata juga memiliki sisi keindahan yang cukup menarik. Sungguh potret kota yang menawan....
ada 1 hal menarik di sini, yakni foto publikasi Semen Gresik yang berwujud foto anak kecik yang sedang menggapai sesuatu. Dan ternyata oh ternyata, foto anak tersebut mirip sekali dengan anaknya ibu penjual angkringan di depan kos ardha, namanya Nana, sumpah mirip sekali... wkwk
tak sampai 1 jam, kami segera sampai di Surabaya dan langsung menuju kantor Kesbangpol. Setelah berucap terima kasih dan maaf karena merepotkan bapaknya Eko, kami pun bergegas masuk ke dalam kantor. Eko yang dari awal sudah mengenakan jas almamater UGM terlihat sangat bersemangat. Namun, fax dari Jogja baru dapat dikirim menjelang pukul 09.00. sembari menunggu kiriman fax, kami pun menonton pertandingan voli para pegawai yang lumayan lucu bin ngakak... :p
akhirnya setelah sekian lama menunggu, datang juga fax dari Galih yang mengabarkan bahwa fax dari Jogja sudah dikirim, kami pun segera merespon dengan bergegas menuju ruang perizinan. Setelah menunggu beberapa menit, surat tersebut akhirnya jadi dan kami pun berucap Alhamdulillah setelah berjuang selama 2 hari ini. Terima kasih Allah, terima kasih ardha, eko, ansori, galih, dito, vicky, alfian, dan billy. You all are the best... :D
nah, setelah selesai suratnya, saya minta izin kepada ibunya untuk mengirimkan surat tersebut ke Kesbangpol Tuban dan Bojonegoro. Nah, cerita lucu terjadi di sini. Usut punya usut dan ternyata oh ternyata, ibunya tidak dapat menggunakan fax dengan baik, sehingga sempat terjadi kekisruhan di kantor tersebut gara-gara ulah ibu tersebut dan itupun karena permintaan kami. Wkwkwk kami merasa bersalah namun sambil tertawa sendiri. Wkwkwk maaf BU... :p
selama proses kisruh tadi, kami diajaka ngobrol sama ibu-ibu yang baik dan modis. Beliau bercerita tentang anaknya yang kuliah di ITS, kalau ga salah anaknya sudah ada yang bekerja juga, namun fokus pembicaraan ini lebih kepada anak yang kedua, beliau bercerita tentang anaknya yang pada bulan Juli ini akan menuju ke Jogja untuk liburan, beliau pun bertanya-tanya mengenai Jogja kepada kami, sembari disuguhi sawo dan bakpia pathuk (*lah ini kan dari Jogja Bu, protes saya kepada ibunya, hihihi)
*FYI : foto anaknya yang ternyata perempuan, ada di meja kerja ibunya lho, lumayan membuat terkesima pula. Ckckck :D
keseluruhan proses akhirnya dapat diselesaikan pada pukul 10.30. awalnya saya mau menyusul Ardha ke Tuban, namun karena tidak mengetahui medan dan akses yang tergolong rumit, saya memutuskan untuk kembali ke Jogja saja. Setelah menghitung perkiraan waktu, perjalanan yang akan saya lalui adalah 7-8 jam. Maka mau tidak mau, saya harus meninggalkan kota Surabaya pukul 13.00 agar tidak kemalaman sampai di Jogja...
kemudian, diputuskan bahwa saya hanya akan berkeliling kota Surabaya sembari mencari jalan untuk kembali ke terminal, karena jujur saya sendiri masih belum begitu paham kota Surabaya. Tujuan pertama adalah Taman Makam Pahlawan Mayjend Sungkono, sebuah objek yang tidak biasa. Sembari mengabadikan tempat peristirahatan terakhir para pahlawan bangsa ini, saya membaca banyak tulisan-tulisan yang benar-benar membangkitkan semangat. Kata-kata “Merdeka atau Mati” , “Bakti kami untuk negeri”, “Ini adalah perjuangan kami, setelahnya kami percayakan perjuangan kepada generasi kami berikutnya”, dll. Waw, diam saya... :D
karena siang semakin terik, kami pun beranjak menuju pusat kota, yang tak lain adalah Tugu Pahlawan. Kembali menyetop lyn DA, kami segera bergegas menuju Tugu Pahlawan. Dan lagi-lagi di dalam lyn, kami terlibat pembicaraan dengan ibu-ibu yang baik dan ramah sekali. Meskipun saya membuka topik pembicaraan dengan pertanyaan yang tidak lazim, yakni, “Bu, arah barat mana ya?” hahaha... ibunya langsung ketawa, dan bertanya, “lah mau kemana Mas?”. Lantas pembicaraan pun semakin hangat, kemudian beliau bercerita tentang Jogja dan Surabaya. Waw, benar-benar ibu yang baik...
sesampainya di Tugu Pahlawan, adzan berkumandang, kami pun memilih untuk solat terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan. Di masjid, kami bertemu dengan bapak-bapak yang dengan sangat baik, beliau mengingatkan kami untuk menyimpan sepatu di tempat yang aman. Padahal sebelumnya kami belum kenal dan bahkan belum terlibat pembicaraan sedikitpun. Ketemu dan beliau langsung nunjuk arah tempat yang aman begitu, *ckckck aneh. Tapi yasudahlah, kami manut saja.
kemudian setelah solat, Eko pun tak tahan untuk mengajak saya makan, oke, kemudian dia memesan 2 mangkok soto untuk kami berdua. Sembari mengcharge hp saya yang mulai KO, kami melahap soto dengan penuh semangat. Dan lagi-lagi makan ini terasa sangat ueeenaaak...
lantas, kami bergerak menuju ke Tugu Pahlawan untuk melanjutkan perjalanan, sekedar untuk dokumentasi, kami sempat berfoto di depan Tugu. Dan entah mengapa, saya sempat merinding dan mencoba berimajinasi dengan perjuangan tempo doeloe yang begitu luar biasa... kekaguman saya kepada pahlawan kian bertambah
agar efisien dan efektif, saya meminta eko untuk pulang ke rumahnya daripada harus mengantarkan saya ke terminal Bungurasih yang menghubungkan Jogja dan Surabaya. Perpisahan pun kami lalui dengan perasaan yang...... *biasa-biasa saja, wkwkwk
saya segera bergerak menuju lyn P6, di dalamnya saya duduk dengan seorang ibu-ibu yang terus diam, daripada mengganggu saya pun juga ikut diam dan mencoba terjaga, dan gagal, akhirnya sempat tidur 10 menit, wkwkwk...
sesampainya di terminal, saya sempat dikejar-kejar oleh mas-mas yang sedang mencari penumpang, namun, karena tidak ada kepentingan, saya mencoba menolak dengan halus tetapi masnya ngeyel. 1x, 2x, 3x, dan 4x masnya terus memaksa saya yang terus berjalan cepat dan bahkan merangkul saya *SKSD banget nih masnya, wkwkwk. Saya pun kesal karena sudah lapar lagi *out of the topic. Saya beneran kesal dan akhirnya saya pun berhenti berjalan dan diam kemudian memelototi mata masnya. Seketika masnya diam dan langsung pergi karena melihat perubahan drastis dari saya yang tadinya terus tersenyum. Wuuahahaha aman gan :D
akhirnya setelah mencari beberapa saat, saya mendapat juga kursi dari bus M*IRA. Duduk di barisan depan, saya pun langsung melakukan pengamatan penumpang. 10, 20, 30 dan seterusnya hingga bus ini pun penuh juga. Jarum jam menunjukkan pukul 15.05. what? Saya kaget karena hal ini akan berefek pada kepulangan saya di Jogja yang saya perkirakan pada pukul 22.00-23.00. haduh
selama perjalanan , tak ada lagi perjalanan yang berarti. Hingga tibalah di kota Mojokerto. Naiklah seorang mbak-mbak yang saya taksir berumur sekitar 20an. Coba saja kursi di samping saya itu kosong, pasti mbak-mbaknya sudah saya suruh duduk di samping saya. Namun karena ngantuk tingkat berat, saya biarkan mbaknya saja dan saya pun bergegas ke pulau mimpi. Hehe
15 menit setelah mbak-mbak tadi masuk, ibu-ibu yang duduk di samping saya pun turun juga. Wahaha, ada potensi mbaknya duduk di samping saya nih, karena memang kondisi bus waktu itu penuh. Tanpa disangka, mbak-mbaknya beneran duduk di samping saya, wkwkwk uhuy. Tapi lagi-lagi karena saya ngantuk, saya diamkan saja mbaknya. Hihihi
30 menit setelah saya tidur, akhirnya saya segar kembali. Karena bosan ga ada yang bisa dilakukan selain main hp padahal baterainya tinggal sedikit, maka saya pun memutuskan untuk mengajak ngobrol mbaknya. Mencoba memperhatikan mbak-mbaknya yang sebenarnya biasa-biasa saja, dengan pakaian putih hitam bak kotak catur, dikucir ke belakang rambutnya sebahu, aya mencoba menggali topik pembicaraan yang bisa saya obrolkan dengan mbak ini. Dan seperti biasa, opening conversation yang konyol selalu saya angkat agar lawan bicara menjadi antusias dan penasaran dengan
pertanyaan saya, yaitu “Mbak, Nganjuk berapa meter dari sini ya (Jombang) ?.
mbaknya, “waduh, sekitar 1an jam mas”,
mencoba ngeyel, “kira-kira berapa meter ya Mbak? “
mbaknya bingung, “waduh berapa ya Mas, (berpikir sejenak), ga pernah ngukur e”, dan mbaknya ketawa
saya mencoba ketawa, “huaaahahahah bener juga mb”
mbaknya, “lha masnya mau ke Nganjuk juga ta (dalam bahasa jawa adalah po) ?”
percakapan berlangsung panjang....
lumayan untuk mengisi waktu, 45 menit bersama mbaknya cukup untuk mengusir kebosanan, mbaknya baik karena mau menjawab pertanyaan-pertanyaan saya yang sebenarnya tidak perlu dijawab karena memang ga ada jawabannya. Tapi It’s okay, mbaknya juga seneng kok ngobrol sama saya *klaim sepihak, hahaha
perjalanan lanjut hingga 4 jam setelah mbaknya turun di Nganjuk. Dan akhirnya saya sampai di Yogyakarta, tepat pukul 23.55. wahahaha sangat meleset dari perkiraan saya yakni 22.00-23.00. dan dengan memelas meminta bantuan billy untuk menjemput saya di Janti. Makasih billy :D
sekian cerita kami dari perizinan Jawa Timur, maaf jika panjang sekali, karena memang ada banyak hal yang bisa kami ceritakan. Terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu, You all are the best guys, We will be success in the future... amin
My twelveth (thirty first) task on 2011
7th of July 2011
16.40-19.48
Kisah para pencari perizinan yang luar biasa (merana) part 2
sembari kami meminta tolong dalam pembuatan surat, secara seenaknya saya dan ardha menguasai pos satpam Kesbangpol Jatim. Dengan dalih meminta pertolongan dan nunut ngeyup, fasilitas pos tersebut yang berupa stop kontak, kursi, dan koran secara paksa kami kuasai. Bapak satpamnya terus masuk ke dalam ruangan. *entah gimana perasaannya, hihihi
1 hal lain yang menjadi kendala adalah bagaimana cara mengeprint proposal yang menjadi salah satu syarat dalam perizinan. Ardha pun angkat bicara, “gimana kalau saya meminta bantuan teman saya yang ada di Surabaya ?”, saya pun tersenyum lebar, “Ide bagus ! Ayooo”
setelah satu persatu masalah mulai menunjukkan titik terang, tibalah saat dimana kami mengalami fase yang disebut PENANTIAN. Sembari menunggu fax dari Jogja, kami pun bertanya kepada Bendot aka Andi dan Jojon aka Dian F, dan ternyata oh ternyata jreng jreng jreng, Jateng pun juga mengalami hal yang sama, kami pun tertawa terbahak-bahak, karena kemeranaan kami pun ternyata tidak sendiri, ada temannya... wkwkwk
satu sms masuk, dibuka, dan ternyata adalah Geo Eko, yang tak lain adalah saudara kita yang paling menyenangkan, yaitu Eko Prastiyanto, dengan senyum yang mengembang *ngarang, dia melaporkan bahwa perizinan untuk Kehutanan Jatim sudah beres, saya pun berucap selamat dan memperkirakan apa yang akan ditanyakan Eko,
yakni “What shoul I do now, Do ?”, dan Eko pun bertanya seperti demikian,
saya bingung dan menjawab sekenanya, “ya udah kamu makan-makan atau jalan-jalan dulu Ko, saya bingung mau jawab apa”,
di luar dugaan, Eko menjawab, “Wah, kalau ga bareng-bareng ga enak Do”,
saya antusias, “waw, ya mau gimana lagi Ko, ga ada akses Bro, kalaupun kamu nyusul ke tempat kami, itu juga jauh”.
-Tak ada jawaban lagi, mungkin dia sekarang sudah terlelap tidur. Wkwkwk-
perut melilit dan meronta, kepala mulai bergetar. Itulah yang dirasakan Ardha, dan mungkin juga saya *tapi enggak terasa e, soalnya udah makan roti tadi (eh, tapi ardha juga kok, - -a). Sembari menanti, Ardha usul bagaimana kalau kami mencari makan terlebih dahulu, saya pun mengiyakan, dan izinlah kami dari Bapak Satpam yang sudah saya usir secara halus dari kandangnya, kami pun bergegas berjalan menyelusuri jalan ketika awal keberangkatan. 10 menit berjalan, kebingungan melanda, TAK ADA WARUNG MAKAN, yang ada hanyalah Jalan tol dan merk junkfood yang terkenal itu. Ya, kami merasa gengsi untuk makan “makanan sampah” *padahal sayang uang dan itu sama sekali tidak mengenyangkan. Kami pun putar balik dan menuju kantor Kesbangpol lagi, rasa gengsi kembali ke pos satpam pun kembali datang, wkwkwk kami pun bertanya ke orang lain, dan akhirnya setelah berjalan hampir 800 m, kami menemukan sebuah warung sederhana dengan menu yang menggoda. Di sanalah kami memuaskan perut kami.
di tempat makan, kami mulai kembali menyusun strategi dan melakukan estimasi, apabila izin ini dapat selesai hari ini, kami akan sekalian menyelesaikan izin Kabupaten, tetapi kalau tidak itu tergantung kondisi nanti. Penantian dilanjutkan dengan ngobrol dengan ibu penjual makannya dan beberapa orang yang ada di situ. 10, 20, 30 menit, fax tak kunjung datang dari Jogja. Saya pun mulai bertanya ngelantur untuk mengisi kekosongan topik pembicaraan. Saya bertanya, “Bu, Suramadu jauh ga? Berapa km dari sini?”. Wkkwwk ibunya ketawa, “wah jauh banget Mas dari sini, masnya harus ke terminal Joyoboyo dulu baru ke Perak, yah kira-kira 30 km dari sini”. Glek ! Jauhnyaaa... pertanyaan tidak saya lanjutkan, dengan basa basi mencoba mendengarkan ibunya yang serius menjelaskan proses menuju ke sana. Karena apa, yang jelas saya tidak tertarik menuju Suramadu kalau begini aksesnya. Hihihi.
makan selesai. Belum solat. Tujuan kami sebenarnya adalah masjid yang ada di sekitar daerah ini, namun setelah mendengarkan keterangan ibunya kalau masjid ada di seberang jalan tol, kami pun mengurungkan niat untuk mencari masjid. Serem e kalau harus melintasi jalan tol, Ardha pun angkat bicara, ke musola Kesbangpol saja Fred, Woke bro kita ke sana. Kembali menyapa Bapak satpamnya yang sepertinya mulai curiga kepada kami kalau adalah seorang teroris. Dalam hati saya bilang, “Santai pak, saya sudah potong rambut. Jadi ga ada yang saya sembunyikan” *Hah?
segar ! itu adalah kata yang saya ucapkan ketika membasuh muka dengan air keran yang mengalir deras. Ternyata Surabaya memang kota yang sangat panas, lebih dari Jogja malah, padahal akhir-akhir ini Jogja panas. Kalo orang sini bilang, “Teng mriki cen puuuuuaaaaaaanaaaaasssse puol rek”. Wkwkwk *ada sisipan huruf vokal untuk menggambarkan keadaaan “sangat”. Hihihi
masuk ke musola, waw adeeeemmmmm. What? Musolanya ada AC-nya coba, mantapnya ! kami pun solat dengan khusyuk *padahal ga ada hubungannya
selesai solat, kami kembali merasakan kebingungan, muncul pertanyaan “What are we going to do ?” kami pun menuju lobi ditemani sofa empuk dengan belaian angin yang semilir. Tak sampai 10 menit, ardha pun sudah tertidur, namun tak lama kemudian dia terbangun, karena datang sms dari temannya yang mengabarkan bahwa proposalnya sudah siap diambil. Dia pun bangkit dan menjemput temannya, karena tak mau merepotkan temannya, temannya disuruh menunggu di depan tempat junkfood yang berjarak 500 meter dari tempat kami sekarang. Dia pun bersemangat... :p
jarum jam mulai menunjukkan pukul 14.30, kepastian fax dari Jogja pun datang, Dito mengatakan bahwa surat baru bisa jadi pukul 15.30 *itupun kalau petingginya mau tanda tangan hari ini juga. ah sial, kantor ini kan bukanya Cuma sampai jam 15.00. saya dan ardha kembali berestimasi mengenai rencana seandainya hari ini suratnya tidak jadi. Muncul ide membagi 2 kelompok lagi, setelah di awal, kami 4 orang membelah diri untuk mengurus Perhutani dan Kesbangpol. Ide yang terbaru yaitu membagi 2 tim untuk stay mengurus izin Surabaya ini dan kelompok satunya mengurus izin Kabupaten. Ide pun ditampung, dan siap didiskusikan dengan Eko dan Ansori. Kami pun bergegas keluar dari kantor ini dan mencoba menghibur diri dengan tertawa... ha ha ha –a
tempat menginap. Untung tadi sempat terpikirkan oleh kami, karena dari kami ga ada satupun yang berasal dari Surabaya. Dan teman-teman kami yang sedang di Surabaya juga sedang tidak di Surabaya, Unair dan Itats juga sedang ujian, akhirnya kami memutuskan untuk menginap di rumah Eko yang terletak di Gresik. Berjarak sekitar 30an km dan lama perjalanan 1 jam *karena kami memakai kendaraan umum dan otomatis jalannya memutar.
saya dan Ardha segera bergerak menuju jalan raya. Tujuan kami jelas yaitu terminal Wilangun, sesuai dengan kesepakatan dengan Eko dan Ansori. Dan untuk menuju ke sana, kami musti menuju terminal Joyoboyo terlebih dahulu baru bisa menuju terminal Wilangun. Menaiki “Lyn warna coklat” *kali ini Lyn nya ga punya nomor punggung. Kami pun menghembus napas tanda kami mulai kelelahan. Di dalam angkutan yang mirip kobutri berwarna kuning kalau di Jogja, ada beberapa anak SMP yang baru pulang sekolah. Mereka terlibat pembicaraan yang menarik sepertinya , 4 anak baru gede ini semuanya adalah cewek, wajah-wajah mereka biasa saja, memiliki garis tegas di wajah dan sesekali menghiasinya dengan senyuman khas Jawa Timur, dengan gaya bicara Jawa Timuran yang menggelitik (*penekanan Iya Ta ? ayo Rek, dan la po ?) adalah kata-kata unik yang terekam dari kota Surabaya ini...hihihi
sesampainya di terminal Joyoboyo, kami pun segera mencari tahu bagaimana cara mencapai terminal Wilangun. Dan kami bertemu dengan orang yang memiliki tujuan yang sama, tetapi masnya mau ke Lamongan. Nah, jadilah kami berbarengan...
di dalam lyn P6 ini, saya , melihat cuplikan lain dari keluarga Indonesia. Ada sebuah keluarga yang masuk ke dalam lyn, di saat kenek meminta pembayaran kepada penumpang, sang Bapak yang duduk di depan menyuruh si isteri untuk membayar ongkosnya. Namun, mungkin karena persediaan duit yang sudah habis, ibunya protes kepada bapaknya sambil melotot, “Bapak bae lah le mbayar”. Seketika bapaknya langsung membayar ongkos tersebut, padahal awalnya dia bilang kalau sudah tak punya duit. Wkwkkw saya ketawa :p
sepanjang perjalanan Surabaya-Gresik, banyak ditemui tambak garam yang berada di pinggir jalan. Saya takjub karena sebelumnya tak pernah melihat tambak garam yang seluas ini. How amazing !
sesampainya di terminal Wilangun, kami sudah disambut sang tuan rumah, yang tak lain adalah Eko. Kami pun lanjut ke lyn hijau kecil yang siap memboyong kami ke rumah Eko. Beberapa saat setelah naik Lyn, datang seorang ibu-ibu dan 2 anaknya yang saya perkirakan sekitar SMA. 2 anak ini semuanya berjilbab, sempat kami terkesima karena melihat 2 anak ini, namun, setelah dilihat dengan seksama, anak perempuan memakai bedak yang suuuueepeer duper tebal yang tentunya malah membuat wajahnya menjadi mirip sebuah topeng yang menarik. Hihihi
sebenarnya harus 2x naik lyn agar bisa sampai ke rumah Eko, namun karena memang sudah dekat dan bosan duduk, kami hanya 1x naik lyn dan berjalan bersama menuju rumah Eko sembari mengamati kota kecil yang bernama Gresik ini. Kotanya cukup ramah, pernah mengantongi gelar Adipura juga, dan tentu berdirinya pabrik semen terbesar di Indonesia adalah di kota ini, yang sangat terkenal dengan brand khasnya “Semen Gresik”
sesampainya di rumah Eko, kami langsung disuguh dengan teh panas buatan Master Eko, rasanya nikmat sekali setelah kami berlelah ria dari Jogja kemudian berpindah-pindah dengan berjalan dan berangkot. Sebuah pengalaman baru dalam dunia perizinan yang tak mudah untuk dilupakan *haiiisshh
MAKAN MALAM ! kebetulan Bapak dan Ibu Eko baru pulang setelah maghrib, sehingga kami pun dipaksa (*padahal seneng), untuk makan. Dengan lauk nasi padang dan nasi yang pas buat kami, kami pun dengan lahap menghajar makanan tersebut. Huhuhu nikmatnya...
