Rabu, 07 Desember 2011

Seger-seger di Ramadan

Kata guru TPA waktu saya masih SD dulu, kalau pas bulan Ramadan itu semua setan akan dikurung di neraka. Ga ada satu pun setan yang berkeliaran di muka bumi, semuanya berada di neraka dan disiksa sampai (minimal) lebaran depan. Dan kemudian pintu surga di buka selebar-lebarnya dan Allah pun dengan LUAR BIASA mengobral semua pahala, ampunan, dan kemuliaan-kemuliaan lain selama bulan Ramadan…



Jadi seandainya MASIH SAJA ada manusia di dunia ini yang berbuat maksiat selama bulan Ramadan, berarti jelas-jelas itu bukanlah ajakan setan. Itu jelas merupakan nafsu atau kebodohan dari manusia tersebut. Dan setan pun (mungkin) diizinkan membela diri seandainya disalahkan oleh manusia yang tidak tahu diri tersebut. Dan mungkin kategori orang seperti ini dapat dimasukkan dalam golongan makhluk yang LEBIH HINA daripada setan, karena dia sudah memfitnah setan yang (mungkin) sama sekali tidak mengajaknya untuk berbuat sesat.



Lantas, kenapa bulan Ramadan itu tidak terjadi pada sepanjang tahun ? kenapa hanya sebulan ? Jawaban konyilnya adalah kalau bulan Ramadan terjadi pada sepanjang tahun, maka namanya pasti BUKAN BULAN RAMADAN, tetapi TAHUN RAMADAN. Hahaha. Oke, back to topic, namun ada satu hal yang seharusnya menjadi keuntungan kita sebagai umat nabi Muhammad, karena sesungguhnya umat nabi Muhammad itu bersyukur karena mereka bisa merasakan apa yang dinamakan bulan ramadan. Karena apa, umat-umat terdahulu tidak merasakan yang namanya bulan ramadan. Mungkin memang benar adanya, kalau umat terdahulu merasakan namanya puasa, tetapi mereka tidak menamakan apa yang dinamakan BULAN RAMADAN.



Maka itulah, kita sebagai umat nabi Muhammad, harusnya bersyukur dengan luar biasa karena merasakan bulan Ramadan. Tentunya cara bersyukur terbaiklah yang seharusnya kita lakukan, bisa dengan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadan.



Oke, kembali ke pertanyaan di atas, lantas kenapa Allah ga memberikan Ramadan itu sepanjang Tahun, kenapa hanya diberikan selama satu bulan saja. Oke, kita pakai analogi ya, teman-teman pernah merasa kehausan kan ? lantas gimana rasanya kalau kita terus minum air ? Pasti rasanya langsung maksyer segar mengisi kerongkongan kan ?

Nah, sebaliknya pernah teman-teman ga merasa haus atau mungkin kenyang tetapi diminta untuk minum, rasanya gimana? Biasa-biasa aja kan ? Nah, itu dia kenapa Allah hanya memberikan Ramadan itu hanya satu bulan saja, jadi Ramadan memang dijadikan momentum yang sangat pas untuk kembali menyegarkan rohani, jasmani, dan semangat dalam menjalani kehidupan yang indah. Seperti halnya orang yang selesai lari maraton berapa puluh kilo, kemudian dia beristirahat sejenak meminum air yang itu sangat segar, maka efek yang dirasakan oleh orang tersebut sungguhlah kenikmatan yang tiada tara, yang mampun membuatnya kembali segar, semangat, dan bergairah untuk kembali menjali hidup, mengejar Ridho Tuhan-Nya dengan sekuat tenaga, penuh dorongan yang luar biasa...



Tetapi kenapa hanya umat Nabi Muhammad yang mendapatkan rahmat berupa Bulan Ramadan. Kenapa umat-umat sebelum Nabi Muhammad tidak mendapatkan rahmat yang begitu LUAR BIASA ini ? (mungkin) hal ini dikarenakan karena kebanyakan dari umat nabi Muhammad yang berumur pendek (begitu pula fisiknya yang bertubuh pendek *awas, jangan ngejek penulis, haha -red). Mungkin jika surga itu memiliki standardisasi amalan yang layak diperhitungkan sebagai syarat manusia agar bisa masuk surga, dengan catatan umur yang pendek, maka amalan yang dipunyai kita tidaklah bisa menembus AKMS (Angka Kelayakan Masuk Surga-red), sehingga Allah mengatrol atau memberikan diskon amalan kita semua sehingga bisa menembus angka kelayakan tersebut. Lihat saja keutamaan puasa ramadan, semisal 10 hari pertama adalah saat Allah mengobral barakahNya, kemudian 10 hari kedua yaitu ampunan yang tak terkira, dan 10 hari ketiga yaitu dijauhkannya kita dari api neraka. Kemudian dari pelaksanaan solat tarawih, dari malam pertama yang pahalanya berupa “keluar dosanya layaknya bayi yang baru lahir“ , kemudian pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha. Yang kalau tidak salah solat di sana sama dengan berpahala 100-1000 kali solat di masjid-masjid sekitar kita, lalu Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.



Kemudian, kalau kita membaca ayat suci Al Qur’an, kalau pada hari biasa kita mendapat 1 kebaikan setiap 1 huruf yang kita baca. Namun, di bulan Ramadan ini kita bisa sampai mendapatkan pahala bak 7 batang padi yang setiap batangnya terdapat 100 bulir (ih waw, 700 kebaikan masbro, itu baru satu huruf saja lho). Sungguh pahala yang berlimpah ruah. Nah, dan masih banyak lagi keutamaan Bulan Ramadan itu sendiri. Maka itulah, seharusnya umat nabi Muhammad ini mampu memanfaatkan momen ini dengan ibadah dan kegiatan yang benar-benar berkualitas dan yang sesuai dengan tujuan kita dalam bulan Ramadan ini (yaitu menjadi orang yang bertaqwa, betul?)



Nah, jelas sekali kan keutamaan bulan Ramadan, itu baru seupil yang