bapak ibu eko datang... nah, dengan memasang senyum yang selebar-lebarnya kami mencoba untuk menegur bapak ibunya Eko. Waw, beliau berdua ramah sekali, sehingga kami pun merasa nyaman untuk berada di rumah ini selama beberapa jam ke depan. Hehe
ide baru kembali muncul ! Ardha berinisiatif untuk pulang ke Bojonegoro malam ini, kemudian surat dari provinsi dikirimkan melalui fax langsung ke kantor Bojonegoro dan Tuban. Saya langsung mengiyakan, IDE CEMERLANG ! dan akhirnya kami segera menyusun strategi apa yang bakal kami lakukan besok di Bojonegoro dan Surabaya. Dan akhirnya kembali lagi dibagi menjadi 2 tim yaitu Ardha-Ansori ke Bojonegoro dan Fredo-Eko ke Surabaya. Hal tersebut dibagi berdasarkan kemampuan masing-masing diantara kami yang sudah mengetahui medan... cikicui
tanpa membuang waktu, ardha-ansori pun langsung bergegas, namun sebelum pulang, mereka dicegah oleh Bapaknya Eko. Kata beliau masih ada nasi goreng yang siap disantap. Weh ? Waw adalah kata pertama yang kami ucapkan. Yasudahlah, namanya juga rejeki kami pun langsung menyikat habis makan malam kloter ke-2 ini, tanpa sisa, hanya kertas minyaknya saja
diantar bapaknya Eko ke terminal, ardha-ansori pun sudah sampai di Terminal Bunder Gresik, kami pun mengantar kepergian mereka. Kali ini mereka tak menggunakan bus-bus jawara rute pantura seperti Sumber K*encono dan M*ira, wkwkwk
setelah pulang, tinggalah saya sendiri yang nunut menginap di rumah Eko. Sebelum pulang ke rumah, saya sempat diajak muter-muter kompleks perumahan yang sudah dibilang cukup maju di kawasan Gresik. Melewati Masjid Agung Gresik yang masih baru dan sangat megah, saya pun cukup terhibur melihat kerlipan lampu-lampu jalanan. Hihihi
1 hal lain yang menjadi kendala adalah bagaimana cara mengeprint proposal yang menjadi salah satu syarat dalam perizinan. Ardha pun angkat bicara, “gimana kalau saya meminta bantuan teman saya yang ada di Surabaya ?”, saya pun tersenyum lebar, “Ide bagus ! Ayooo”
setelah satu persatu masalah mulai menunjukkan titik terang, tibalah saat dimana kami mengalami fase yang disebut PENANTIAN. Sembari menunggu fax dari Jogja, kami pun bertanya kepada Bendot aka Andi dan Jojon aka Dian F, dan ternyata oh ternyata jreng jreng jreng, Jateng pun juga mengalami hal yang sama, kami pun tertawa terbahak-bahak, karena kemeranaan kami pun ternyata tidak sendiri, ada temannya... wkwkwk
satu sms masuk, dibuka, dan ternyata adalah Geo Eko, yang tak lain adalah saudara kita yang paling menyenangkan, yaitu Eko Prastiyanto, dengan senyum yang mengembang *ngarang, dia melaporkan bahwa perizinan untuk Kehutanan Jatim sudah beres, saya pun berucap selamat dan memperkirakan apa yang akan ditanyakan Eko,
yakni “What shoul I do now, Do ?”, dan Eko pun bertanya seperti demikian,
saya bingung dan menjawab sekenanya, “ya udah kamu makan-makan atau jalan-jalan dulu Ko, saya bingung mau jawab apa”,
di luar dugaan, Eko menjawab, “Wah, kalau ga bareng-bareng ga enak Do”,
saya antusias, “waw, ya mau gimana lagi Ko, ga ada akses Bro, kalaupun kamu nyusul ke tempat kami, itu juga jauh”.
-Tak ada jawaban lagi, mungkin dia sekarang sudah terlelap tidur. Wkwkwk-
perut melilit dan meronta, kepala mulai bergetar. Itulah yang dirasakan Ardha, dan mungkin juga saya *tapi enggak terasa e, soalnya udah makan roti tadi (eh, tapi ardha juga kok, - -a). Sembari menanti, Ardha usul bagaimana kalau kami mencari makan terlebih dahulu, saya pun mengiyakan, dan izinlah kami dari Bapak Satpam yang sudah saya usir secara halus dari kandangnya, kami pun bergegas berjalan menyelusuri jalan ketika awal keberangkatan. 10 menit berjalan, kebingungan melanda, TAK ADA WARUNG MAKAN, yang ada hanyalah Jalan tol dan merk junkfood yang terkenal itu. Ya, kami merasa gengsi untuk makan “makanan sampah” *padahal sayang uang dan itu sama sekali tidak mengenyangkan. Kami pun putar balik dan menuju kantor Kesbangpol lagi, rasa gengsi kembali ke pos satpam pun kembali datang, wkwkwk kami pun bertanya ke orang lain, dan akhirnya setelah berjalan hampir 800 m, kami menemukan sebuah warung sederhana dengan menu yang menggoda. Di sanalah kami memuaskan perut kami.
di tempat makan, kami mulai kembali menyusun strategi dan melakukan estimasi, apabila izin ini dapat selesai hari ini, kami akan sekalian menyelesaikan izin Kabupaten, tetapi kalau tidak itu tergantung kondisi nanti. Penantian dilanjutkan dengan ngobrol dengan ibu penjual makannya dan beberapa orang yang ada di situ. 10, 20, 30 menit, fax tak kunjung datang dari Jogja. Saya pun mulai bertanya ngelantur untuk mengisi kekosongan topik pembicaraan. Saya bertanya, “Bu, Suramadu jauh ga? Berapa km dari sini?”. Wkkwwk ibunya ketawa, “wah jauh banget Mas dari sini, masnya harus ke terminal Joyoboyo dulu baru ke Perak, yah kira-kira 30 km dari sini”. Glek ! Jauhnyaaa... pertanyaan tidak saya lanjutkan, dengan basa basi mencoba mendengarkan ibunya yang serius menjelaskan proses menuju ke sana. Karena apa, yang jelas saya tidak tertarik menuju Suramadu kalau begini aksesnya. Hihihi.
makan selesai. Belum solat. Tujuan kami sebenarnya adalah masjid yang ada di sekitar daerah ini, namun setelah mendengarkan keterangan ibunya kalau masjid ada di seberang jalan tol, kami pun mengurungkan niat untuk mencari masjid. Serem e kalau harus melintasi jalan tol, Ardha pun angkat bicara, ke musola Kesbangpol saja Fred, Woke bro kita ke sana. Kembali menyapa Bapak satpamnya yang sepertinya mulai curiga kepada kami kalau adalah seorang teroris. Dalam hati saya bilang, “Santai pak, saya sudah potong rambut. Jadi ga ada yang saya sembunyikan” *Hah?
segar ! itu adalah kata yang saya ucapkan ketika membasuh muka dengan air keran yang mengalir deras. Ternyata Surabaya memang kota yang sangat panas, lebih dari Jogja malah, padahal akhir-akhir ini Jogja panas. Kalo orang sini bilang, “Teng mriki cen puuuuuaaaaaaanaaaaasssse puol rek”. Wkwkwk *ada sisipan huruf vokal untuk menggambarkan keadaaan “sangat”. Hihihi
masuk ke musola, waw adeeeemmmmm. What? Musolanya ada AC-nya coba, mantapnya ! kami pun solat dengan khusyuk *padahal ga ada hubungannya
selesai solat, kami kembali merasakan kebingungan, muncul pertanyaan “What are we going to do ?” kami pun menuju lobi ditemani sofa empuk dengan belaian angin yang semilir. Tak sampai 10 menit, ardha pun sudah tertidur, namun tak lama kemudian dia terbangun, karena datang sms dari temannya yang mengabarkan bahwa proposalnya sudah siap diambil. Dia pun bangkit dan menjemput temannya, karena tak mau merepotkan temannya, temannya disuruh menunggu di depan tempat junkfood yang berjarak 500 meter dari tempat kami sekarang. Dia pun bersemangat... :p
jarum jam mulai menunjukkan pukul 14.30, kepastian fax dari Jogja pun datang, Dito mengatakan bahwa surat baru bisa jadi pukul 15.30 *itupun kalau petingginya mau tanda tangan hari ini juga. ah sial, kantor ini kan bukanya Cuma sampai jam 15.00. saya dan ardha kembali berestimasi mengenai rencana seandainya hari ini suratnya tidak jadi. Muncul ide membagi 2 kelompok lagi, setelah di awal, kami 4 orang membelah diri untuk mengurus Perhutani dan Kesbangpol. Ide yang terbaru yaitu membagi 2 tim untuk stay mengurus izin Surabaya ini dan kelompok satunya mengurus izin Kabupaten. Ide pun ditampung, dan siap didiskusikan dengan Eko dan Ansori. Kami pun bergegas keluar dari kantor ini dan mencoba menghibur diri dengan tertawa... ha ha ha –a
tempat menginap. Untung tadi sempat terpikirkan oleh kami, karena dari kami ga ada satupun yang berasal dari Surabaya. Dan teman-teman kami yang sedang di Surabaya juga sedang tidak di Surabaya, Unair dan Itats juga sedang ujian, akhirnya kami memutuskan untuk menginap di rumah Eko yang terletak di Gresik. Berjarak sekitar 30an km dan lama perjalanan 1 jam *karena kami memakai kendaraan umum dan otomatis jalannya memutar.
saya dan Ardha segera bergerak menuju jalan raya. Tujuan kami jelas yaitu terminal Wilangun, sesuai dengan kesepakatan dengan Eko dan Ansori. Dan untuk menuju ke sana, kami musti menuju terminal Joyoboyo terlebih dahulu baru bisa menuju terminal Wilangun. Menaiki “Lyn warna coklat” *kali ini Lyn nya ga punya nomor punggung. Kami pun menghembus napas tanda kami mulai kelelahan. Di dalam angkutan yang mirip kobutri berwarna kuning kalau di Jogja, ada beberapa anak SMP yang baru pulang sekolah. Mereka terlibat pembicaraan yang menarik sepertinya , 4 anak baru gede ini semuanya adalah cewek, wajah-wajah mereka biasa saja, memiliki garis tegas di wajah dan sesekali menghiasinya dengan senyuman khas Jawa Timur, dengan gaya bicara Jawa Timuran yang menggelitik (*penekanan Iya Ta ? ayo Rek, dan la po ?) adalah kata-kata unik yang terekam dari kota Surabaya ini...hihihi
sesampainya di terminal Joyoboyo, kami pun segera mencari tahu bagaimana cara mencapai terminal Wilangun. Dan kami bertemu dengan orang yang memiliki tujuan yang sama, tetapi masnya mau ke Lamongan. Nah, jadilah kami berbarengan...
di dalam lyn P6 ini, saya , melihat cuplikan lain dari keluarga Indonesia. Ada sebuah keluarga yang masuk ke dalam lyn, di saat kenek meminta pembayaran kepada penumpang, sang Bapak yang duduk di depan menyuruh si isteri untuk membayar ongkosnya. Namun, mungkin karena persediaan duit yang sudah habis, ibunya protes kepada bapaknya sambil melotot, “Bapak bae lah le mbayar”. Seketika bapaknya langsung membayar ongkos tersebut, padahal awalnya dia bilang kalau sudah tak punya duit. Wkwkkw saya ketawa :p
sepanjang perjalanan Surabaya-Gresik, banyak ditemui tambak garam yang berada di pinggir jalan. Saya takjub karena sebelumnya tak pernah melihat tambak garam yang seluas ini. How amazing !
sesampainya di terminal Wilangun, kami sudah disambut sang tuan rumah, yang tak lain adalah Eko. Kami pun lanjut ke lyn hijau kecil yang siap memboyong kami ke rumah Eko. Beberapa saat setelah naik Lyn, datang seorang ibu-ibu dan 2 anaknya yang saya perkirakan sekitar SMA. 2 anak ini semuanya berjilbab, sempat kami terkesima karena melihat 2 anak ini, namun, setelah dilihat dengan seksama, anak perempuan memakai bedak yang suuuueepeer duper tebal yang tentunya malah membuat wajahnya menjadi mirip sebuah topeng yang menarik. Hihihi
sebenarnya harus 2x naik lyn agar bisa sampai ke rumah Eko, namun karena memang sudah dekat dan bosan duduk, kami hanya 1x naik lyn dan berjalan bersama menuju rumah Eko sembari mengamati kota kecil yang bernama Gresik ini. Kotanya cukup ramah, pernah mengantongi gelar Adipura juga, dan tentu berdirinya pabrik semen terbesar di Indonesia adalah di kota ini, yang sangat terkenal dengan brand khasnya “Semen Gresik”
sesampainya di rumah Eko, kami langsung disuguh dengan teh panas buatan Master Eko, rasanya nikmat sekali setelah kami berlelah ria dari Jogja kemudian berpindah-pindah dengan berjalan dan berangkot. Sebuah pengalaman baru dalam dunia perizinan yang tak mudah untuk dilupakan *haiiisshh
MAKAN MALAM ! kebetulan Bapak dan Ibu Eko baru pulang setelah maghrib, sehingga kami pun dipaksa (*padahal seneng), untuk makan. Dengan lauk nasi padang dan nasi yang pas buat kami, kami pun dengan lahap menghajar makanan tersebut. Huhuhu nikmatnya...
bapak ibu eko datang... nah, dengan memasang senyum yang selebar-lebarnya kami mencoba untuk menegur bapak ibunya Eko. Waw, beliau berdua ramah sekali, sehingga kami pun merasa nyaman untuk berada di rumah ini selama beberapa jam ke depan. Hehe
ide baru kembali muncul ! Ardha berinisiatif untuk pulang ke Bojonegoro malam ini, kemudian surat dari provinsi dikirimkan melalui fax langsung ke kantor Bojonegoro dan Tuban. Saya langsung mengiyakan, IDE CEMERLANG ! dan akhirnya kami segera menyusun strategi apa yang bakal kami lakukan besok di Bojonegoro dan Surabaya. Dan akhirnya kembali lagi dibagi menjadi 2 tim yaitu Ardha-Ansori ke Bojonegoro dan Fredo-Eko ke Surabaya. Hal tersebut dibagi berdasarkan kemampuan masing-masing diantara kami yang sudah mengetahui medan... cikicui
tanpa membuang waktu, ardha-ansori pun langsung bergegas, namun sebelum pulang, mereka dicegah oleh Bapaknya Eko. Kata beliau masih ada nasi goreng yang siap disantap. Weh ? Waw adalah kata pertama yang kami ucapkan. Yasudahlah, namanya juga rejeki kami pun langsung menyikat habis makan malam kloter ke-2 ini, tanpa sisa, hanya kertas minyaknya saja
diantar bapaknya Eko ke terminal, ardha-ansori pun sudah sampai di Terminal Bunder Gresik, kami pun mengantar kepergian mereka. Kali ini mereka tak menggunakan bus-bus jawara rute pantura seperti Sumber K*encono dan M*ira, wkwkwk
setelah pulang, tinggalah saya sendiri yang nunut menginap di rumah Eko. Sebelum pulang ke rumah, saya sempat diajak muter-muter kompleks perumahan yang sudah dibilang cukup maju di kawasan Gresik. Melewati Masjid Agung Gresik yang masih baru dan sangat megah, saya pun cukup terhibur melihat kerlipan lampu-lampu jalanan. Hihihi
Kisah para pencari perizinan yang luar biasa (merana) part 1
Bukan bermaksud apa-apa, hanya ingin sedikit bercerita mengenai apa yang kami rasakan, kami lalui, dan kami hadapi selama mencari perizinan di Jawa Timur. Kisah miris, kisah seru, kisah tragis, kisah senang, dan mungkin kisah menantang, kami rangkum selama berada di Jawa Timur, tepatnya di Surabaya, kota pahlawan yang memberikan cerita kepahlawanan bagi kami, tentang bagaimana nikmatnya berkorban bagi orang lain. Dan semuanya berawal dari sini, sebuah kisah klasik di hari senin, 27 Juni 2011... let’s check it out, our best story that have given many thing to us... oh iya kami belum mengenalkan diri, ada 4 personel beatbox di sini yaitu fredo, ardha, ansori dan eko... :D
first day
Perjalanan pada dasarnya dimulai pada minggu, 26 Juni 2011 pukul 21.00 dan kumpul di kosnya ardha. Sedikit kesulitan kami lalui, karena kami kekurangan tim pengantar ke jembatan janti, yang pada awalnya kami plot yaitu dendi, vicky, bima, galih, dan billy. Namun, setelah diingat-ingat ternyata dendi sudah pulang ke Kalimantan, hehe maaf den. Dan sebuah musibah menghampiri saudara kita semua, yaitu bima yang ternyata paginya anak ini mengalami musibah karena jatuh dari motor. Ckckck *cepat sehat ya bim...
Setelah jarum jam menunjukkan pukul 22.00, akhirnya kami berangkat menuju jembatan janti. Setelah menerjang jalanan malam kota jogja, kami pun sampai di emperan jembatan janti. 1 menit 2 menit hingga 15 menit bus tak kunjung datang, kami pun mulai bosan dan segera berbuat keonaran dengan salah satu objek favorit, yang tak lain adalah saudara eko... hehehe. 3, 4, dan 5 bus pun datang, namun semuanya penuh sesak oleh ribuan penumpang *lebay, kami pun setia menunggu datang datangnya bus yang luang dan siap kami jejali. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya datang juga sang ratu “Mira”. Kami pun menyambutnya dengan penuh suka cita dan naiklah kami... dadah kawan, makasih tumpangannya...
Setelah berada dalam bus, kami segera mencari tempat duduk, dan akhirnya didapat formasi fredo-ardha dan eko-ansori. Sang eksekutor atau kondektur pun datang menagih biaya perjalanan yang ternyata setiap orang hanya dihargai 38ribu. *sakit, sangat sakit, betapa hinanya kami sehingga hanya dihargai 38ribu coba ? ckckckck *lebay :D
Penumpang datang silih berganti, lambat laun bus ini mulai dijejali dengan penumpang, bahkan penumpang yang berdiri pun terlihat sesak memenuhi lorong di dalam bus. Bahkan sang kondektur pun rela berdesakan dan bersembunyi lanjut menyelip diantara ketek para penumpang, ckckck pengorbanan mencari nafkah bro ! J
Kejadian menarik mulai terjadi ketika tengah malam, kata ardha di sela-sela tidur yang separo terjaga, ardha melihat bahwa saya dengan pedenya berhiphop ria selama beberapa detik (padahal saya sedang tidur), dan ardha pun tertawa melihat saya... *mungkin waktu itu saya bermimpi saya sedang mengadakan konser dan hampir seluruh penumpang bus ikut berjoget, wkwkwk
Setelah perjalanan yang cukup melelahkan dan panjang yakni sekitar 7,5 jam. Akhirnya kami sampai juga di terminal Surabaya. Terminal ini berada di pinggiran daerah Surabaya (tapi sampai sekarang, saya masih ga percaya kalau daerah ini sudah masuk Surabaya, karena apa, karena di sekitaran daerah ini tulisan daerahnya masih menunjukkan tulisan Sidoarjo-Waru, lah mana surabayanya coba? hihihi)
Setelah sampai, kami pun bersiap untuk membersihkan diri, dan lagi-lagi seorang eko menjadi pusat perhatian, karena pada awalnya dia mengatakan bahwa dia tidak akan mandi *padahal sumpah, wajahnya itu terlipat-lipat karena mungkin selama perjalanan, wkwkwk lucu sekali
Kemudian kami mulai bergerak menuju ke kota Surabaya, namun, kata ansori kita perlu foto-foto dulu ni, dan akhirnya kami berpose sebentar di terminal Bungurasih. Dan catatan sejarah kami pun terpatri dalam frame lensa yang menawan.
Setelah bertanya beberapa kali kepada petugas terminal, akhirnya kami menuju ke Jalur 3 dengan sasaran bus dengan nomor punggung eh nomor bus P5. Kata bapak petugasnya bus ini dapat langsung menuju ke Tugu Muda/Tugu Pahlawan. Dan di sekitar tugu pahlawan, katanya ada kompleks kantor pemerintahan, begitu bapaknya bilang.
Perjalanan cukup pendek yaitu sekitar 30 menit pun kami lalui, ardha dan ansori kembali terlelap dalam tidurnya. Eko sibuk mengamati jalan dan saya sendiri senang mengamati penumpang lain. Namun, sayang, saya belum beruntung karena tidak menemukan anak SMA atau anak kuliahan yang dapat dijadikan objek untuk melakukan riset perbandingan wanita di Surabaya dan kota-kota lainnya *gubrak ! LOL . dan sebagai gantinya saya hanya mengamati ibu-ibu dan bapak-bapak yang saling berlomba naik-turun dari bus. *entah kenapa mereka saling berlomba ? ckck
Sesampainya di Tugu Pahlawan yang ternyata ga ada pahlawannya, Cuma tugu doang *wkwkwk gojek kere, kami segera mengelilingi tugu tersebut. Karena kami belum juga menemukan dimana letak kantor pemerintahan. Setelah berfoto sejenak, kami pun akhirnya menemukan gedung pemerintah yang berstempel eh berlogo pemerintah provinsi. Kami pun bergegas menuju ke sana, namun anehnya terdapat hal yang curigai, yakni tulisan nama kantornya bukan kesbangpolinmas tetapi berupa bappeda. Nah, akhirnya kecurigaanmu pun terbukti setelah kami bertanya kepada satpol PP yang bertugas di daerah tersebut. Bapaknya bilang bahwa daerah tersebut berada di daerah Taman Makam Pahlawan Mayjend Sungkono, kami pun syok, weleh deleh, ternyata bukan di sini (begitu kata hati kami)...
Setelah mendapat arahan dari pak satpol PP *bukan karena kita operasi malam lho, wkwkw ;p. Kami pun bermusyawarah terlebih dahulu, dan diputuskan bahwa kami akan membagi 2 tim ya itu fredo-ardha ke kesbangpol dan eko-ansori menuju perhutani. Dan kami mulai pisah ranjang... *hasyah
Satu hal baru kembali saya pelajari di sini, penyebutan angkutan bus kecil atau kata orang Bandung dibilang angkot, orang Jogja bilangnya tempelan atau kobutri, eh orang jatim/surabaya punya sebutan tersendiri, mereka nyebutnya LYN... *tanya kenapa ?
Gara-gara penyebutan angkot yang baru tadi, ketika diberi arahan oleh satpol PP yang menyuruh kami untuk menyetop LYN DA. Berulangkali saya memastikan kepada petugas satpol PP tentang penulisan angkutan tersebut. Dalam bayangan saya, di tubuh bus tersebut tertulis tulisan LEN DA, LENDA, ln DA, ya pokoknya terdapat tulisan nyata kosa kata “LEN DA”. Ternyata eh ternyata, LEN adalah kata yang berarti angkutan.... *gubrak ! dan yang aneh adalah penulisannya pun bukan “L E N” tapi “L Y N”... *piye cobo ?
Eko-ansori yang berpisah dengan kami, menggunakan Lyn N untuk menuju Perhutani, setiap kali terdapat progress mereka selalu melaporkan kondisi kepada kami. Dan mereka dengan sombongnya melaporkan bahwa mereka sudah tiba di Perhutani dan bersiap masuk. Padahal kondisi ardha-alfredo baru saja masuk angkutan dan berputar-putar terlebih dahulu di seputaran kota Surabaya *gubrak
Setelah naik LYN DA, saya kembali melakukan pengamatan terhadap penumpang. Nah, sekarang ada 2 orang karyawati toko yang masih muda, umur ditaksir antara 20-23 tahun. Sebenarnya ga ada yang menarik di antara 2 karyawati ini, tapi karena ga ada penumpang lain yang lebih menarik, kami pun hanya mengamati 2 orang ini dan kesimpulannya tidak ada yang menarik dari mbak-mbak ini *LHO ? Piye to iki ? –a
Setelah beberapa saat, datanglah mbak-mbak yang mirip Laura Basuki (dari samping), tapi dengan sedikit kelebihan unsur Cina-nya, jadi mbak ini tak lagi mirip Laura Basuki. Namun, senyumannya cukup mirip sih dengan mbaknya. Saya pun sempat menegur mbaknya, dan mbakya pun bilang “iya mas” *sesaat, angkutan tersebut berhenti bergerak, dan tiba-tiba muncul pelangi di sebelah selatan angkutan, angin pun berhembus kencang, meniupkan bait-bait manis atas nama cinta yang berkecamuk dalam untaian yang terus mengalun tanpa gerakan tambahan... *lebay
Orang-orang Surabaya ternyata cukup ramah dan baik-baik ya, meskipun saya tak bertanya langsung kepada beliau-beliau, tetapi setiap kali saya berdiskusi kebingungan dengan ardha, selalu saja ada yang menyahut dan membenarkan arah/alamat yang kami diskusikan, entah itu ibu-ibu, mbak-mbak berumur 25an tapi masih cantik, atau ibu-ibu yang lagi menggendong anaknya, dan pada akhirnya kami tidak tersesat. Terima kasih warga Surabaya...
Sempat di tengah perjalanan, saya ditanya oleh-oleh, eh oleh sama ibu-ibu, beliau bertanya, “dari mana, Mas?”, saya pun menjawab dengan bahasa khas, “saking Jogja, Bu”, ibunya lagi, “woalah dari Jogja Mas, berarti wong Jogja no? Nek kula arek Surabaya Mas”, saya, “hehehe nggih Bu” *bingung akunya, hahaha J
oke, setelah “puas” berputar-putar dengan “Lyn DA”, kami segera bergerak menuju Kesbangpol Jawa Timur, melewati sentra junk food ter”junk” di seluruh dunia, kemudian jalan menuju tol yang super dueper panah, kami pun segera memasuki Jalan Putat Indah... *semacam nama daerah pemetaan penulis di daerah Gunung kidul... *hadeh –a
sebelum sampai Kesbangpol, kami sempat nyasar di markas Angkatan Udara yang saya kira adalah Kesbangpol. Terus bapaknya bertanya, “La po mas ?”, dan dengan pedenya saya menjawab, “Nggih pak”. Lantas, teman saya yang asli Bojonegoro Jawa Timur, ardha, tertawa terbahak-bahak karena mendengarkan jawaban saya, dia memberitahu arti kata tersebut yang ternyata berarti “Lha arep ngopo Mas ?” *wkwkwk
setelah berjuang keras selama beberapa jam, akhirnya Kesbangpol Jawa Timur kami temukan. Setelah berusaha menata diri dengan kemeja saya yang keren, sepatu yang bercahaya, dan jas almamater UGM yang biasanya dipakai setahun sekali (waktu ospek Fakultas), kami pun segera bersiap diri menemui petugas perizinan. Namun, sebuah kenyataan yang begitu menyakitkan *lebay, kami temui,
ibu-ibunya bilang, “Wah mas, ini harus ada pengantarnya dari Kesbangpol DIY mas”,
saya takjub dan tercekat, seketika langsung menelan ludah dengan backsoundnya yang khas yakni GLLLLEEEEEKKKKK... –a, saya kembali bertanya, “beneran Bu, terus gimana”,
ibunya, “ya masnya harus kembali ke jogja”
saya, “ga ada solusi lain ya Bu, memang kurang ya Bu pakai pengantar dari Jurusan Teknik Geologi UGM” *sedikit memaksa, bahkan pas kata UGM ini bahkan saya tekankan :p
ibunya, “wah ga bisa Mas, kemarin yang dari U GE EM juga ada pengantarnya kok Bu”
saya dengan kata-kata melas, “Bu, bolehkah kami memakai surat ini saja, kami jauh-jauh dari Jogja lho Bu, ga ada akses transport di sini”
ibunya dengan nada kasihan, “ga bisa Mas, yasudah gini saja, Masnya minta tolong temannya di Jogja untuk ngurus”
saya langsung tersengat dan menelpon teman-teman saya....
-saya minta izin keluar dan bergerak dengan efektif dan efisien-
24.bingung... adalah hal wajar yang dimiliki oleh seorang manusia apabila menghadapi sebuah masalah yang berada di luar perkiraan dan batasannya. Hal ini wajar karena justru dengan hal ini mampu menunjukkan bahwa seseorang tersebut mampu berpikir dengan baik...
25. hal pertama yang jelas saya lakukan adalah berkeluh kesah kepada 3 orang saudara saya di Jogja, ada galih, dito, dan hasbi. Namun sayang, ketiganya sedang mengerjakan sesuatu dan terlibat acara keluarga masing-masing. Tetapi di antara ketiga orang tersebut, yang paling dahulu dapat bergerak adalah Dito. Nah, akhirnya saya memasrahkan tugas ke Kesbangpol kepada Dito dengan harapan nanti dia dapat bekerja sama dengan galih maupun hasbi. Mulai dari sms yang berjejar panjang dan telepon, kami memandu Dito untuk mengerjakan surat pengantar tersebut *ini lah pertama kalinya saya meminta bantuan orang secara sporadis melalui telepon, hohoho selamat berjuang Dito dan Galih !
first day
Perjalanan pada dasarnya dimulai pada minggu, 26 Juni 2011 pukul 21.00 dan kumpul di kosnya ardha. Sedikit kesulitan kami lalui, karena kami kekurangan tim pengantar ke jembatan janti, yang pada awalnya kami plot yaitu dendi, vicky, bima, galih, dan billy. Namun, setelah diingat-ingat ternyata dendi sudah pulang ke Kalimantan, hehe maaf den. Dan sebuah musibah menghampiri saudara kita semua, yaitu bima yang ternyata paginya anak ini mengalami musibah karena jatuh dari motor. Ckckck *cepat sehat ya bim...
Setelah jarum jam menunjukkan pukul 22.00, akhirnya kami berangkat menuju jembatan janti. Setelah menerjang jalanan malam kota jogja, kami pun sampai di emperan jembatan janti. 1 menit 2 menit hingga 15 menit bus tak kunjung datang, kami pun mulai bosan dan segera berbuat keonaran dengan salah satu objek favorit, yang tak lain adalah saudara eko... hehehe. 3, 4, dan 5 bus pun datang, namun semuanya penuh sesak oleh ribuan penumpang *lebay, kami pun setia menunggu datang datangnya bus yang luang dan siap kami jejali. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya datang juga sang ratu “Mira”. Kami pun menyambutnya dengan penuh suka cita dan naiklah kami... dadah kawan, makasih tumpangannya...
Setelah berada dalam bus, kami segera mencari tempat duduk, dan akhirnya didapat formasi fredo-ardha dan eko-ansori. Sang eksekutor atau kondektur pun datang menagih biaya perjalanan yang ternyata setiap orang hanya dihargai 38ribu. *sakit, sangat sakit, betapa hinanya kami sehingga hanya dihargai 38ribu coba ? ckckckck *lebay :D
Penumpang datang silih berganti, lambat laun bus ini mulai dijejali dengan penumpang, bahkan penumpang yang berdiri pun terlihat sesak memenuhi lorong di dalam bus. Bahkan sang kondektur pun rela berdesakan dan bersembunyi lanjut menyelip diantara ketek para penumpang, ckckck pengorbanan mencari nafkah bro ! J
Kejadian menarik mulai terjadi ketika tengah malam, kata ardha di sela-sela tidur yang separo terjaga, ardha melihat bahwa saya dengan pedenya berhiphop ria selama beberapa detik (padahal saya sedang tidur), dan ardha pun tertawa melihat saya... *mungkin waktu itu saya bermimpi saya sedang mengadakan konser dan hampir seluruh penumpang bus ikut berjoget, wkwkwk
Setelah perjalanan yang cukup melelahkan dan panjang yakni sekitar 7,5 jam. Akhirnya kami sampai juga di terminal Surabaya. Terminal ini berada di pinggiran daerah Surabaya (tapi sampai sekarang, saya masih ga percaya kalau daerah ini sudah masuk Surabaya, karena apa, karena di sekitaran daerah ini tulisan daerahnya masih menunjukkan tulisan Sidoarjo-Waru, lah mana surabayanya coba? hihihi)
Setelah sampai, kami pun bersiap untuk membersihkan diri, dan lagi-lagi seorang eko menjadi pusat perhatian, karena pada awalnya dia mengatakan bahwa dia tidak akan mandi *padahal sumpah, wajahnya itu terlipat-lipat karena mungkin selama perjalanan, wkwkwk lucu sekali
Kemudian kami mulai bergerak menuju ke kota Surabaya, namun, kata ansori kita perlu foto-foto dulu ni, dan akhirnya kami berpose sebentar di terminal Bungurasih. Dan catatan sejarah kami pun terpatri dalam frame lensa yang menawan.
Setelah bertanya beberapa kali kepada petugas terminal, akhirnya kami menuju ke Jalur 3 dengan sasaran bus dengan nomor punggung eh nomor bus P5. Kata bapak petugasnya bus ini dapat langsung menuju ke Tugu Muda/Tugu Pahlawan. Dan di sekitar tugu pahlawan, katanya ada kompleks kantor pemerintahan, begitu bapaknya bilang.
Perjalanan cukup pendek yaitu sekitar 30 menit pun kami lalui, ardha dan ansori kembali terlelap dalam tidurnya. Eko sibuk mengamati jalan dan saya sendiri senang mengamati penumpang lain. Namun, sayang, saya belum beruntung karena tidak menemukan anak SMA atau anak kuliahan yang dapat dijadikan objek untuk melakukan riset perbandingan wanita di Surabaya dan kota-kota lainnya *gubrak ! LOL . dan sebagai gantinya saya hanya mengamati ibu-ibu dan bapak-bapak yang saling berlomba naik-turun dari bus. *entah kenapa mereka saling berlomba ? ckck
Sesampainya di Tugu Pahlawan yang ternyata ga ada pahlawannya, Cuma tugu doang *wkwkwk gojek kere, kami segera mengelilingi tugu tersebut. Karena kami belum juga menemukan dimana letak kantor pemerintahan. Setelah berfoto sejenak, kami pun akhirnya menemukan gedung pemerintah yang berstempel eh berlogo pemerintah provinsi. Kami pun bergegas menuju ke sana, namun anehnya terdapat hal yang curigai, yakni tulisan nama kantornya bukan kesbangpolinmas tetapi berupa bappeda. Nah, akhirnya kecurigaanmu pun terbukti setelah kami bertanya kepada satpol PP yang bertugas di daerah tersebut. Bapaknya bilang bahwa daerah tersebut berada di daerah Taman Makam Pahlawan Mayjend Sungkono, kami pun syok, weleh deleh, ternyata bukan di sini (begitu kata hati kami)...
Setelah mendapat arahan dari pak satpol PP *bukan karena kita operasi malam lho, wkwkw ;p. Kami pun bermusyawarah terlebih dahulu, dan diputuskan bahwa kami akan membagi 2 tim ya itu fredo-ardha ke kesbangpol dan eko-ansori menuju perhutani. Dan kami mulai pisah ranjang... *hasyah
Satu hal baru kembali saya pelajari di sini, penyebutan angkutan bus kecil atau kata orang Bandung dibilang angkot, orang Jogja bilangnya tempelan atau kobutri, eh orang jatim/surabaya punya sebutan tersendiri, mereka nyebutnya LYN... *tanya kenapa ?
Gara-gara penyebutan angkot yang baru tadi, ketika diberi arahan oleh satpol PP yang menyuruh kami untuk menyetop LYN DA. Berulangkali saya memastikan kepada petugas satpol PP tentang penulisan angkutan tersebut. Dalam bayangan saya, di tubuh bus tersebut tertulis tulisan LEN DA, LENDA, ln DA, ya pokoknya terdapat tulisan nyata kosa kata “LEN DA”. Ternyata eh ternyata, LEN adalah kata yang berarti angkutan.... *gubrak ! dan yang aneh adalah penulisannya pun bukan “L E N” tapi “L Y N”... *piye cobo ?
Eko-ansori yang berpisah dengan kami, menggunakan Lyn N untuk menuju Perhutani, setiap kali terdapat progress mereka selalu melaporkan kondisi kepada kami. Dan mereka dengan sombongnya melaporkan bahwa mereka sudah tiba di Perhutani dan bersiap masuk. Padahal kondisi ardha-alfredo baru saja masuk angkutan dan berputar-putar terlebih dahulu di seputaran kota Surabaya *gubrak
Setelah naik LYN DA, saya kembali melakukan pengamatan terhadap penumpang. Nah, sekarang ada 2 orang karyawati toko yang masih muda, umur ditaksir antara 20-23 tahun. Sebenarnya ga ada yang menarik di antara 2 karyawati ini, tapi karena ga ada penumpang lain yang lebih menarik, kami pun hanya mengamati 2 orang ini dan kesimpulannya tidak ada yang menarik dari mbak-mbak ini *LHO ? Piye to iki ? –a
Setelah beberapa saat, datanglah mbak-mbak yang mirip Laura Basuki (dari samping), tapi dengan sedikit kelebihan unsur Cina-nya, jadi mbak ini tak lagi mirip Laura Basuki. Namun, senyumannya cukup mirip sih dengan mbaknya. Saya pun sempat menegur mbaknya, dan mbakya pun bilang “iya mas” *sesaat, angkutan tersebut berhenti bergerak, dan tiba-tiba muncul pelangi di sebelah selatan angkutan, angin pun berhembus kencang, meniupkan bait-bait manis atas nama cinta yang berkecamuk dalam untaian yang terus mengalun tanpa gerakan tambahan... *lebay
Orang-orang Surabaya ternyata cukup ramah dan baik-baik ya, meskipun saya tak bertanya langsung kepada beliau-beliau, tetapi setiap kali saya berdiskusi kebingungan dengan ardha, selalu saja ada yang menyahut dan membenarkan arah/alamat yang kami diskusikan, entah itu ibu-ibu, mbak-mbak berumur 25an tapi masih cantik, atau ibu-ibu yang lagi menggendong anaknya, dan pada akhirnya kami tidak tersesat. Terima kasih warga Surabaya...
Sempat di tengah perjalanan, saya ditanya oleh-oleh, eh oleh sama ibu-ibu, beliau bertanya, “dari mana, Mas?”, saya pun menjawab dengan bahasa khas, “saking Jogja, Bu”, ibunya lagi, “woalah dari Jogja Mas, berarti wong Jogja no? Nek kula arek Surabaya Mas”, saya, “hehehe nggih Bu” *bingung akunya, hahaha J
oke, setelah “puas” berputar-putar dengan “Lyn DA”, kami segera bergerak menuju Kesbangpol Jawa Timur, melewati sentra junk food ter”junk” di seluruh dunia, kemudian jalan menuju tol yang super dueper panah, kami pun segera memasuki Jalan Putat Indah... *semacam nama daerah pemetaan penulis di daerah Gunung kidul... *hadeh –a
sebelum sampai Kesbangpol, kami sempat nyasar di markas Angkatan Udara yang saya kira adalah Kesbangpol. Terus bapaknya bertanya, “La po mas ?”, dan dengan pedenya saya menjawab, “Nggih pak”. Lantas, teman saya yang asli Bojonegoro Jawa Timur, ardha, tertawa terbahak-bahak karena mendengarkan jawaban saya, dia memberitahu arti kata tersebut yang ternyata berarti “Lha arep ngopo Mas ?” *wkwkwk
setelah berjuang keras selama beberapa jam, akhirnya Kesbangpol Jawa Timur kami temukan. Setelah berusaha menata diri dengan kemeja saya yang keren, sepatu yang bercahaya, dan jas almamater UGM yang biasanya dipakai setahun sekali (waktu ospek Fakultas), kami pun segera bersiap diri menemui petugas perizinan. Namun, sebuah kenyataan yang begitu menyakitkan *lebay, kami temui,
ibu-ibunya bilang, “Wah mas, ini harus ada pengantarnya dari Kesbangpol DIY mas”,
saya takjub dan tercekat, seketika langsung menelan ludah dengan backsoundnya yang khas yakni GLLLLEEEEEKKKKK... –a, saya kembali bertanya, “beneran Bu, terus gimana”,
ibunya, “ya masnya harus kembali ke jogja”
saya, “ga ada solusi lain ya Bu, memang kurang ya Bu pakai pengantar dari Jurusan Teknik Geologi UGM” *sedikit memaksa, bahkan pas kata UGM ini bahkan saya tekankan :p
ibunya, “wah ga bisa Mas, kemarin yang dari U GE EM juga ada pengantarnya kok Bu”
saya dengan kata-kata melas, “Bu, bolehkah kami memakai surat ini saja, kami jauh-jauh dari Jogja lho Bu, ga ada akses transport di sini”
ibunya dengan nada kasihan, “ga bisa Mas, yasudah gini saja, Masnya minta tolong temannya di Jogja untuk ngurus”
saya langsung tersengat dan menelpon teman-teman saya....
-saya minta izin keluar dan bergerak dengan efektif dan efisien-
24.bingung... adalah hal wajar yang dimiliki oleh seorang manusia apabila menghadapi sebuah masalah yang berada di luar perkiraan dan batasannya. Hal ini wajar karena justru dengan hal ini mampu menunjukkan bahwa seseorang tersebut mampu berpikir dengan baik...
25. hal pertama yang jelas saya lakukan adalah berkeluh kesah kepada 3 orang saudara saya di Jogja, ada galih, dito, dan hasbi. Namun sayang, ketiganya sedang mengerjakan sesuatu dan terlibat acara keluarga masing-masing. Tetapi di antara ketiga orang tersebut, yang paling dahulu dapat bergerak adalah Dito. Nah, akhirnya saya memasrahkan tugas ke Kesbangpol kepada Dito dengan harapan nanti dia dapat bekerja sama dengan galih maupun hasbi. Mulai dari sms yang berjejar panjang dan telepon, kami memandu Dito untuk mengerjakan surat pengantar tersebut *ini lah pertama kalinya saya meminta bantuan orang secara sporadis melalui telepon, hohoho selamat berjuang Dito dan Galih !
Minggu, 06 November 2011
anak yatim :D
Anak yatim
Di taman parkir abu bakar ali, berdua bersama partner MC saya yang luar biasa, sepi, tak ada yang menemani, hanya lalu-lalang kendaraan yang memecahkan kebuntuan kami berdua…
Pukul setengah 8 pagi tadi, kami berdua sudah berada di Taman Parkir Abu Bakar Ali. Sudah berusaha ngebut di jalanan, dengan harapan tidak telat mengisi acara ini, eh ternyata MC-nya yang menunggu datangnya panitia. *baru kali ini, hahaha
Hari ini, kami berdua mendapat tawaran beribadah dari seorang kawan kami yang hebat, dia menawari kami untuk memandu jalannya festival anak yatim. Tanpa banyak ba bi bu, kami langsung menyanggupinya, karena memang kami sudah pernah beberapa kali bertemu dengan anak yatim, dan selalu menyenangkan setiap kali bertemu mereka…
Seperti yang kami bayangkan, memang benar selalu asyik setiap kali bertemu dengan anak-anak seperti itu, apalagi kalau cewek. Terlihat jelas di mata mereka, mimpi besar yang mereka usung, yang mereka panggul dan siap dibangga-banggakan suatu saat ini. Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Kami pun mencoba masuk dalam kehidupan dan terlibat pembicaraan dengan mereka, sekalipun sedikit malu-malu. Hehehe.
Seperti biasa, obrolan dimulai dengan salam 3x, jelas ini adalah trademark kami berdua, yang jujur, kami sendiri sudah merasa bosan. Wkwkwk *cari yang lain yo ruz, hahaha. Lalu dilanjutkan pertanyaan curhatan, “sudah pada makan belum dek?” hahaha ini juga selalu ditanyakan. Tapi tak apalah, dari pertanyaan kedua tadi adek-adeknya mulai terperangkap jebakan kami, perangkap untuk merasa asyik dengan acara yang kami pandu. Hehehe
Sedikit basa-basi di sana sini, kami pun mulai masuk ke pertanyaan cita-cita. Dan sungguh tak disangka 75% dari mereka menjawab bahwa mereka ingin menjadi dokter. Sungguh profesi yang mulia, bayangkan jika mereka semua jadi dokter dan mau ditempatkan di daerah asal mereka atau di daerah yang tertinggal, pastinya slogan Indonesia Sehat 2020 itu akan mudah terwujud…ckckck
Banyak hal yang bisa kita bagikan dengan saudara-saudara kita yang masih merasa kekurangan. Karenanya jangan pernah menyia-nyiakan apa saja yang diberikan kepada Tuhan, karena pada dasarnya semua memiliki manfaat dan keterikatan dengan yang lain.
Bersyukurlah, maka akan Aku tambahkan nikmatKu padamu…
My nineth (twenty eightth) task on 2011
25th of April 2011
20.00-20.30
Di taman parkir abu bakar ali, berdua bersama partner MC saya yang luar biasa, sepi, tak ada yang menemani, hanya lalu-lalang kendaraan yang memecahkan kebuntuan kami berdua…
Pukul setengah 8 pagi tadi, kami berdua sudah berada di Taman Parkir Abu Bakar Ali. Sudah berusaha ngebut di jalanan, dengan harapan tidak telat mengisi acara ini, eh ternyata MC-nya yang menunggu datangnya panitia. *baru kali ini, hahaha
Hari ini, kami berdua mendapat tawaran beribadah dari seorang kawan kami yang hebat, dia menawari kami untuk memandu jalannya festival anak yatim. Tanpa banyak ba bi bu, kami langsung menyanggupinya, karena memang kami sudah pernah beberapa kali bertemu dengan anak yatim, dan selalu menyenangkan setiap kali bertemu mereka…
Seperti yang kami bayangkan, memang benar selalu asyik setiap kali bertemu dengan anak-anak seperti itu, apalagi kalau cewek. Terlihat jelas di mata mereka, mimpi besar yang mereka usung, yang mereka panggul dan siap dibangga-banggakan suatu saat ini. Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Kami pun mencoba masuk dalam kehidupan dan terlibat pembicaraan dengan mereka, sekalipun sedikit malu-malu. Hehehe.
Seperti biasa, obrolan dimulai dengan salam 3x, jelas ini adalah trademark kami berdua, yang jujur, kami sendiri sudah merasa bosan. Wkwkwk *cari yang lain yo ruz, hahaha. Lalu dilanjutkan pertanyaan curhatan, “sudah pada makan belum dek?” hahaha ini juga selalu ditanyakan. Tapi tak apalah, dari pertanyaan kedua tadi adek-adeknya mulai terperangkap jebakan kami, perangkap untuk merasa asyik dengan acara yang kami pandu. Hehehe
Sedikit basa-basi di sana sini, kami pun mulai masuk ke pertanyaan cita-cita. Dan sungguh tak disangka 75% dari mereka menjawab bahwa mereka ingin menjadi dokter. Sungguh profesi yang mulia, bayangkan jika mereka semua jadi dokter dan mau ditempatkan di daerah asal mereka atau di daerah yang tertinggal, pastinya slogan Indonesia Sehat 2020 itu akan mudah terwujud…ckckck
Banyak hal yang bisa kita bagikan dengan saudara-saudara kita yang masih merasa kekurangan. Karenanya jangan pernah menyia-nyiakan apa saja yang diberikan kepada Tuhan, karena pada dasarnya semua memiliki manfaat dan keterikatan dengan yang lain.
Bersyukurlah, maka akan Aku tambahkan nikmatKu padamu…
My nineth (twenty eightth) task on 2011
25th of April 2011
20.00-20.30
kata sengatan dari salim a. fillah :D
note to Myself copas dari www.twitter.com/salimafillah dan notesnya fina :)
1. Kita tak selalu memperoleh apa yang kita suka, maka kita belajar menyukai apapun yang kita peroleh. Jadilah ia makna kesyukuran.#NtMS
2. Mari kerjakan apa yang semestinya kita kerjakan. Agar kita tak beroleh kesulitan yang tak semestinya kita dapatkan.#NtMS
3. Dalam keterbatasan, niat-niat tuk beramal shalih kan menghadap Allah; mengetuk pintu-pintu karunia yang memampukan kita mewujudkannya.#NtMS
4. Cara memperbesar kesalahan; dengan menganggapnya kecil. Cara memperbesar kebaikan; dengan menyembunyikannya dalam senyum Tuhan.#NtMS
5. Layang-layang justru terbang saat melawan angin. Jangan gentar saat memang harus menentang. Tapi pastikan ada benang terhubung padaNya#NtMS
6.Tempat paling aman untuk bersembunyi adalah ruang kejujuran. Tempat yang paling selamat untuk lari adalah lapangan pertaubatan.#NtMS
7. Kehidupan yang sebenarnya ialah kehidupan akhirat. Nikmat sejati adalah karunia surga. Keberuntungan hakiki ialah selamat dari neraka.#NtMS
8. Kita tak selalu memperoleh apa yang kita suka, maka kita belajar menyukai apapun yang kita peroleh. Jadilah ia makna kesyukuran.#NtMS
9. Di detik-detik nan bising & riuh, mengambil jeda itu penting. Sepenting memberi spasi antar kata agar terbaca & memberi makna.#NtMS
10. Jangan berkata: "Besok sajalah aku akan memulai!" Bisa jadi detik ini adalah akhir perjalananmu.#NtMS
11. Jangan berkata: "Kapan & di mana kenikmatanku?"! Cukulah surga Allah tempat rehat & berlezatmu.#NtMS
12. Jangan berkata: "Mana jalanku?"! Syari'at Allah adalah langkah- langkah yang bertabur cahaya.#NtMS
13. Jangan berkata: "Dari mana aku mulai?"! Ketaatan padaNya adalah titik awal segala sesuatu.#NtMS
14. Jika telur pecah dari luar; kehidupannya berakhir. Jika telur pecah dari dalam, bermulalah kehidupan baru. #NtMS
15. Kebenaran hanya cantik, bila bersanding dengan kerendahan hati. Kebaikan hanya manis, jika dibersamai ketulusan jiwa.#NtMS
16. Cinta & kebersamaan dengan mereka yang mulia, mengantar kita ke kedudukan yang mungkin takkan dicapai hanya dengan amal-amal pribadi.#NtMS
17. Iman tak menjaminmu tuk selalu berlimpah & tertawa. Tapi ia menjaminmu merasakan lembut elusan cintaNya pada apapun dera nan menimpa. #NtMS
18. Sederhana itu memperindah semua. Yang miskin jadi kaya. Yang kaya jadi mulia. Yang jelata kan dipercaya. Yang berkuasa kan dicinta. #NtMS
19. Tiap orang akan mati di atas apa yang dia biasakan berhidup padanya. Maka sekecil apapun kebaikan sangat berharga tuk diistiqamahkan.#NtMS
20. Melihat spion itu perlu. Tapi sesekali saja. Merenungi masa lalu itu niscaya. Tapi jangan sampai ia membelenggu langkah maju kita.#NtMS
21. Tiap penghalang di jalan kehidupan tertakdir ada sebab satu alasan sederhana: Mengetahui sebesar apa tekad kita untuk melampauinya #NtMS
22. Tiap musibah telah diukur kadarnya; takkan melampaui apa yang bisa ditanggung. Jadi yang diujiNya bukan kemampuan, melainkan kemauan. #NtMS
23. Jika perintah Allah terasa berat bagi kita; cara membuat ia jadi ringan ialah dengan melaksanakannya. Hikmah & mudahnya kan menyusuli.#NtMS
24. Banyak hal yang tak kita minta, tapi Allah tak pernah alpa memberinya. Maka pada permohonan kita, bersiaplah tuk dapat nan lebih baik.#NtMS
25. Mempersiapkan dri tuk menikah bisa hnya btuh 2 bulan.. Tapi mmpersiapkan diri mnjadi Istri Sholihah takkan pnah ckup wktu.. :)#NtMS
26. Jika ibadah telah menjadi kelezatan bagimu; duka & suka hanya bumbu seumpama garam & gula; dunia menjadi surga sblm surga.#NtMS
27. Mari kerjakan apa yang semestinya kita kerjakan. Agar kita tak beroleh kesulitan yang tak semestinya kita dapatkan.#NtMS
:D :D :D
1. Kita tak selalu memperoleh apa yang kita suka, maka kita belajar menyukai apapun yang kita peroleh. Jadilah ia makna kesyukuran.#NtMS
2. Mari kerjakan apa yang semestinya kita kerjakan. Agar kita tak beroleh kesulitan yang tak semestinya kita dapatkan.#NtMS
3. Dalam keterbatasan, niat-niat tuk beramal shalih kan menghadap Allah; mengetuk pintu-pintu karunia yang memampukan kita mewujudkannya.#NtMS
4. Cara memperbesar kesalahan; dengan menganggapnya kecil. Cara memperbesar kebaikan; dengan menyembunyikannya dalam senyum Tuhan.#NtMS
5. Layang-layang justru terbang saat melawan angin. Jangan gentar saat memang harus menentang. Tapi pastikan ada benang terhubung padaNya#NtMS
6.Tempat paling aman untuk bersembunyi adalah ruang kejujuran. Tempat yang paling selamat untuk lari adalah lapangan pertaubatan.#NtMS
7. Kehidupan yang sebenarnya ialah kehidupan akhirat. Nikmat sejati adalah karunia surga. Keberuntungan hakiki ialah selamat dari neraka.#NtMS
8. Kita tak selalu memperoleh apa yang kita suka, maka kita belajar menyukai apapun yang kita peroleh. Jadilah ia makna kesyukuran.#NtMS
9. Di detik-detik nan bising & riuh, mengambil jeda itu penting. Sepenting memberi spasi antar kata agar terbaca & memberi makna.#NtMS
10. Jangan berkata: "Besok sajalah aku akan memulai!" Bisa jadi detik ini adalah akhir perjalananmu.#NtMS
11. Jangan berkata: "Kapan & di mana kenikmatanku?"! Cukulah surga Allah tempat rehat & berlezatmu.#NtMS
12. Jangan berkata: "Mana jalanku?"! Syari'at Allah adalah langkah- langkah yang bertabur cahaya.#NtMS
13. Jangan berkata: "Dari mana aku mulai?"! Ketaatan padaNya adalah titik awal segala sesuatu.#NtMS
14. Jika telur pecah dari luar; kehidupannya berakhir. Jika telur pecah dari dalam, bermulalah kehidupan baru. #NtMS
15. Kebenaran hanya cantik, bila bersanding dengan kerendahan hati. Kebaikan hanya manis, jika dibersamai ketulusan jiwa.#NtMS
16. Cinta & kebersamaan dengan mereka yang mulia, mengantar kita ke kedudukan yang mungkin takkan dicapai hanya dengan amal-amal pribadi.#NtMS
17. Iman tak menjaminmu tuk selalu berlimpah & tertawa. Tapi ia menjaminmu merasakan lembut elusan cintaNya pada apapun dera nan menimpa. #NtMS
18. Sederhana itu memperindah semua. Yang miskin jadi kaya. Yang kaya jadi mulia. Yang jelata kan dipercaya. Yang berkuasa kan dicinta. #NtMS
19. Tiap orang akan mati di atas apa yang dia biasakan berhidup padanya. Maka sekecil apapun kebaikan sangat berharga tuk diistiqamahkan.#NtMS
20. Melihat spion itu perlu. Tapi sesekali saja. Merenungi masa lalu itu niscaya. Tapi jangan sampai ia membelenggu langkah maju kita.#NtMS
21. Tiap penghalang di jalan kehidupan tertakdir ada sebab satu alasan sederhana: Mengetahui sebesar apa tekad kita untuk melampauinya #NtMS
22. Tiap musibah telah diukur kadarnya; takkan melampaui apa yang bisa ditanggung. Jadi yang diujiNya bukan kemampuan, melainkan kemauan. #NtMS
23. Jika perintah Allah terasa berat bagi kita; cara membuat ia jadi ringan ialah dengan melaksanakannya. Hikmah & mudahnya kan menyusuli.#NtMS
24. Banyak hal yang tak kita minta, tapi Allah tak pernah alpa memberinya. Maka pada permohonan kita, bersiaplah tuk dapat nan lebih baik.#NtMS
25. Mempersiapkan dri tuk menikah bisa hnya btuh 2 bulan.. Tapi mmpersiapkan diri mnjadi Istri Sholihah takkan pnah ckup wktu.. :)#NtMS
26. Jika ibadah telah menjadi kelezatan bagimu; duka & suka hanya bumbu seumpama garam & gula; dunia menjadi surga sblm surga.#NtMS
27. Mari kerjakan apa yang semestinya kita kerjakan. Agar kita tak beroleh kesulitan yang tak semestinya kita dapatkan.#NtMS
:D :D :D
surat buat pak presiden
Yth. (katanya) Presiden Indonesia saat ini
yang berada di (kursi empuk) Istana Negara
assalamualaykum wr wb heza3 (maaf pake ciri khas)
selamat pagi ataupun selamat apapun, yang penting ketika membaca surat saya ini, bapak sedang dalam kondisi bersemangat layaknya pagi yang baru datang. Sehingga senantiasa akan selalu bersemangat hingga seterusnya...
Semangat ! :D
Bapak presiden yang (katanya) baik,
Pada dasarnya saya tidak ingin menulis surat ini, tapi baru saja saya membaca surat seorang teman saya yang ditujukan kepada seseorang yang sudah pergi jauh. Meskipun, kecil kemungkinan surat ini akan Bapak baca, tapi it's okay, yang penting saya sudah mencoba menyuarakan suara saya dan mungkin belasan atau ratusan bahkan jutaan saudara saudara se Indonesia...
Bapak presiden yang (katanya) tegas,
sebenarnya kekesalan saya pada langkah langkah yang Bapak lakukan sudah ada sejak lama, namun yang baru saja terjadi adalah mengenai perompakan Somalia yang menyandera salah satu kapal milik perusahaan Indonesia. Dari situ, terlihat jelas bahwa reaksi yang Bapak berikan sangatlah buruk di mata masyarakat. Banyak yang berkata Bapak lamban, Bapak kurang peduli, Bapak penakut, atau apapun itu, yang pada intinya protes terhadap gebrakan yang Bapak lakukan dalam melindungi warga negaranya. Meskipun, pada babak akhir penyanderaan ini, Bapak mengatakan bahwa sudah mengirim pasukan menuju lokasi penyanderaan (Jenderal TNI juga berkata sama)...
Bapak presiden yang (katanya) jujur,
mengenai salah satu TKI yang akhirnya dihukum pancung di Arab, almh. Ruyati, bisa-bisanya pemerintah Indonesia tidak mengetahui mengenai vonis tersebut sebelum hari H eksekusi. Lantas apa gunanya KBRI kita yang ada di Arab, menteri Luar Negeri Anda yang begitu (kata orang Jawa) ingah-ingih, dan dubes Arab di Indonesia. Kemudian di salah satu media massa juga disebutkan bahwa ada terdapat perbedaan mengenai informasi mengenai apa yang disampaikan dubes Arab dan Menteri Luar Negeri. Bahkan sempat tercetus kata "Menteri Bohong" ckckck.
Bapak presiden yang (katanya) mantan TNI,
setahu saya, kinerja para prajurit TNI itu disiplin, cepat, cerdas, dan berani. Tetapi, sejauh yang saya lihat kinerja Bapak jauh dari kata-kata tersebut. Padahal Bapak notabene adalah (mantan) seorang Jenderal. Makanya hal ini perlu ditinjau kembali Bapak.
Maaf Bapak, sebenarnya masih ada yang mau saya ceritakan, tapi sudah maghrib pak, dan saya harus segera menunaikan solat. Selamat solat juga buat Bapak, maaf jika ada kata saya yang kurang berkenan...
Bapak juga solat juga ya biar dimaafkan salah-salahnya terhadap rakyat Indonesia...
ditemani Masterchef :)
My eleventh (thirtyth) task on 2011
25th of June 2011
16.40-17.48
yang berada di (kursi empuk) Istana Negara
assalamualaykum wr wb heza3 (maaf pake ciri khas)
selamat pagi ataupun selamat apapun, yang penting ketika membaca surat saya ini, bapak sedang dalam kondisi bersemangat layaknya pagi yang baru datang. Sehingga senantiasa akan selalu bersemangat hingga seterusnya...
Semangat ! :D
Bapak presiden yang (katanya) baik,
Pada dasarnya saya tidak ingin menulis surat ini, tapi baru saja saya membaca surat seorang teman saya yang ditujukan kepada seseorang yang sudah pergi jauh. Meskipun, kecil kemungkinan surat ini akan Bapak baca, tapi it's okay, yang penting saya sudah mencoba menyuarakan suara saya dan mungkin belasan atau ratusan bahkan jutaan saudara saudara se Indonesia...
Bapak presiden yang (katanya) tegas,
sebenarnya kekesalan saya pada langkah langkah yang Bapak lakukan sudah ada sejak lama, namun yang baru saja terjadi adalah mengenai perompakan Somalia yang menyandera salah satu kapal milik perusahaan Indonesia. Dari situ, terlihat jelas bahwa reaksi yang Bapak berikan sangatlah buruk di mata masyarakat. Banyak yang berkata Bapak lamban, Bapak kurang peduli, Bapak penakut, atau apapun itu, yang pada intinya protes terhadap gebrakan yang Bapak lakukan dalam melindungi warga negaranya. Meskipun, pada babak akhir penyanderaan ini, Bapak mengatakan bahwa sudah mengirim pasukan menuju lokasi penyanderaan (Jenderal TNI juga berkata sama)...
Bapak presiden yang (katanya) jujur,
mengenai salah satu TKI yang akhirnya dihukum pancung di Arab, almh. Ruyati, bisa-bisanya pemerintah Indonesia tidak mengetahui mengenai vonis tersebut sebelum hari H eksekusi. Lantas apa gunanya KBRI kita yang ada di Arab, menteri Luar Negeri Anda yang begitu (kata orang Jawa) ingah-ingih, dan dubes Arab di Indonesia. Kemudian di salah satu media massa juga disebutkan bahwa ada terdapat perbedaan mengenai informasi mengenai apa yang disampaikan dubes Arab dan Menteri Luar Negeri. Bahkan sempat tercetus kata "Menteri Bohong" ckckck.
Bapak presiden yang (katanya) mantan TNI,
setahu saya, kinerja para prajurit TNI itu disiplin, cepat, cerdas, dan berani. Tetapi, sejauh yang saya lihat kinerja Bapak jauh dari kata-kata tersebut. Padahal Bapak notabene adalah (mantan) seorang Jenderal. Makanya hal ini perlu ditinjau kembali Bapak.
Maaf Bapak, sebenarnya masih ada yang mau saya ceritakan, tapi sudah maghrib pak, dan saya harus segera menunaikan solat. Selamat solat juga buat Bapak, maaf jika ada kata saya yang kurang berkenan...
Bapak juga solat juga ya biar dimaafkan salah-salahnya terhadap rakyat Indonesia...
ditemani Masterchef :)
My eleventh (thirtyth) task on 2011
25th of June 2011
16.40-17.48
keutamaan bulan rajab gan :D
Tanggal 03 Juni 2011 kemarin kita telah memasuki Bulan Rajab. Dalam bulan ini banyak keistimewaan-keistimewaan yang ada di dalamnya. Mari kita simak...
Bulan Rajab adalah salah satu bulan-bulan haram yang tersendiri dan tidak berkumpul dengan bulan-bulan Haram lainnya. Lain dengan ketiga Bulan-Bulan Haram lainnya. Karena bulan-bulan Haram lainnya terletak Berurutan, yaitu: Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram.
Ada beberapa Hadist yang berbicara tentang keutama'an bulan ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
( إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله يوم خلق السماوات و الأرض منها أربعة حرم ذلك الدين القيم فلا تظلموا فيهن أنفسكم ) [التوبة : 36
Artinya: " Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah SWT , diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat yang haram, itulah ketetapan agama yang lurus maka janganlah kamu menganiaya diri kamudalam bulan yang empat itu ".QS At-taubah : 36.
Dalam ayat ini Allah SWT telah memberi tahu bahwa sejak bumi dan langit diciptakan dan juga malam dan siang berputar pada porosnya, dan menciptakan apa yang ada di langit seperti matahari, bulan dan bintang, dan menjadikan matahari dan bulan bertasbih pada porosnya, maka terjadilah dari itu petangnya malam hari dan putihnya siang hari, maka dari waktu itulah Allah SWT menjadikan setahun adalah dua belas Bulan sesuai dengan terbitnya bulan.
Setahun menurut syariat islam dihitung sesuai perputaran bulan dan terbitnya, bukan sesuai dengan perputaran matahari seperti yang dilakukan oleh Ahli kitab. Allah menjadikan dari bulan-bulan ini empat yang diharamkan. Tiga diantaranya berurutan yaitu : Dzulhiqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Rajab merupakan salah satu bulan yang diharamkan Allah yang tersendiri.
عن ابن عباس ، في قوله عز وجل : ( إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله ) إلى قوله : ( منها أربعة حرم ذلك الدين القيم فلا تظلموا فيهن أنفسكم ) قال : لا تظلموا أنفسكم في كلهن ، ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حرما وعظم حرماتهن وجعل الذنب فيهن أعظم ، والعمل الصالح والأجر أعظم .
Dari Ibnu Abbas RA, dalam sabda Allah "Inna 'Iddata assyuhuuri 'indAllahi…"Janganlah kalian menganiaya diri sendiri disemua bulan-bulan ini, khususnya di empat bulan yang diharamkan Allah ini, AllahSWT telah menjadikannya haram, dan telah besar kehormatannya, dan menjadikan dosa-dosa di bulan ini lebih besar, dan amalsaleh di bulan ini lebih banyak pahalanya
".
Bulan ini adalah bulan yang sangatlah muliya, Ibadah di bulan ini sangat dianjurkan karena mempunyai pahala yang sangatlah besar. Khususnya berpuasa dan Istighfar di bulan ini juga taubat dari berbagai kehilafan. di malam pertama di bulan ini do'a-do'a terijabahi maka disunahkanlah berdo'a, Rasulullah SAW bersabda:
عن ابن عساكر عن أبي أمامة رضي الله عنه : ((خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة : أول ليلة من رجب ، وليلة النصف من الشعبان ، وليلة الجمعة ، وليلة الفطر ، وليلة النحر ))
Artinya: "Ada Lima malam dimana do'a-do'a di situ tidak ditolak: malam pertama di bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam jum'at, malam Idul fitri, malam idhul adha".
Nama-nama Bulan Rajab.
Salah satu dari ciri-ciri bulan Rajab ini adalah, bahwa bulan ini mempunyai nama yang sangat banyak. Sebagian ulama' berkata bahwa bulan ini mempunyai empat belas nama yaitu: Bulan Allah , Rajab, Rajab mudhar, Munshilul asinnah, Al-Asham, Al-ashab, Munaffis, Muthahhir, Mu'alla, Muqiim, Harim, Muqasyqisy, Mubarri', Fardun. Sebagian ulama' menyebutkan bahwa Rajab mempunyai tujuhbelas nama seperti yang diatas ditambah dengan: Rajam, Munshillul Alat, dan
Munzi'ul Asinnah. Bulan Rajab dinamakan bulan Al Asham karena disitu tidak terdengar suara pedang. karena peperangan diharamkan di bulan ini. Baik dizaman Jahiliyah dahulu atau setelah datang masa kenabian
.
عن عائشة ، رضي الله عنها ، قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « إن رجب شهر الله ويدعى الأصم ، وكان أهل الجاهلية إذا دخل رجب يعطلون أسلحتهم ويضعونها ، فكان الناس يأمنون وتأمن السبل ، ولا يخافون بعضهم بعضا حتى ينقضي »
Artinya: Dari Aisyah RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: " Rajab Adalah bulan Allah SW , dan disebut dengan Al-Ashamm, kaum jahiliyah dahulu kala ketika memasuki bulan Rajab memogokkan pedang-pedang mereka dan meletakkannya (meninggalkan peperangan), sehingga orang-orangpun memberi keamanan dan jalan pun tampak aman, dan mereka tidak takut kepada yang lain sampai bulan ini habis
".
Selain itu juga dinamakan "Al-Ashab" karena disitu dituangkan segala Rahmat kepada orang-orang yang bertaubat, mengalir cahaya-cahaya kepada seluruh alam. Dinamakan dengan "Rajam" karena dibulan ini semua syetan diRajam oleh para malaikat agar tidak mengganggu para wali dan orang-orang Shaleh. Rasulullah SAWbersabda :
" رجب شهر الله ، و شعبان شهري ، و رمضان شهر أمتي " .
Artinya: "Rajab adalah bulan Allah SWT, dan Sya'ban Adalah bulan ku, sedangkan Ramadhan adalah bulan umatku".
عن أنس بن مالك ، يقول : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « إن في الجنة نهرا يقال له : رجب ، أشد بياضا من اللبن وأحلى من العسل ، من صام من رجب يوما سقاه الله من ذلك النهر »
Artinya: Anas bin malik mengatakan: "Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya di Surga terdapat sungai yang disebut dengan Rajab, warnanya lebih putih daripada susu, dan lebih manis daripada madu, barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari sungai itu".
عن أنس بن مالك ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « خيرة الله من الشهور شهر رجب ، وهو شهر الله عز وجل ، من عظم شهر رجب فقد عظم أمر الله ، ومن عظم أمر الله أدخله جنات النعيم وأوجب له رضوانه الأكبر ، وشعبان شهري فمن عظم شهر شعبان ، فقد عظم أمري ، ومن عظم أمري كنت له فرطا وذخرا يوم القيامة ، وشهر رمضان شهر أمتي ، فمن عظم شهر رمضان ، وعظم حرمته ولم ينتهكه وصام نهاره وقام ليله وحفظ جوارحه خرج من رمضان وليس عليه ذنب يطلبه الله به »
Dari Anas bin malik, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda : " Bulan yang paling dipilih oleh Allah SWT adalah bulan Rajab, dia adalah bulan Allah SWT, barang siapa mengagungkan bulan inimaka telah mengagungkan perkara Allah SWT, dan barang siapa yang mengagungkan perkara Allah SWT maka akan dimasukkan di Surga Na'im, dan diwajibkan untuk diberikan ridho Allah SWT yang paling besar, dan bulan Sya'ban adalah bulan bulanku(bulan Rasulullah), barang siapa mengagungkan bulan ini maka telah menggungkan perkaraku, dan barang siapa mengagungkan perkaraku maka aku adalah sebagai pahala baginya dan juga sebagai simpanan pahala di hari kiyamat nanti, sedangkan bulan Ramadhan adalah bulan umatku, barang siapa yang mengagungkan bulan Ramadhan serta mengagungkan kehormatanya dan tidak menghinanya sehingga berpuasa pada siang harinya serta mendirikan malamnya, dan menjaga perbuatanya maka akan keluar dari bulan ini dalam keada'an tanpa membawa dosa yang diminta oleh Allah SWT
".
Keistimewaan lainnya:
* Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH SWT
* Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1432/Isra Mi’raj (30 Juni 2011) akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa;
* Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SWT;
* Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab (03 ; 04 ; 05 Juni 2011) maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat;
* Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannya akan dikabulkan;
* Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu syurga;
* Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH akan
mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya.”
niat puasa Bulan Rajab:
نو يت صو م سنة رجب لله تعالى
(nawaitu shouma sunnata rajab lillahi ta 'ala)
Artinya: "Saya Niat Puasa Sunnah Rajab Karena Allah Ta'ala"
Para Ulama' mengatakan : Rajab adalah bulan istighfar, dan Sya'ban adalah bulan shalawat atas Nabi SAW, dan bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur'an.
Wahab bin Munabbah RA berkata: "Semua sungai yang ada didunia ini mengunjungi Air Zam-zam, untuk memuliyakan bulan ini (yakni bulan Rajab)".
wassalamu'alaykum wr.wb
sumber : - http://indo.hadhramaut.info/view/1946.aspx
- Kaskuser
Bulan Rajab adalah salah satu bulan-bulan haram yang tersendiri dan tidak berkumpul dengan bulan-bulan Haram lainnya. Lain dengan ketiga Bulan-Bulan Haram lainnya. Karena bulan-bulan Haram lainnya terletak Berurutan, yaitu: Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram.
Ada beberapa Hadist yang berbicara tentang keutama'an bulan ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
( إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله يوم خلق السماوات و الأرض منها أربعة حرم ذلك الدين القيم فلا تظلموا فيهن أنفسكم ) [التوبة : 36
Artinya: " Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah SWT , diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat yang haram, itulah ketetapan agama yang lurus maka janganlah kamu menganiaya diri kamudalam bulan yang empat itu ".QS At-taubah : 36.
Dalam ayat ini Allah SWT telah memberi tahu bahwa sejak bumi dan langit diciptakan dan juga malam dan siang berputar pada porosnya, dan menciptakan apa yang ada di langit seperti matahari, bulan dan bintang, dan menjadikan matahari dan bulan bertasbih pada porosnya, maka terjadilah dari itu petangnya malam hari dan putihnya siang hari, maka dari waktu itulah Allah SWT menjadikan setahun adalah dua belas Bulan sesuai dengan terbitnya bulan.
Setahun menurut syariat islam dihitung sesuai perputaran bulan dan terbitnya, bukan sesuai dengan perputaran matahari seperti yang dilakukan oleh Ahli kitab. Allah menjadikan dari bulan-bulan ini empat yang diharamkan. Tiga diantaranya berurutan yaitu : Dzulhiqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Rajab merupakan salah satu bulan yang diharamkan Allah yang tersendiri.
عن ابن عباس ، في قوله عز وجل : ( إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله ) إلى قوله : ( منها أربعة حرم ذلك الدين القيم فلا تظلموا فيهن أنفسكم ) قال : لا تظلموا أنفسكم في كلهن ، ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حرما وعظم حرماتهن وجعل الذنب فيهن أعظم ، والعمل الصالح والأجر أعظم .
Dari Ibnu Abbas RA, dalam sabda Allah "Inna 'Iddata assyuhuuri 'indAllahi…"Janganlah kalian menganiaya diri sendiri disemua bulan-bulan ini, khususnya di empat bulan yang diharamkan Allah ini, AllahSWT telah menjadikannya haram, dan telah besar kehormatannya, dan menjadikan dosa-dosa di bulan ini lebih besar, dan amalsaleh di bulan ini lebih banyak pahalanya
".
Bulan ini adalah bulan yang sangatlah muliya, Ibadah di bulan ini sangat dianjurkan karena mempunyai pahala yang sangatlah besar. Khususnya berpuasa dan Istighfar di bulan ini juga taubat dari berbagai kehilafan. di malam pertama di bulan ini do'a-do'a terijabahi maka disunahkanlah berdo'a, Rasulullah SAW bersabda:
عن ابن عساكر عن أبي أمامة رضي الله عنه : ((خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة : أول ليلة من رجب ، وليلة النصف من الشعبان ، وليلة الجمعة ، وليلة الفطر ، وليلة النحر ))
Artinya: "Ada Lima malam dimana do'a-do'a di situ tidak ditolak: malam pertama di bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam jum'at, malam Idul fitri, malam idhul adha".
Nama-nama Bulan Rajab.
Salah satu dari ciri-ciri bulan Rajab ini adalah, bahwa bulan ini mempunyai nama yang sangat banyak. Sebagian ulama' berkata bahwa bulan ini mempunyai empat belas nama yaitu: Bulan Allah , Rajab, Rajab mudhar, Munshilul asinnah, Al-Asham, Al-ashab, Munaffis, Muthahhir, Mu'alla, Muqiim, Harim, Muqasyqisy, Mubarri', Fardun. Sebagian ulama' menyebutkan bahwa Rajab mempunyai tujuhbelas nama seperti yang diatas ditambah dengan: Rajam, Munshillul Alat, dan
Munzi'ul Asinnah. Bulan Rajab dinamakan bulan Al Asham karena disitu tidak terdengar suara pedang. karena peperangan diharamkan di bulan ini. Baik dizaman Jahiliyah dahulu atau setelah datang masa kenabian
.
عن عائشة ، رضي الله عنها ، قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « إن رجب شهر الله ويدعى الأصم ، وكان أهل الجاهلية إذا دخل رجب يعطلون أسلحتهم ويضعونها ، فكان الناس يأمنون وتأمن السبل ، ولا يخافون بعضهم بعضا حتى ينقضي »
Artinya: Dari Aisyah RA, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: " Rajab Adalah bulan Allah SW , dan disebut dengan Al-Ashamm, kaum jahiliyah dahulu kala ketika memasuki bulan Rajab memogokkan pedang-pedang mereka dan meletakkannya (meninggalkan peperangan), sehingga orang-orangpun memberi keamanan dan jalan pun tampak aman, dan mereka tidak takut kepada yang lain sampai bulan ini habis
".
Selain itu juga dinamakan "Al-Ashab" karena disitu dituangkan segala Rahmat kepada orang-orang yang bertaubat, mengalir cahaya-cahaya kepada seluruh alam. Dinamakan dengan "Rajam" karena dibulan ini semua syetan diRajam oleh para malaikat agar tidak mengganggu para wali dan orang-orang Shaleh. Rasulullah SAWbersabda :
" رجب شهر الله ، و شعبان شهري ، و رمضان شهر أمتي " .
Artinya: "Rajab adalah bulan Allah SWT, dan Sya'ban Adalah bulan ku, sedangkan Ramadhan adalah bulan umatku".
عن أنس بن مالك ، يقول : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « إن في الجنة نهرا يقال له : رجب ، أشد بياضا من اللبن وأحلى من العسل ، من صام من رجب يوما سقاه الله من ذلك النهر »
Artinya: Anas bin malik mengatakan: "Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya di Surga terdapat sungai yang disebut dengan Rajab, warnanya lebih putih daripada susu, dan lebih manis daripada madu, barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari sungai itu".
عن أنس بن مالك ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « خيرة الله من الشهور شهر رجب ، وهو شهر الله عز وجل ، من عظم شهر رجب فقد عظم أمر الله ، ومن عظم أمر الله أدخله جنات النعيم وأوجب له رضوانه الأكبر ، وشعبان شهري فمن عظم شهر شعبان ، فقد عظم أمري ، ومن عظم أمري كنت له فرطا وذخرا يوم القيامة ، وشهر رمضان شهر أمتي ، فمن عظم شهر رمضان ، وعظم حرمته ولم ينتهكه وصام نهاره وقام ليله وحفظ جوارحه خرج من رمضان وليس عليه ذنب يطلبه الله به »
Dari Anas bin malik, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda : " Bulan yang paling dipilih oleh Allah SWT adalah bulan Rajab, dia adalah bulan Allah SWT, barang siapa mengagungkan bulan inimaka telah mengagungkan perkara Allah SWT, dan barang siapa yang mengagungkan perkara Allah SWT maka akan dimasukkan di Surga Na'im, dan diwajibkan untuk diberikan ridho Allah SWT yang paling besar, dan bulan Sya'ban adalah bulan bulanku(bulan Rasulullah), barang siapa mengagungkan bulan ini maka telah menggungkan perkaraku, dan barang siapa mengagungkan perkaraku maka aku adalah sebagai pahala baginya dan juga sebagai simpanan pahala di hari kiyamat nanti, sedangkan bulan Ramadhan adalah bulan umatku, barang siapa yang mengagungkan bulan Ramadhan serta mengagungkan kehormatanya dan tidak menghinanya sehingga berpuasa pada siang harinya serta mendirikan malamnya, dan menjaga perbuatanya maka akan keluar dari bulan ini dalam keada'an tanpa membawa dosa yang diminta oleh Allah SWT
".
Keistimewaan lainnya:
* Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH SWT
* Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1432/Isra Mi’raj (30 Juni 2011) akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa;
* Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SWT;
* Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab (03 ; 04 ; 05 Juni 2011) maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat;
* Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannya akan dikabulkan;
* Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu syurga;
* Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH akan
mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya.”
niat puasa Bulan Rajab:
نو يت صو م سنة رجب لله تعالى
(nawaitu shouma sunnata rajab lillahi ta 'ala)
Artinya: "Saya Niat Puasa Sunnah Rajab Karena Allah Ta'ala"
Para Ulama' mengatakan : Rajab adalah bulan istighfar, dan Sya'ban adalah bulan shalawat atas Nabi SAW, dan bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur'an.
Wahab bin Munabbah RA berkata: "Semua sungai yang ada didunia ini mengunjungi Air Zam-zam, untuk memuliyakan bulan ini (yakni bulan Rajab)".
wassalamu'alaykum wr.wb
sumber : - http://indo.hadhramaut.info/view/1946.aspx
- Kaskuser
lucu kok :p
cerita teman
teman (A) dan penjaga (B)...
A : Permisi pak, saya mau bayar kredit, tapi ga bawa kartunya, boleh nyebut nomornya aja ga?
B : oh gapapa mas, nomornya?
A : *****, berapa ya?
B : tagihannya 500rb mas...
A : lho? bukannya 700rb pak?
B : enggak mas, 500rb...
debat dulu lama....
B : bentar mas, motor mas apa?
A : Jupiter pak
B : lho? ini kan kreditan buat Honda mas, masnya salah tempat kali
A : oh ini bukan buat yamaha ya pak?
B : bukan mas,
A : (malu terus ngacir...) keluar ruangan
beberapa saat kemudian...
A : misi pak, mau tanya, kalau kreditan yamaha dimana
B : gubrak !
wkwkwk :D
makanya teliti dulu sebelum bergerak
My tenth (twenty nineth) task on 2011
10th of June 2011
19.30-19.48
teman (A) dan penjaga (B)...
A : Permisi pak, saya mau bayar kredit, tapi ga bawa kartunya, boleh nyebut nomornya aja ga?
B : oh gapapa mas, nomornya?
A : *****, berapa ya?
B : tagihannya 500rb mas...
A : lho? bukannya 700rb pak?
B : enggak mas, 500rb...
debat dulu lama....
B : bentar mas, motor mas apa?
A : Jupiter pak
B : lho? ini kan kreditan buat Honda mas, masnya salah tempat kali
A : oh ini bukan buat yamaha ya pak?
B : bukan mas,
A : (malu terus ngacir...) keluar ruangan
beberapa saat kemudian...
A : misi pak, mau tanya, kalau kreditan yamaha dimana
B : gubrak !
wkwkwk :D
makanya teliti dulu sebelum bergerak
My tenth (twenty nineth) task on 2011
10th of June 2011
19.30-19.48
Ternyata "Ide Pembuatan Facebook" Sudah Ada dalam Qur'an Sejak 14 Abad yang Silam
dijiplak plek plek alias copas tanpa perubahan dari :
(http://diditzoke.blogspot.com/2011/05/ternyata-facebook-sudah-ada-dalam-quran.html)
Baca-baca list trit di kaskus, eh nemu sebuah artikel yang menarik mata untuk membacanya. Langsung buka sumbernya. Wow, Facebook (dan teman2nya, kya twitter, mig32, dll) sebenarnya ide pembuatannya tlh "diramalkan" oleh Qur'an. Penasaran? Silahkan baca artikel di bawah gan.. Artikel yang berbentuk percakapan, dgn didasarkan pd surah dlm Quran.. Ane cuma mau menyebarkan pengetahuan aja biar manfaat dan moga2 bisa menambah keimanan kita pada agama Islam yang qta cintai ini :D
Jakarta, Topsevennews:-Suatu ketika selepas Ashar di Masjid Al Hikam. Di salah satu pojok masjid tersebut terdapat Ranid dengan dua orang temannya yakni Ahmad dan Ilmi yang terlihat sedang mendiskusikan sesuatu. Kali ini tema yang diangkat seputar masalah I’jazul Quran (Mukjizat Al Quran). Diskusi yang berjalan cukup santai namun sarat akan ilmu.
Ahmad adalah seorang mahasiswa salah satu PTS di Jakarta dengan program studi Matematika. Seorang calon pengabdi masyarakat dengan ilmunya. Ahmad selalu berupaya mengaitkan Al-Qur’an dengan bidang studinya matematika. Ahmad sering berkutat dengan angka-angka dalam Al-Qur’an.
Ahmad pun memulai diskusi. “Subhanallah alquran itu bener-bener mukjizat. Ana pernah baca di Internet bahwa ternyata kata Yaum (hari) di dalam alquran sebanyak 365 kata sama seperti jumlah hari dalam satu tahun, kata syahr (bulan) disebutin 12 kali sama kayak jumlah bulan dalam satu tahun, sab’u (minggu) disebutin 7 kali sama dengan jumlah hari per minggu. Belum lagi kata-kata yang berlawan kata. Misalnya ad dunya 115 kali, al akhiroh juga 115 kali. Malaikat 88 kali sedangkan asy syayathin 88 kali juga. Al hayat 145 kali begitupun dengan Al Maut yang juga 145 kali. Belum lagi angka 19 yang disebutin dalam alquran surat Al Mudatsir ayat 30. Sebetulnya masih banyak tapi mending antum liat di internet aja nafsi-nafsi, tinggal tanya mbah google ketik key word nya keajaiban angka dalam alquran,” Celoteh Ahmad sekaligus mengakhiri presentasinya.
Tiba giliran Ranid memaparkan pengetahuannya seputar masalah mukjizat Quran. Ranid memang sangat menyenangi diskusi-diskusi tentang kajian Islam berhubung program studi Ranid adalah bahasa Arab yang ia geluti di salah satu Ma’had Lughoh di Jakarta. Maka ia akan memaparkan sepengetahuannya tentang I’jazul Quran dari sudut pandang bahasa.
Setelah mengucapkan basmalah seraya memuji Allah dengan hamdalah, serta sholawat kepada Nabi SAW. Ranid pun mulai berkata “Mumtaz! ustadz Ahmad mantep dah penjelasannya, giliran ana ya? Gini jadi mukjizat kalo diliat dari segi bahasa maka secara sederhana dapat diartikan sebagai ‘senjata’ untuk melemahkan terhadap tantangan dakwah yang ada. Contoh di zaman nabi Musa AS berhubung waktu itu sihir sedang ngetrend-ngetrendnya maka Allah kasih mukjizat nabi Musa AS ‘menyerupai’ sihir, tapi bukan sihir, dengan tongkatnya yang terkenal. Bisa berubah jadi ular, ngebelah lautan, dsb. Trus di zaman nabi Isa AS berhubung waktu itu ilmu kedokteran lagi maju-majunya maka Allah kasih kepada nabi Isa AS mukjizat yang berhubungan dengan dunia pengobatan. Nah, di zaman Rasul SAW pada masa itu kaum jahiliyyah terkenal akan syairnya yang luar biasa Indahnya. Maka Allah pun memberikan kepada Nabi SAW berupa alquran sebuah mukjizat yang begitu sangat tinggi dan sarat akan nilai sastranya.”
Ranid masih melanjutkan pemaparannya “bahkan Allah nantangin mereka kaum kafir untuk buat satu surat saja yang semisal dengan alquran. Coba antum buka Al-Baqoroh ayat 23 ‘dan jika kamu meragukan Al-Quran yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) maka buatlah satu surat semisalnya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang yang benar,’ dan dilanjutan ayatnya, bahwa Allah sudah kasih garansi, mereka pasti gak akan mampu ngebuatnya. Pernah ada kisah tentang Musailamah Al-Kadzdzab yang coba-coba buat alquran tandingan. Salah satu suratnya niru-niru al-fiil. Dan surat gadungan itu ditertawakan banyak orang karena diliat dari sisi bahasa dan maknanya betul-betul jelek. Dan satu hal lagi cuma alquran kitab suci yang bisa dihafal oleh jutaan manusia walaupun manusianya itu sendiri pun tidak mengetahui arti alquran. Bahkan uniknya juga, hafalannya tersebut lengkap sampai titik dan komanya. Subhanallah maha benar Allah dalam firmanNya ‘dan sungguh Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan’ Al-Qomar ayat 17,” Ranid pun mengakhiri makalah yang dibawakannya.
Selanjutnya giliran Ilmi yang mendapat giliran menjelaskan mukjizat quran berdasarkan studi yang ia geluti. Ilmi adalah seorang mahasiswa IT di salah satu PTS di Jakarta. Berbeda dengan kedua orang sahabatnya tadi, Ikhwan lajang ini tengah mengerjakan tugas akhir dalam perkuliahannya. Hal ini dikarenakan Ilmi terlebih dahulu kuliah selepas SMA daripada Ahmad dan Ranid yang sempat menunda jenjang akademisnya.
Lengkap dengan stelan kacamata khas para hacker di film Hollywood, Ilmi pun memulai pembicaraannya. “sebenernya ana belum mau mengatakan ini mukjizat atau gak? terus terang ana gak berani. Tapi salah satu point yang pernah ana dengar dalam seminar Qur’an bahwa kenapa Qur’an disebut mukjizat tak lain dan tak bukan adalah karena kebenarannya dalam ‘meramal’ masa depan. Betul gak Ran?” Ilmi bertanya pada Ranid. Ranid pun mengiyakan pernyataan Ilmi dengan mengaggukan kepala, seolah tak mau kehilangan pemaparan dari Ilmi sahabatnya.
Ilmi melanjutkan “surat al-lahab" contohnya, di situ Allah memastikan bahwa Abu Lahab bakalan tetep kafir dan masuk neraka. Dan ketika surat itu turun di Mekkah, Abu Lahab ternyata masih hidup. Sekarang coba antum bayangin kalo seandainya Abu Lahab itu tergerak hatinya untuk masuk Islam atau pun pura-pura masuk Islam maka Al-Quran akan dipertanyakan kebenarannya dari dulu sampai sekarang. Ataupun di surat Ar-Rum di situ dijelaskan bahwa Romawi bakalan menang melawan Persia. Dan itu subhanallah terjadi beberpa tahun kemudian. Setelah pada peperangan yang sebelumnya Romawi kalah maka pada peperangan selanjutnya Romawi menang telak.
Dan satu lagi peristiwa fathul Mekkah di surat Al-Fath. Allah memastikan kaum Muslimin akan memasuki Mekkah setelah sekian lama hijrah ke Madinah. Dan subhanallah hal itu terbukti.”
“Ah itu mah ana dari aspek sejarah Mi, coba dari aspek IT sesuai sama studi antum?” Tanya Ranid seolah menantang Ilmi. “Weitss, tenang-tenang ana kan belum selesai jelasinnya, ana lanjut ya!” Jawab Ilmi. “Nah berhubung tadi ana bilang ana gak berani nyebut ini mukjizat atau nggak, maka ana akan bilang ini kehebatan Quran.” Ilmi masih melanjutkan, sementara kedua rekannya Ahmad dan Ranid masih terus diam dan menyimak kata per kata yang akan terlontar dari mulut Ilmi. “Antum tau gak, bahwa sejak 1400 tahun yang lalu alquran sudah menyinggung tentang Facebook dan kawan-kawannya?!” Ahmad sang Cagur (Calon Guru) tertegun diiringi dengan tertawa kecil seolah tak percaya statmen Ilmi. Lain lagi dengan Ranid yang masih berpikir dan mencari-cari bahwa apakah benar kata Facebook ada di dalam alquran. Dengan mencoba mentashrif pola-pola fi’il.
Ilmi meneruskan kembali pemaparannya “Ahmad, coba antum buka surat Al-Ma’arij ayat 19-21 ‘Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan dia jadi kikir.’ Ayat ini menjelaskan fenomena jama’ah Al-Fisbukiyyah secara umum. Coba antum liat wirid-wirid mereka. Kebanyakan isinya keluh kesah. Temanya udah mirip sinetron mendayu-dayu sampai bikin air mata keluar. Sakit dari mulai bisul, cantengan, jerawat, sampai ayan di update di status. Cuaca juga gak ketinggalan. Dikasih hujan, ngeluh gak bisa kemana-mana. Dikasih panas ngeluh kepanasan. Segala maksiat juga disebarin di muka umum. Masalah duit abis, rezeki seret terus dan terus di suguhkan. Ibadah juga ada beberapa yang dipublikasikan puasa, sedekah, tapi alhamdulillah ana belum menemukan ada orang yang lagi sholat update status ‘lagi roka’at dua nih’ naudzubillah kalo sampai ada!” canda Ilmi. Ahmad dan Ranid pun tertawa dan mengaminkan ucapan Ilmi. “Terus di ayat setelahnya dikatakan ‘apabila dapat kebaikan maka ia kikir.’ Ana rasa betul ayat tersebut. Coba antum hitung ada beberapa orang yang update status semisal alhamdulillah dapet rezeki, buat yang mau ditraktir harap tunggu di depan masjid. Kira-kira ada gak status kayak gitu. Giliran dapat rezeki yang melimpah pada pelit gak mau orang lain pada tau, tapi giliran ditimpa musibah di share kemana-mana.”
“Ah, antum iri aja kali jangan sok jaim deh?!” Kali ini Ahmad yang bertanya kepada Ilmi. Ilmi pun menjawab “ana rasa jaim itu perlu, dalam konteks JAIM, Jaga-Iman berkaitan dengan hal malu, ana tidak mengharamkan update status, akan tetapi alangkah baiknya update-nya itu yang baik-baik pokoknya temanya mengajak kebaikan dari quran, hadits, sahabat, ataupun salafush sholih. Inget akh dalam hadits riwayat Bukhori dikatakan Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesukamu. Ulama bilang bahwa jika kita udah gak malu sama Allah dan tidak merasa diawasinya maka tunaikan saja hawa nafsumu dan lakukan apa yang kau inginkan.” Jawab Ilmi.
Ranid tak menyangka sahabatnya Ilmi dapat menarik dan mengaitkan surat Al-Ma’arij ayat 20-22 dengan fenomena Facebookers yang bergentayangan di dunia maya. Alhamdulillah bertambah satu lagi pengetahuan Ranid pada hari itu. Sungguh Ranid sejatinya sudah sering membaca atau bahkan menghafalkan surat ini. Namun dikarenakan kurang men-tadabbur-i ayat ini maka alangkah kagetnya ia mendengarkan penjelasan yang dipaparkan oleh sahabatnya Ilmi.
Diskusi kali ini pun berkahir seiring dikumandangkannya adzan maghrib sebagai pertanda masuknya waktu sholat maghrib..
----------******----------
Kl ane analisis sih mksd artikel di atas kya gini gan:
Gini gan, spt yg tlh d'uraikan dlm tu artikel, kl s'sungguhx mnusia itu b'sifat pngeluh, biasax jg kl mnusia itu mngeluh, kan dya sharing (berbagi) tuh ma tmn ato org t'dkatx.. Dgn sharing ttg kluhanx itu, plng tdk m'urangi sdkt "beban" dr drix.. Dr segi ilmu psikologi, org ya bs myalurkan beban/mslh didirix (kluhanx) kpd yg lain, jiwax sht.. Drpd ente pny kluhan tp d'simpan sndri, bs stress & gila ente krn tdk mnemukan jln kluar mslh ente.. Mkax mnusia itu tdk bs hdp sndri tnp b'sosialisasi dgn mnusia yg lain.. Nah, dr situ, para pakar TI (Teknologi & Informasi) mciptakan jejaring sosial (kya FB, twitter, dll) agar mnusia bs b'bagi kluhan & mslhx.. Wlupun blm tntu dpt solusi, tp kan dgn b'bgi kluhan, jiwa jd ringan drpd ente pndam sndri.. Jd gan, dr al quran, sdh jls d'trangkan bgmn sft mnusia itu, slh 1 nya suka m'ngeluh.. Dan sbnrx (disadari ato pun tdk), "ide" pmbuatan FB & tmn2x itu b'dsr dr Quran itu, yg b'tujuan u/ menyalurkan "keluhan" manusia baik yg b'sifat positif maupun negatif...
Ya, kurng lbh bgtu gan.....
(http://diditzoke.blogspot.com/2011/05/ternyata-facebook-sudah-ada-dalam-quran.html)
Baca-baca list trit di kaskus, eh nemu sebuah artikel yang menarik mata untuk membacanya. Langsung buka sumbernya. Wow, Facebook (dan teman2nya, kya twitter, mig32, dll) sebenarnya ide pembuatannya tlh "diramalkan" oleh Qur'an. Penasaran? Silahkan baca artikel di bawah gan.. Artikel yang berbentuk percakapan, dgn didasarkan pd surah dlm Quran.. Ane cuma mau menyebarkan pengetahuan aja biar manfaat dan moga2 bisa menambah keimanan kita pada agama Islam yang qta cintai ini :D
Jakarta, Topsevennews:-Suatu ketika selepas Ashar di Masjid Al Hikam. Di salah satu pojok masjid tersebut terdapat Ranid dengan dua orang temannya yakni Ahmad dan Ilmi yang terlihat sedang mendiskusikan sesuatu. Kali ini tema yang diangkat seputar masalah I’jazul Quran (Mukjizat Al Quran). Diskusi yang berjalan cukup santai namun sarat akan ilmu.
Ahmad adalah seorang mahasiswa salah satu PTS di Jakarta dengan program studi Matematika. Seorang calon pengabdi masyarakat dengan ilmunya. Ahmad selalu berupaya mengaitkan Al-Qur’an dengan bidang studinya matematika. Ahmad sering berkutat dengan angka-angka dalam Al-Qur’an.
Ahmad pun memulai diskusi. “Subhanallah alquran itu bener-bener mukjizat. Ana pernah baca di Internet bahwa ternyata kata Yaum (hari) di dalam alquran sebanyak 365 kata sama seperti jumlah hari dalam satu tahun, kata syahr (bulan) disebutin 12 kali sama kayak jumlah bulan dalam satu tahun, sab’u (minggu) disebutin 7 kali sama dengan jumlah hari per minggu. Belum lagi kata-kata yang berlawan kata. Misalnya ad dunya 115 kali, al akhiroh juga 115 kali. Malaikat 88 kali sedangkan asy syayathin 88 kali juga. Al hayat 145 kali begitupun dengan Al Maut yang juga 145 kali. Belum lagi angka 19 yang disebutin dalam alquran surat Al Mudatsir ayat 30. Sebetulnya masih banyak tapi mending antum liat di internet aja nafsi-nafsi, tinggal tanya mbah google ketik key word nya keajaiban angka dalam alquran,” Celoteh Ahmad sekaligus mengakhiri presentasinya.
Tiba giliran Ranid memaparkan pengetahuannya seputar masalah mukjizat Quran. Ranid memang sangat menyenangi diskusi-diskusi tentang kajian Islam berhubung program studi Ranid adalah bahasa Arab yang ia geluti di salah satu Ma’had Lughoh di Jakarta. Maka ia akan memaparkan sepengetahuannya tentang I’jazul Quran dari sudut pandang bahasa.
Setelah mengucapkan basmalah seraya memuji Allah dengan hamdalah, serta sholawat kepada Nabi SAW. Ranid pun mulai berkata “Mumtaz! ustadz Ahmad mantep dah penjelasannya, giliran ana ya? Gini jadi mukjizat kalo diliat dari segi bahasa maka secara sederhana dapat diartikan sebagai ‘senjata’ untuk melemahkan terhadap tantangan dakwah yang ada. Contoh di zaman nabi Musa AS berhubung waktu itu sihir sedang ngetrend-ngetrendnya maka Allah kasih mukjizat nabi Musa AS ‘menyerupai’ sihir, tapi bukan sihir, dengan tongkatnya yang terkenal. Bisa berubah jadi ular, ngebelah lautan, dsb. Trus di zaman nabi Isa AS berhubung waktu itu ilmu kedokteran lagi maju-majunya maka Allah kasih kepada nabi Isa AS mukjizat yang berhubungan dengan dunia pengobatan. Nah, di zaman Rasul SAW pada masa itu kaum jahiliyyah terkenal akan syairnya yang luar biasa Indahnya. Maka Allah pun memberikan kepada Nabi SAW berupa alquran sebuah mukjizat yang begitu sangat tinggi dan sarat akan nilai sastranya.”
Ranid masih melanjutkan pemaparannya “bahkan Allah nantangin mereka kaum kafir untuk buat satu surat saja yang semisal dengan alquran. Coba antum buka Al-Baqoroh ayat 23 ‘dan jika kamu meragukan Al-Quran yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) maka buatlah satu surat semisalnya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang yang benar,’ dan dilanjutan ayatnya, bahwa Allah sudah kasih garansi, mereka pasti gak akan mampu ngebuatnya. Pernah ada kisah tentang Musailamah Al-Kadzdzab yang coba-coba buat alquran tandingan. Salah satu suratnya niru-niru al-fiil. Dan surat gadungan itu ditertawakan banyak orang karena diliat dari sisi bahasa dan maknanya betul-betul jelek. Dan satu hal lagi cuma alquran kitab suci yang bisa dihafal oleh jutaan manusia walaupun manusianya itu sendiri pun tidak mengetahui arti alquran. Bahkan uniknya juga, hafalannya tersebut lengkap sampai titik dan komanya. Subhanallah maha benar Allah dalam firmanNya ‘dan sungguh Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan’ Al-Qomar ayat 17,” Ranid pun mengakhiri makalah yang dibawakannya.
Selanjutnya giliran Ilmi yang mendapat giliran menjelaskan mukjizat quran berdasarkan studi yang ia geluti. Ilmi adalah seorang mahasiswa IT di salah satu PTS di Jakarta. Berbeda dengan kedua orang sahabatnya tadi, Ikhwan lajang ini tengah mengerjakan tugas akhir dalam perkuliahannya. Hal ini dikarenakan Ilmi terlebih dahulu kuliah selepas SMA daripada Ahmad dan Ranid yang sempat menunda jenjang akademisnya.
Lengkap dengan stelan kacamata khas para hacker di film Hollywood, Ilmi pun memulai pembicaraannya. “sebenernya ana belum mau mengatakan ini mukjizat atau gak? terus terang ana gak berani. Tapi salah satu point yang pernah ana dengar dalam seminar Qur’an bahwa kenapa Qur’an disebut mukjizat tak lain dan tak bukan adalah karena kebenarannya dalam ‘meramal’ masa depan. Betul gak Ran?” Ilmi bertanya pada Ranid. Ranid pun mengiyakan pernyataan Ilmi dengan mengaggukan kepala, seolah tak mau kehilangan pemaparan dari Ilmi sahabatnya.
Ilmi melanjutkan “surat al-lahab" contohnya, di situ Allah memastikan bahwa Abu Lahab bakalan tetep kafir dan masuk neraka. Dan ketika surat itu turun di Mekkah, Abu Lahab ternyata masih hidup. Sekarang coba antum bayangin kalo seandainya Abu Lahab itu tergerak hatinya untuk masuk Islam atau pun pura-pura masuk Islam maka Al-Quran akan dipertanyakan kebenarannya dari dulu sampai sekarang. Ataupun di surat Ar-Rum di situ dijelaskan bahwa Romawi bakalan menang melawan Persia. Dan itu subhanallah terjadi beberpa tahun kemudian. Setelah pada peperangan yang sebelumnya Romawi kalah maka pada peperangan selanjutnya Romawi menang telak.
Dan satu lagi peristiwa fathul Mekkah di surat Al-Fath. Allah memastikan kaum Muslimin akan memasuki Mekkah setelah sekian lama hijrah ke Madinah. Dan subhanallah hal itu terbukti.”
“Ah itu mah ana dari aspek sejarah Mi, coba dari aspek IT sesuai sama studi antum?” Tanya Ranid seolah menantang Ilmi. “Weitss, tenang-tenang ana kan belum selesai jelasinnya, ana lanjut ya!” Jawab Ilmi. “Nah berhubung tadi ana bilang ana gak berani nyebut ini mukjizat atau nggak, maka ana akan bilang ini kehebatan Quran.” Ilmi masih melanjutkan, sementara kedua rekannya Ahmad dan Ranid masih terus diam dan menyimak kata per kata yang akan terlontar dari mulut Ilmi. “Antum tau gak, bahwa sejak 1400 tahun yang lalu alquran sudah menyinggung tentang Facebook dan kawan-kawannya?!” Ahmad sang Cagur (Calon Guru) tertegun diiringi dengan tertawa kecil seolah tak percaya statmen Ilmi. Lain lagi dengan Ranid yang masih berpikir dan mencari-cari bahwa apakah benar kata Facebook ada di dalam alquran. Dengan mencoba mentashrif pola-pola fi’il.
Ilmi meneruskan kembali pemaparannya “Ahmad, coba antum buka surat Al-Ma’arij ayat 19-21 ‘Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan dia jadi kikir.’ Ayat ini menjelaskan fenomena jama’ah Al-Fisbukiyyah secara umum. Coba antum liat wirid-wirid mereka. Kebanyakan isinya keluh kesah. Temanya udah mirip sinetron mendayu-dayu sampai bikin air mata keluar. Sakit dari mulai bisul, cantengan, jerawat, sampai ayan di update di status. Cuaca juga gak ketinggalan. Dikasih hujan, ngeluh gak bisa kemana-mana. Dikasih panas ngeluh kepanasan. Segala maksiat juga disebarin di muka umum. Masalah duit abis, rezeki seret terus dan terus di suguhkan. Ibadah juga ada beberapa yang dipublikasikan puasa, sedekah, tapi alhamdulillah ana belum menemukan ada orang yang lagi sholat update status ‘lagi roka’at dua nih’ naudzubillah kalo sampai ada!” canda Ilmi. Ahmad dan Ranid pun tertawa dan mengaminkan ucapan Ilmi. “Terus di ayat setelahnya dikatakan ‘apabila dapat kebaikan maka ia kikir.’ Ana rasa betul ayat tersebut. Coba antum hitung ada beberapa orang yang update status semisal alhamdulillah dapet rezeki, buat yang mau ditraktir harap tunggu di depan masjid. Kira-kira ada gak status kayak gitu. Giliran dapat rezeki yang melimpah pada pelit gak mau orang lain pada tau, tapi giliran ditimpa musibah di share kemana-mana.”
“Ah, antum iri aja kali jangan sok jaim deh?!” Kali ini Ahmad yang bertanya kepada Ilmi. Ilmi pun menjawab “ana rasa jaim itu perlu, dalam konteks JAIM, Jaga-Iman berkaitan dengan hal malu, ana tidak mengharamkan update status, akan tetapi alangkah baiknya update-nya itu yang baik-baik pokoknya temanya mengajak kebaikan dari quran, hadits, sahabat, ataupun salafush sholih. Inget akh dalam hadits riwayat Bukhori dikatakan Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesukamu. Ulama bilang bahwa jika kita udah gak malu sama Allah dan tidak merasa diawasinya maka tunaikan saja hawa nafsumu dan lakukan apa yang kau inginkan.” Jawab Ilmi.
Ranid tak menyangka sahabatnya Ilmi dapat menarik dan mengaitkan surat Al-Ma’arij ayat 20-22 dengan fenomena Facebookers yang bergentayangan di dunia maya. Alhamdulillah bertambah satu lagi pengetahuan Ranid pada hari itu. Sungguh Ranid sejatinya sudah sering membaca atau bahkan menghafalkan surat ini. Namun dikarenakan kurang men-tadabbur-i ayat ini maka alangkah kagetnya ia mendengarkan penjelasan yang dipaparkan oleh sahabatnya Ilmi.
Diskusi kali ini pun berkahir seiring dikumandangkannya adzan maghrib sebagai pertanda masuknya waktu sholat maghrib..
----------******----------
Kl ane analisis sih mksd artikel di atas kya gini gan:
Gini gan, spt yg tlh d'uraikan dlm tu artikel, kl s'sungguhx mnusia itu b'sifat pngeluh, biasax jg kl mnusia itu mngeluh, kan dya sharing (berbagi) tuh ma tmn ato org t'dkatx.. Dgn sharing ttg kluhanx itu, plng tdk m'urangi sdkt "beban" dr drix.. Dr segi ilmu psikologi, org ya bs myalurkan beban/mslh didirix (kluhanx) kpd yg lain, jiwax sht.. Drpd ente pny kluhan tp d'simpan sndri, bs stress & gila ente krn tdk mnemukan jln kluar mslh ente.. Mkax mnusia itu tdk bs hdp sndri tnp b'sosialisasi dgn mnusia yg lain.. Nah, dr situ, para pakar TI (Teknologi & Informasi) mciptakan jejaring sosial (kya FB, twitter, dll) agar mnusia bs b'bagi kluhan & mslhx.. Wlupun blm tntu dpt solusi, tp kan dgn b'bgi kluhan, jiwa jd ringan drpd ente pndam sndri.. Jd gan, dr al quran, sdh jls d'trangkan bgmn sft mnusia itu, slh 1 nya suka m'ngeluh.. Dan sbnrx (disadari ato pun tdk), "ide" pmbuatan FB & tmn2x itu b'dsr dr Quran itu, yg b'tujuan u/ menyalurkan "keluhan" manusia baik yg b'sifat positif maupun negatif...
Ya, kurng lbh bgtu gan.....
Selasa, 06 September 2011
Surat pejuang HAMAS (GAZA) kepada rakyat Indonesia
“Untuk saudaraku di Indonesia, mengapa saya harus memilih dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia. Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki adalah karena negri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan demikian saudaraku?
Di saat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis dakwah dari jama’ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama’ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum.
Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama’ah haji asal Gaza sejak tahun 1987 sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai jumlah jama’ah haji dari negara kalian dalam satu musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian. Wah pasti uang kalian sangat banyak, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang memnunaikan ibadah haji yang kedua kalinya, Subhanallah.
Wahai saudaraku di Indonesia,
Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di Gaza ini, tidak dilahirkan di negri kalian saja. Pasti sangat indah dan mengagumkan. Negri kalian aman, kaya, dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui tentang negri kalian.
Pasti ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapoatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan.
Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku, tidak seperti di negri kami ini. Tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah. Sehingga istri kami terpaksa melahirkan di atas mobil, ya di atas mobil saudaraku.!
Susu formula bayi adalah barang langka di Gaza sejak kami diblokade 2 tahun yang lalu, namun istri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga 2 tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar Asi mereka, istri kami rela minum air rendaman gandum.
Namun, mengapa di negri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya. Terkadang ditemukan mati di parit-parit, selokan, dan tempat sampah. Itu yang kami dapat dai informasi di televisi.
Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negri kalian adalah negri yang tertinggi kasus aborsinya untuk wilayah Asia. Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina seperti itu? Sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami disini.
Memang hampir setiap hari di Gaza sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati. Namun, bukanlah di selokan-selokan atau got-got apalagi di tempat sampah. Mereka mati syahid saudaraku! Mati syahid karena serangan roket tentara Israel!
Kami temukan mereka tak bernyawa lagi di pangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan Zionis Israel. Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah aset perjuangan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan negri ini.
Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 Desember 2009 kemarin, saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 di antaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru di jalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!
Wahai saudaraku di Indonesia,
Negri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena sulit mencari rizki disana? Apa negri kalian diblokade juga?
Perlu kalian ketahui saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi, apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade. Sungguh kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai tata usaha di kantor pemerintahan HAMAS sudah 7 bulan ini belum menerima gaji bulanan saya. Tetapi Allah SWT yang akan mencukupkan rizki untuk kami.
Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Ya, mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel. Mereka mengucapkan akad nikah diantara bunyi letupan bom dan peluru, saudaraku.Dan Perdana Menteri kami, Ust Isma’il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.
Wahai saudaraku di Indonesia,
Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqah pembinaan di negri antum (anda). Seperti yang diceritakan teman saya, program pengajian kalian pasti bagus, banyak kitab mungkin yang kalian yang telah baca. Dan banyak buku-buku pasti sudah kalian baca. Kalian pun bersemangat kan? Itu karena kalian punya waktu.
Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini. Satu jam, ya satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqah. Setelah itu kami harus terjun ke lapangan jihad, sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami.
Kami disini sangan menanti-nantikan saat halaqah tersebut walau hanya satu jam. Tentu kalian lebih bersyukur. Kalian punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqah, seperti ta’aruf, tafahum, dan takaful disana.
Halafalan antum pasti lebih banyak daripada kami. Semua pegawai dan pejuang HAMAS disini wajib menghapal Surah Al-Anfal sebagai nyanyian perang kami, saya menghafal di sela-sela waktu istirahat perang, bagaimana dengan kalian?
Akhir Desember kemarin, saya menghadiri acar wisuda penamatan hafalan 30 Juz anakku yang pertama. Ia merupakan diantara 1000 anak yang tahun ini menghafal Al-Qur’an dan umurnya baru 10 tahun. Saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal Al-Qur’an ketimbang anak-anak kimi disini.
Di Gaza tidak ada SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) seperti di tempat kalian yang menyebar seperti jamur di musim hujan. Disini anak-anak belajar diantara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun kurma. Ya, di tempat itu mereka belajar, saudaraku. Bunyi suara setoran hafalan Al-Qur’an mereka bergemuruh dianatara bunyi-bunyi senapan tentara Israel. Ayat-ayat jihad paling cepat mereka hafal, karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung mereka rasakan.
Oh iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia. Kami menyaksikan aksi demo-demo kalian disini. Subhanallah, kami sangat terhibur.
Karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini.Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami disini, termasuk kalian yang di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan , saudaraku. Biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhwah kalian kepada kami. Doa-doa dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya.
Oh iya, hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telpon dan fax yang masuk. Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi. Salam untuk semua pejuang-pejuang Islam dan ulama-ulama kalian.
Abdullah Al Ghaza
Sumber : http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=92822
Di saat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis dakwah dari jama’ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama’ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum.
Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama’ah haji asal Gaza sejak tahun 1987 sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai jumlah jama’ah haji dari negara kalian dalam satu musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian. Wah pasti uang kalian sangat banyak, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang memnunaikan ibadah haji yang kedua kalinya, Subhanallah.
Wahai saudaraku di Indonesia,
Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di Gaza ini, tidak dilahirkan di negri kalian saja. Pasti sangat indah dan mengagumkan. Negri kalian aman, kaya, dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui tentang negri kalian.
Pasti ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapoatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan.
Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku, tidak seperti di negri kami ini. Tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah. Sehingga istri kami terpaksa melahirkan di atas mobil, ya di atas mobil saudaraku.!
Susu formula bayi adalah barang langka di Gaza sejak kami diblokade 2 tahun yang lalu, namun istri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga 2 tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar Asi mereka, istri kami rela minum air rendaman gandum.
Namun, mengapa di negri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya. Terkadang ditemukan mati di parit-parit, selokan, dan tempat sampah. Itu yang kami dapat dai informasi di televisi.
Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negri kalian adalah negri yang tertinggi kasus aborsinya untuk wilayah Asia. Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina seperti itu? Sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami disini.
Memang hampir setiap hari di Gaza sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati. Namun, bukanlah di selokan-selokan atau got-got apalagi di tempat sampah. Mereka mati syahid saudaraku! Mati syahid karena serangan roket tentara Israel!
Kami temukan mereka tak bernyawa lagi di pangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan Zionis Israel. Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah aset perjuangan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan negri ini.
Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 Desember 2009 kemarin, saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 di antaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru di jalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!
Wahai saudaraku di Indonesia,
Negri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena sulit mencari rizki disana? Apa negri kalian diblokade juga?
Perlu kalian ketahui saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi, apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade. Sungguh kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai tata usaha di kantor pemerintahan HAMAS sudah 7 bulan ini belum menerima gaji bulanan saya. Tetapi Allah SWT yang akan mencukupkan rizki untuk kami.
Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Ya, mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel. Mereka mengucapkan akad nikah diantara bunyi letupan bom dan peluru, saudaraku.Dan Perdana Menteri kami, Ust Isma’il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.
Wahai saudaraku di Indonesia,
Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqah pembinaan di negri antum (anda). Seperti yang diceritakan teman saya, program pengajian kalian pasti bagus, banyak kitab mungkin yang kalian yang telah baca. Dan banyak buku-buku pasti sudah kalian baca. Kalian pun bersemangat kan? Itu karena kalian punya waktu.
Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini. Satu jam, ya satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqah. Setelah itu kami harus terjun ke lapangan jihad, sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami.
Kami disini sangan menanti-nantikan saat halaqah tersebut walau hanya satu jam. Tentu kalian lebih bersyukur. Kalian punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqah, seperti ta’aruf, tafahum, dan takaful disana.
Halafalan antum pasti lebih banyak daripada kami. Semua pegawai dan pejuang HAMAS disini wajib menghapal Surah Al-Anfal sebagai nyanyian perang kami, saya menghafal di sela-sela waktu istirahat perang, bagaimana dengan kalian?
Akhir Desember kemarin, saya menghadiri acar wisuda penamatan hafalan 30 Juz anakku yang pertama. Ia merupakan diantara 1000 anak yang tahun ini menghafal Al-Qur’an dan umurnya baru 10 tahun. Saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal Al-Qur’an ketimbang anak-anak kimi disini.
Di Gaza tidak ada SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) seperti di tempat kalian yang menyebar seperti jamur di musim hujan. Disini anak-anak belajar diantara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun kurma. Ya, di tempat itu mereka belajar, saudaraku. Bunyi suara setoran hafalan Al-Qur’an mereka bergemuruh dianatara bunyi-bunyi senapan tentara Israel. Ayat-ayat jihad paling cepat mereka hafal, karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung mereka rasakan.
Oh iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia. Kami menyaksikan aksi demo-demo kalian disini. Subhanallah, kami sangat terhibur.
Karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini.Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami disini, termasuk kalian yang di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan , saudaraku. Biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhwah kalian kepada kami. Doa-doa dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya.
Oh iya, hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telpon dan fax yang masuk. Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi. Salam untuk semua pejuang-pejuang Islam dan ulama-ulama kalian.
Abdullah Al Ghaza
Sumber : http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=92822
kematian dan kisahnya...
Siapa yang paling dekat dengan kita ?
Well, Kalau ada pertanyaan seperti di atas, apa jawabanmu wahai kawan ? Mungkin sebagian besar jawaban kita adalah orang tua, pacar, sahabat, teman dekat, baju kita, handphone, laptop atau bahkan mungkin stick PS. Yap, itulah realita yang memang terjadi di kehidupan sebagian besar anak manusia, termasuk saya. Ya mau gimana lagi, rutinitas kehidupan zaman sekarang memang secara tidak langsung menjauhkan kita semua dari namanya AGAMA.
Oke, meskipun tidak secara gamblang dan bukan maksud menggeneralisasi kawan-kawan semua, jawaban kawan-kawan akan mengarah kepada pilihan kata yang di atas saya sebutkan kan ? Padahal menurut Imam Syafi’I, sebuah paradoks yang menohok kita semua, yang paling dekat dengan kita adalah KEMATIAN…
Oke, saya belum sepaham dan sepintar pak ustad yang pagi-pagi jam setengah 6 di trans tv dalam hal untuk menjelaskan dalil-dalil mengenai agama. Saya hanya akan bercerita mengenai “wabah” kematian yang melanda kampung saya akhir-akhir ini. Bagaimana tidak saya katakan “wabah”, adanya 10 kematian dalam waktu 1 bulan dengan tempat tinggal sang jenazah di sekitar rumah saya ini sungguh mengerikan. Seremnya Malaikat izrail ini, huhuhu.
Mbah darmo, bu tanto, mbah michael, pak parno, dan sederet nama tetangga saya lainnya adalah orang-orang yang saya kagumi dalam kesehariannya. Diantara nama itu, jelas yang paling membuat saya terkesan adalah seorang Mbah Michael. Memang, nama mbah ini sangatlah modern jika dibandingkan dengan nama-nama simbah lainnya. Namun, ada sebuah sumber mengatakan bahwa nama ini disematkan kepada beliau karena kegaulannya selama masa mudanya. Usut punya usut, nama asli beliau adalah mbah Darmo.
Jujur, banyak hal dan ilmu yang dapat diperoleh dari Beliau. Keriangannya, kesupelannya, keusilannya mengganggu adik-adik kecil, dll adalah potret kehidupan sehari-hari beliau. Semangatnya dalam bekerja, keaktifannya dalam mengikuti acara masyarakat meskipun tertatih berjalan dengan tongkatnya, adalah sebuah passion yang hebat menurut saya. Ketekunannya dalam menjalankan ibadah, tentunya solat berjamaah yang sering sekali menohok saya dalam masalah kehadiran solat subuh berjamaah adalah cuplikan hidup beliau yang mengagumkan. Sungguh, beliau adalah pribadi yang menyenangkan.
Ya Allah, lapangkanlah kuburnya, mudahkanlah hisabnya, dan pertemukan kami di surgamu yang indah
Namun, siang tadi selepas saya memandu acara karnaval, tepat jam 13.20, saya lewat di sebuah gang rumah saya dan melihat terdapat sebuah tenda tratak yang biasa digunakan untuk sebuah acara besar di kampung saya. Kebingungan menyeruak dalam benak saya, bertanya pada hati kecil, ada apakah gerangan yang terjadi ? saya pun bergegas menuju rumah saya, dan bertanya pada bapak, “Pak, ada apa? adakah yang meninggal ? siapa ?”. Bapak pun menjawab singkat, “Mbah Michael”. Saya pun terperangah, tercekat dengan nama yang disebut bapak. Sepertinya baru 4 hari lalu saya iseng mengajak Mbah Michael untuk cepet-cepetan jalan ketika keluar dari masjid, sepertinya baru minggu lalu beliau memegang erat tangan saya dan menarik saya ketika kami berada di persimpangan jalan, sepertinya baru bulan lalu beliau menginjak sandal saya sehingga saya harus bersabar telah dikerjain oleh sang simbah ini. Lah kok, siang tadi sudah pergi, pergi ke tempat yang abadi, dan tak akan kembali…
Ampunkanlah segala kesalahan dan dosa Beliau ya Allah…
Mbah Michael, mbah Darmo, Pak tris (masih ingat kawan?), adalah sosok-sosok pahlawan kemerdekaan tempo dulu, yang kini tinggal berharap kepada generasi mudanya untuk mengisi kemerdekaan dan membangun negaranya dengan luar biasa. Simbah-simbah ini sering berpesan kepada saya untuk menjadi orang yang sukses, orang yang membahagiakan orang tua dan kampung ini, orang yang bisa membangun negeri ini dengan tangannya. Itulah harapan orang-orang mulia ini. Sungguh sangat mengena…
Saya tidak menangis kok Mbah, hanya saja saya sangat menyesal karena tak sempat minta maaf atas keisengan saya kepada Mbah…
Wahai para kusuma bangsa, semoga perjuanganmu terus bergelora, menjelma menjadi candu perjuangan bagi kami para generasi muda. Terima kasih sudah mengajarkan kepada kami, bagaimana cara mensyukuri nikmat-Nya, membahagiakan perasaan sesama, dan terus memimpikan hal luar biasa ditambah dengan usaha tanpa putus asa. Semoga kami menjadi orang yang sukses seperti yang kau harapkan dulu. Maaf, kami belum mewujudkannya sekarang, padahal kami sangat ingin membuktikannya padamu di saat kau masih hidup. Istirahatlah yang tenang di alam sana wahai para kusuma bangsa… Izinkanlah kami berjuang…
*tribute to Mbah Michael atas segala keisengannya.. T_T
My eightth (twenty seventh) task on 2011
22th of April 2011
20.35-21.30
Well, Kalau ada pertanyaan seperti di atas, apa jawabanmu wahai kawan ? Mungkin sebagian besar jawaban kita adalah orang tua, pacar, sahabat, teman dekat, baju kita, handphone, laptop atau bahkan mungkin stick PS. Yap, itulah realita yang memang terjadi di kehidupan sebagian besar anak manusia, termasuk saya. Ya mau gimana lagi, rutinitas kehidupan zaman sekarang memang secara tidak langsung menjauhkan kita semua dari namanya AGAMA.
Oke, meskipun tidak secara gamblang dan bukan maksud menggeneralisasi kawan-kawan semua, jawaban kawan-kawan akan mengarah kepada pilihan kata yang di atas saya sebutkan kan ? Padahal menurut Imam Syafi’I, sebuah paradoks yang menohok kita semua, yang paling dekat dengan kita adalah KEMATIAN…
Oke, saya belum sepaham dan sepintar pak ustad yang pagi-pagi jam setengah 6 di trans tv dalam hal untuk menjelaskan dalil-dalil mengenai agama. Saya hanya akan bercerita mengenai “wabah” kematian yang melanda kampung saya akhir-akhir ini. Bagaimana tidak saya katakan “wabah”, adanya 10 kematian dalam waktu 1 bulan dengan tempat tinggal sang jenazah di sekitar rumah saya ini sungguh mengerikan. Seremnya Malaikat izrail ini, huhuhu.
Mbah darmo, bu tanto, mbah michael, pak parno, dan sederet nama tetangga saya lainnya adalah orang-orang yang saya kagumi dalam kesehariannya. Diantara nama itu, jelas yang paling membuat saya terkesan adalah seorang Mbah Michael. Memang, nama mbah ini sangatlah modern jika dibandingkan dengan nama-nama simbah lainnya. Namun, ada sebuah sumber mengatakan bahwa nama ini disematkan kepada beliau karena kegaulannya selama masa mudanya. Usut punya usut, nama asli beliau adalah mbah Darmo.
Semoga arwah beliau diterima di sisi-Nya.
Jujur, banyak hal dan ilmu yang dapat diperoleh dari Beliau. Keriangannya, kesupelannya, keusilannya mengganggu adik-adik kecil, dll adalah potret kehidupan sehari-hari beliau. Semangatnya dalam bekerja, keaktifannya dalam mengikuti acara masyarakat meskipun tertatih berjalan dengan tongkatnya, adalah sebuah passion yang hebat menurut saya. Ketekunannya dalam menjalankan ibadah, tentunya solat berjamaah yang sering sekali menohok saya dalam masalah kehadiran solat subuh berjamaah adalah cuplikan hidup beliau yang mengagumkan. Sungguh, beliau adalah pribadi yang menyenangkan.
Ya Allah, lapangkanlah kuburnya, mudahkanlah hisabnya, dan pertemukan kami di surgamu yang indah
Namun, siang tadi selepas saya memandu acara karnaval, tepat jam 13.20, saya lewat di sebuah gang rumah saya dan melihat terdapat sebuah tenda tratak yang biasa digunakan untuk sebuah acara besar di kampung saya. Kebingungan menyeruak dalam benak saya, bertanya pada hati kecil, ada apakah gerangan yang terjadi ? saya pun bergegas menuju rumah saya, dan bertanya pada bapak, “Pak, ada apa? adakah yang meninggal ? siapa ?”. Bapak pun menjawab singkat, “Mbah Michael”. Saya pun terperangah, tercekat dengan nama yang disebut bapak. Sepertinya baru 4 hari lalu saya iseng mengajak Mbah Michael untuk cepet-cepetan jalan ketika keluar dari masjid, sepertinya baru minggu lalu beliau memegang erat tangan saya dan menarik saya ketika kami berada di persimpangan jalan, sepertinya baru bulan lalu beliau menginjak sandal saya sehingga saya harus bersabar telah dikerjain oleh sang simbah ini. Lah kok, siang tadi sudah pergi, pergi ke tempat yang abadi, dan tak akan kembali…
Ampunkanlah segala kesalahan dan dosa Beliau ya Allah…
Mbah Michael, mbah Darmo, Pak tris (masih ingat kawan?), adalah sosok-sosok pahlawan kemerdekaan tempo dulu, yang kini tinggal berharap kepada generasi mudanya untuk mengisi kemerdekaan dan membangun negaranya dengan luar biasa. Simbah-simbah ini sering berpesan kepada saya untuk menjadi orang yang sukses, orang yang membahagiakan orang tua dan kampung ini, orang yang bisa membangun negeri ini dengan tangannya. Itulah harapan orang-orang mulia ini. Sungguh sangat mengena…
Saya tidak menangis kok Mbah, hanya saja saya sangat menyesal karena tak sempat minta maaf atas keisengan saya kepada Mbah…
Wahai para kusuma bangsa, semoga perjuanganmu terus bergelora, menjelma menjadi candu perjuangan bagi kami para generasi muda. Terima kasih sudah mengajarkan kepada kami, bagaimana cara mensyukuri nikmat-Nya, membahagiakan perasaan sesama, dan terus memimpikan hal luar biasa ditambah dengan usaha tanpa putus asa. Semoga kami menjadi orang yang sukses seperti yang kau harapkan dulu. Maaf, kami belum mewujudkannya sekarang, padahal kami sangat ingin membuktikannya padamu di saat kau masih hidup. Istirahatlah yang tenang di alam sana wahai para kusuma bangsa… Izinkanlah kami berjuang…
*tribute to Mbah Michael atas segala keisengannya.. T_T
My eightth (twenty seventh) task on 2011
22th of April 2011
20.35-21.30
donor darah dan keuntungannya...
Hmmm… Minggu siang kemarin menjadi hari yang cukup bermakna bagi saya.
Setelah pagi berusaha menggerak-gerakkan tubuh, agak siang menuju ke akad nikah salah seorang teman dan siangnya menuju tempat donor darah. Yah, pelajaran itu saya temukan di suatu acara donor darah yang diadakan oleh salah satu supermarket di Jogja. Akhirnya setelah sekian lama menunggu momen, saya bisa bertemu dengan event yang saya cintai ini. Saya memang selalu menantikan acara donor darah, bukan untuk mendonor terus sih, tapi hanya keisengan mengamati tingkah laku para pendonor. Hehehe ra cetho *yoben…
Sesuai prosedur donor darah yang baik (saya tahu lho, karena saya juga pernah jadi panitia *entah berguna atau tidak, wkwkwk), saya mendaftarkan diri kepada petugas pendaftaran.
Lantas, saya diberikan blangko biru khas persyaratan menjadi pendonor lengkap dengan pulpen dan nomor urutnya. Nah, mulai dari sini saya sudah mulai mengamati orang-orang di sekitar tempat donor ini, yah minimal mbak-mbak yang jadi petugas pendaftaran *huhuhu lucu sekali mbaknya, punya adik cewek ga mbak ? (itu kata teman saya lho, benar begitu kan San? wkwkwk)
Lepas dari mbaknya, saya mulai mencari-cari tempat duduk diantara puluhan orang yang berjubel di ruangan yang tak terlalu luas ini. Mencari celah, clingak-clinguk tak karuan, sok memainkan hp padahal nyari kursi kosong pun saya lakukan. Setelah 50 detik mencari, akhirnya saya menemukan kursi kosong di pojok kanan arah jam 2 dari tempat saya berdiri. Sontak, saya bergegas menuju ke sana lalu mengirim sms kepada teman saya yang kelihatan linglung di gerbang dekat stand Mil*o.
Nah, tipikal orang kedua yang saya temukan di sini adalah ibu-ibu yang perhatian, baik hati, tetapi sedang tergesa-gesa sepertinya. Beberapa saat setelah saya meletakkan kepingan kelelahan saya pada sebuah kursi, ibu ini langsung menyambut ramah saya dengan pertanyaan tak sabarannya, “Mas, nomor urut berapa ya?”. Saya pun menjawab (perhatikan ada yang aneh dengan pilihan kata saya), “Oh, saya dapat nomor undian 397, Bu”. *Sudah menemukan yang aneh ?
Yap benar sekali, saya mengatakan nomor urut dengan nomor undian, wkwkwk parah sekali, saya sempat tersenyum kecil kepada ibunya. Beruntung, ibunya tak menyadari hal ini kemudian terus berlalu menuju luar ruangan setelah 3 menit mengobrol dengan saya tentang donor darah.
Dan akhirnya saya tahu, bahwa masih banyak orang baik di zaman yang mulai menggila ini…
Sepeninggal ibu tersebut, saya mulai mencari mangsa baru untuk saya amati, hehehe. Dengan resolusi mata yang mencapai 100 Megapixel, zoom 99x lipat dibanding kamera tercanggih apapun, saya berhasil menemukan mangsa baru untuk diamati. Kali ini yang saya amati adalah pasangan mas-mas dan mbak-mbak yang berada 33 cm di samping kanan saya. *Berasa naik angkot, duduknya mepet sekali, hah !
Dari 2 orang ini saya memperoleh info bahwa keduanya tidak mendonorkan darah semua, hanya masnya saja yang memberikan darah dan mbaknya hanya mengantarkan saja. Masnya sepertinya menyatakan bahwa hal ini merupakan olahraga buat dia. *hah? Maksudnya ?
Dan akhirnya saya tahu, bahwa masih banyak orang baik di zaman yang mulai menggila ini…
Sekalipun mas-mas dan mbak-mbak ini ga jelas, tapi gapapalah, yang penting dapat esensi dari mengapa kita perlu donor darah ? Yaitu OLAHRAGA ! *walaupun saya bingung, sejak kapan donor darah itu menjadi cabang olahraga dalam Olimpiade dunia ? haduduh…
2,5 jam menunggu tentunya menjadi useless jika tidak bisa saya manfaatkan dengan baik. *Bagaimana tidak, saya mendapat nomor antrian 397 padahal saat itu sedang dalam urutan 268. Bisa mati kegantengan ni saya, hah. Terpikir di dalam benak saya untuk meninggalkan ruangan ini sejenak. Menunaikan panggilan yang mulia, mencari keperluan sehari-hari di supermarket tersebut, dan makan siang adalah kegiatan yang paling tepat yang bisa saya lakukan saat itu. Dan 30 nomor menjelang kesempatan saya, saya pun kembali ke tempat tersebut.
Uhuy, saya kembali ke tempat duduk yang berbeda dengan tadi dan mujurnya saya menemukan buruan baru untuk saya amati. Nah, kali ini adalah bapak-bapak yang berada di samping kiri saya, tepatnya berada di N 900 E (waktu itu saya menghadap selatan). Khusus untuk bapak ini, saya tidak mengajak ngobrol. Karena bapaknya dari sedia tadi hanya diam, cemberut dan tanpa ekspresi. Jadi, saya menyimpulkan bahwa bapak ini sedang grogi menghadapi giliran dipanggil untuk donor darah. Bapaknya ini sebenarnya pengin pulang tetapi takut sama istrinya kalau-kalau ditanya istrinya, “Woi, kamu udah jadi donor belum ?”. hahaha
Akhirnya kesempatan saya datang juga, meskipun bukan mbak-mbak yang cantik tadi yang memanggil, tapi tak apalah, karena mbaknya yang sekarang lebih cantik, wkwkwk, setelah tes tekanan darah dan hemoglobin saya pun dipersilahkan untuk segera mendonorkan darah. Huhuhu It’s coming…
Ada satu pesan yang masih terngiang di telinga saya tentang ucapan dari bapak pengetes tekanan darah tadi, berikut ucapannya, “Wah mas, tekanan darahnya tinggi ini, besok kurangi makanan yang asin-asin ya?” jawab saya oke pak. Dalam hati saya bertanya, “Waduh, setahu saya itu saya jarang e makan asin-asin, dan setelah ditelusuri, ternyata eh ternyata tidur saya yang memang kurang akhir-akhir ini. Huhuhu
Selama proses mendonor, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar. Ditemani ibu-ibu pengambil darah yang memang selalu ramah dengan siapapun. Beliau bercerita tentang anaknya yang sudah beranjak dewasa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan. Dan iseng, saya pun bertanya, “yang perempuan kelas berapa Bu?” hahaha, sontak ibunya bilang, “wah sudah tua mas, jauh di atas panjenengan…” *penonton kecewa, hahaha
Dan akhirnya saya tahu, bahwa masih banyak orang baik di zaman yang mulai menggila ini…
Selain pertanyaan di atas, saya sempat mengajukan pertanyaan ke ibunya itu, pertanyaan klasik, basa-basi pendonor amatiran seperti saya, “Bu, pentingnya donor itu apa ya ? Terus keuntungan yang bisa didapat apa ya ?” . Sambil tersenyum, ibu ini menjawab, “Ya selain menolong orang lain lha yo kita jadi sehat to mas, terhindar dari penyakit, terkontrol kesehatannya” *saya manggut-manggut.
Dan proses pun selesai, saya langsung berdiri dari tempat tidur, ibunya protes, “Mas, kalau merasa pusing tiduran dulu ya”. Saya yang lupa SOP setelah donor pun kembali meletakkan badan saya, dan sekitar 3 menit saya tiduran sebentar menunggu rekan saya di samping tempat tidur ini. Selang 3 menit kemudian, saya beranjak dari tempat tidur dan menuju tempat yang paling saya sukai. TEMPAT PENGAMBILAN KONSUMSI ! YES ! AKHIRNYA… wkwkwk
Tanpa dikomando ba bi bu, saya bergerak menyisir mangkok stereofoam dari pinggir ke tengah. Penetrasi ke arah pusat pun saya lakukan dengan intensif demi bersihnya areal mangkok, dalam waktu hitungan detik dan tanpa bantuan dari pihak lain, saya segera menyelesaikan operasi darurat perut ini, wkwkkw…
Nah, keisengan saya berlanjut, setelah saya ada seorang mas-mas yang kelihatannya sudah sangat terlatih dalam hal donor-mendonor. Dan dalam antrian pengambilan jatah makanan, mas-mas ini mendahulukan 1 orang setelah dia untuk mendapatkan jatah makanan kloter 1 yang sudah habis. Setelah menunggu beberapa saat, mas-mas ini masih terlihat sabar menanti, saya hormat dengan mas yang satu ini, tingkah lakunya perlu ditiru.
Sayangnya, “Don’t judge the book just from the cover” mas-mas ini memperlihatkan keburukannya, dia dengan lantang berkata kepada petugas konsumsi gara-gara dia sempat dilewati 1 orang setelah dia, “mbak, saya sudah menunggu dari tadi, kenapa bapak ini didulukan ?” Yaelah mas, saya jadi kecewa dengan peringai mas satu ini, awalnya dia sudah memberikan contoh bagus, namun akhirnya dia memperlihatkan sifat buruknya. Hadoh parah tenan.
Dan akhirnya saya tahu, bahwa masih banyak orang baik di zaman yang mulai menggila ini…
Donor, mungkin hal ini terlihat atau terdengar mengerikan atau menyakitkan, begitu kah ? Saya kira tidak, donor itu sungguh dapat membantu orang lain, membantu memperpanjang nyawa seseorang, tak ada salahnya menolong orang lain dengan apapun yang kita punya, sesedikit apapun…
Berdonorlah kawan… Maka kamu akan memperbanyak saudaramu…
My seventh (twenty sixrth) task on 2011
13th of April 2011
13.58-15.09
Setelah pagi berusaha menggerak-gerakkan tubuh, agak siang menuju ke akad nikah salah seorang teman dan siangnya menuju tempat donor darah. Yah, pelajaran itu saya temukan di suatu acara donor darah yang diadakan oleh salah satu supermarket di Jogja. Akhirnya setelah sekian lama menunggu momen, saya bisa bertemu dengan event yang saya cintai ini. Saya memang selalu menantikan acara donor darah, bukan untuk mendonor terus sih, tapi hanya keisengan mengamati tingkah laku para pendonor. Hehehe ra cetho *yoben…
Sesuai prosedur donor darah yang baik (saya tahu lho, karena saya juga pernah jadi panitia *entah berguna atau tidak, wkwkwk), saya mendaftarkan diri kepada petugas pendaftaran.
Lantas, saya diberikan blangko biru khas persyaratan menjadi pendonor lengkap dengan pulpen dan nomor urutnya. Nah, mulai dari sini saya sudah mulai mengamati orang-orang di sekitar tempat donor ini, yah minimal mbak-mbak yang jadi petugas pendaftaran *huhuhu lucu sekali mbaknya, punya adik cewek ga mbak ? (itu kata teman saya lho, benar begitu kan San? wkwkwk)
Dan akhirnya saya tahu, bahwa masih banyak orang baik di zaman yang mulai menggila ini…
Lepas dari mbaknya, saya mulai mencari-cari tempat duduk diantara puluhan orang yang berjubel di ruangan yang tak terlalu luas ini. Mencari celah, clingak-clinguk tak karuan, sok memainkan hp padahal nyari kursi kosong pun saya lakukan. Setelah 50 detik mencari, akhirnya saya menemukan kursi kosong di pojok kanan arah jam 2 dari tempat saya berdiri. Sontak, saya bergegas menuju ke sana lalu mengirim sms kepada teman saya yang kelihatan linglung di gerbang dekat stand Mil*o.
Nah, tipikal orang kedua yang saya temukan di sini adalah ibu-ibu yang perhatian, baik hati, tetapi sedang tergesa-gesa sepertinya. Beberapa saat setelah saya meletakkan kepingan kelelahan saya pada sebuah kursi, ibu ini langsung menyambut ramah saya dengan pertanyaan tak sabarannya, “Mas, nomor urut berapa ya?”. Saya pun menjawab (perhatikan ada yang aneh dengan pilihan kata saya), “Oh, saya dapat nomor undian 397, Bu”. *Sudah menemukan yang aneh ?
Yap benar sekali, saya mengatakan nomor urut dengan nomor undian, wkwkwk parah sekali, saya sempat tersenyum kecil kepada ibunya. Beruntung, ibunya tak menyadari hal ini kemudian terus berlalu menuju luar ruangan setelah 3 menit mengobrol dengan saya tentang donor darah.
Dan akhirnya saya tahu, bahwa masih banyak orang baik di zaman yang mulai menggila ini…
Sepeninggal ibu tersebut, saya mulai mencari mangsa baru untuk saya amati, hehehe. Dengan resolusi mata yang mencapai 100 Megapixel, zoom 99x lipat dibanding kamera tercanggih apapun, saya berhasil menemukan mangsa baru untuk diamati. Kali ini yang saya amati adalah pasangan mas-mas dan mbak-mbak yang berada 33 cm di samping kanan saya. *Berasa naik angkot, duduknya mepet sekali, hah !
Dari 2 orang ini saya memperoleh info bahwa keduanya tidak mendonorkan darah semua, hanya masnya saja yang memberikan darah dan mbaknya hanya mengantarkan saja. Masnya sepertinya menyatakan bahwa hal ini merupakan olahraga buat dia. *hah? Maksudnya ?
Dan akhirnya saya tahu, bahwa masih banyak orang baik di zaman yang mulai menggila ini…
Sekalipun mas-mas dan mbak-mbak ini ga jelas, tapi gapapalah, yang penting dapat esensi dari mengapa kita perlu donor darah ? Yaitu OLAHRAGA ! *walaupun saya bingung, sejak kapan donor darah itu menjadi cabang olahraga dalam Olimpiade dunia ? haduduh…
2,5 jam menunggu tentunya menjadi useless jika tidak bisa saya manfaatkan dengan baik. *Bagaimana tidak, saya mendapat nomor antrian 397 padahal saat itu sedang dalam urutan 268. Bisa mati kegantengan ni saya, hah. Terpikir di dalam benak saya untuk meninggalkan ruangan ini sejenak. Menunaikan panggilan yang mulia, mencari keperluan sehari-hari di supermarket tersebut, dan makan siang adalah kegiatan yang paling tepat yang bisa saya lakukan saat itu. Dan 30 nomor menjelang kesempatan saya, saya pun kembali ke tempat tersebut.
Uhuy, saya kembali ke tempat duduk yang berbeda dengan tadi dan mujurnya saya menemukan buruan baru untuk saya amati. Nah, kali ini adalah bapak-bapak yang berada di samping kiri saya, tepatnya berada di N 900 E (waktu itu saya menghadap selatan). Khusus untuk bapak ini, saya tidak mengajak ngobrol. Karena bapaknya dari sedia tadi hanya diam, cemberut dan tanpa ekspresi. Jadi, saya menyimpulkan bahwa bapak ini sedang grogi menghadapi giliran dipanggil untuk donor darah. Bapaknya ini sebenarnya pengin pulang tetapi takut sama istrinya kalau-kalau ditanya istrinya, “Woi, kamu udah jadi donor belum ?”. hahaha
Akhirnya kesempatan saya datang juga, meskipun bukan mbak-mbak yang cantik tadi yang memanggil, tapi tak apalah, karena mbaknya yang sekarang lebih cantik, wkwkwk, setelah tes tekanan darah dan hemoglobin saya pun dipersilahkan untuk segera mendonorkan darah. Huhuhu It’s coming…
Ada satu pesan yang masih terngiang di telinga saya tentang ucapan dari bapak pengetes tekanan darah tadi, berikut ucapannya, “Wah mas, tekanan darahnya tinggi ini, besok kurangi makanan yang asin-asin ya?” jawab saya oke pak. Dalam hati saya bertanya, “Waduh, setahu saya itu saya jarang e makan asin-asin, dan setelah ditelusuri, ternyata eh ternyata tidur saya yang memang kurang akhir-akhir ini. Huhuhu
Selama proses mendonor, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar. Ditemani ibu-ibu pengambil darah yang memang selalu ramah dengan siapapun. Beliau bercerita tentang anaknya yang sudah beranjak dewasa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan. Dan iseng, saya pun bertanya, “yang perempuan kelas berapa Bu?” hahaha, sontak ibunya bilang, “wah sudah tua mas, jauh di atas panjenengan…” *penonton kecewa, hahaha
Dan akhirnya saya tahu, bahwa masih banyak orang baik di zaman yang mulai menggila ini…
Selain pertanyaan di atas, saya sempat mengajukan pertanyaan ke ibunya itu, pertanyaan klasik, basa-basi pendonor amatiran seperti saya, “Bu, pentingnya donor itu apa ya ? Terus keuntungan yang bisa didapat apa ya ?” . Sambil tersenyum, ibu ini menjawab, “Ya selain menolong orang lain lha yo kita jadi sehat to mas, terhindar dari penyakit, terkontrol kesehatannya” *saya manggut-manggut.
Dan proses pun selesai, saya langsung berdiri dari tempat tidur, ibunya protes, “Mas, kalau merasa pusing tiduran dulu ya”. Saya yang lupa SOP setelah donor pun kembali meletakkan badan saya, dan sekitar 3 menit saya tiduran sebentar menunggu rekan saya di samping tempat tidur ini. Selang 3 menit kemudian, saya beranjak dari tempat tidur dan menuju tempat yang paling saya sukai. TEMPAT PENGAMBILAN KONSUMSI ! YES ! AKHIRNYA… wkwkwk
Tanpa dikomando ba bi bu, saya bergerak menyisir mangkok stereofoam dari pinggir ke tengah. Penetrasi ke arah pusat pun saya lakukan dengan intensif demi bersihnya areal mangkok, dalam waktu hitungan detik dan tanpa bantuan dari pihak lain, saya segera menyelesaikan operasi darurat perut ini, wkwkkw…
Nah, keisengan saya berlanjut, setelah saya ada seorang mas-mas yang kelihatannya sudah sangat terlatih dalam hal donor-mendonor. Dan dalam antrian pengambilan jatah makanan, mas-mas ini mendahulukan 1 orang setelah dia untuk mendapatkan jatah makanan kloter 1 yang sudah habis. Setelah menunggu beberapa saat, mas-mas ini masih terlihat sabar menanti, saya hormat dengan mas yang satu ini, tingkah lakunya perlu ditiru.
Sayangnya, “Don’t judge the book just from the cover” mas-mas ini memperlihatkan keburukannya, dia dengan lantang berkata kepada petugas konsumsi gara-gara dia sempat dilewati 1 orang setelah dia, “mbak, saya sudah menunggu dari tadi, kenapa bapak ini didulukan ?” Yaelah mas, saya jadi kecewa dengan peringai mas satu ini, awalnya dia sudah memberikan contoh bagus, namun akhirnya dia memperlihatkan sifat buruknya. Hadoh parah tenan.
Dan akhirnya saya tahu, bahwa masih banyak orang baik di zaman yang mulai menggila ini…
Donor, mungkin hal ini terlihat atau terdengar mengerikan atau menyakitkan, begitu kah ? Saya kira tidak, donor itu sungguh dapat membantu orang lain, membantu memperpanjang nyawa seseorang, tak ada salahnya menolong orang lain dengan apapun yang kita punya, sesedikit apapun…
Berdonorlah kawan… Maka kamu akan memperbanyak saudaramu…
My seventh (twenty sixrth) task on 2011
13th of April 2011
13.58-15.09
Orang bodoh yang pintar, Orang pintar yang bodoh
By : Mario Teguh
Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis...
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar.
Walhasil boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.
Orang bodoh sering melakukan kesalahan,
maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah, untuk selanjutnya mencari kerja.
Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang,
untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,
maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.
Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH).
Oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar,
untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,
sementara itu orang pintar percaya.
Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.
Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.
Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu
yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar.
Walhasil orang orang pintar menjadi staf-nya orang bodoh.
Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan,
dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.
Tapi orang-orang pintar DEMO.
Walhasil orang-orang pintar 'meratap-ratap' kepada
orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.
Tapi saat bisnis orang bodoh maju,
orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang,
sementara orang bodoh menghabiskan waktu
untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison,
Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group).
Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat S1), tapi kemudian menjadi kaya.
Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka.
Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.
PERTANYAAN :
Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh??
Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh ???
Mana yang lebih mulia antara orang pinter atau orang bodoh??
Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh??
KESIMPULAN:
Jangan lama-lama jadi orang pinter,
lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.
Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
Kata kunci nya adalah 'resiko' dan 'berusaha',
karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil,
selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.
Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk
selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut.
Dan mengabdi pada orang bodoh...
Diamanakah posisi anda saat ini...
Berhentilah meratapi keadaan anda yang sekarang...
Ini hanya sebuah Refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.
Semua Pilihan dan Keputusan ada ditangan anda untuk merubahnya,
Lalu perhatikan apa yang terjadi...
dimana mana orang hidup saling membutuhkan,
entah itu yang bodo membutuhkan orang pintar,
atau pun orang pintar yang membutuhkan orang bodo.
Keseimbangan hidup berbisnis dan bermasyarakat
diambil dari notes : Budhi S.Wibowo
Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis...
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar.
Walhasil boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.
Orang bodoh sering melakukan kesalahan,
maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah, untuk selanjutnya mencari kerja.
Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang,
untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,
maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.
Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH).
Oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar,
untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,
sementara itu orang pintar percaya.
Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.
Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.
Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu
yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar.
Walhasil orang orang pintar menjadi staf-nya orang bodoh.
Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan,
dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.
Tapi orang-orang pintar DEMO.
Walhasil orang-orang pintar 'meratap-ratap' kepada
orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.
Tapi saat bisnis orang bodoh maju,
orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang,
sementara orang bodoh menghabiskan waktu
untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison,
Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group).
Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat S1), tapi kemudian menjadi kaya.
Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka.
Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.
PERTANYAAN :
Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh??
Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh ???
Mana yang lebih mulia antara orang pinter atau orang bodoh??
Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh??
KESIMPULAN:
Jangan lama-lama jadi orang pinter,
lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.
Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
Kata kunci nya adalah 'resiko' dan 'berusaha',
karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil,
selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.
Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk
selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut.
Dan mengabdi pada orang bodoh...
Diamanakah posisi anda saat ini...
Berhentilah meratapi keadaan anda yang sekarang...
Ini hanya sebuah Refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.
Semua Pilihan dan Keputusan ada ditangan anda untuk merubahnya,
Lalu perhatikan apa yang terjadi...
dimana mana orang hidup saling membutuhkan,
entah itu yang bodo membutuhkan orang pintar,
atau pun orang pintar yang membutuhkan orang bodo.
Keseimbangan hidup berbisnis dan bermasyarakat
diambil dari notes : Budhi S.Wibowo
Langganan:
Postingan (Atom)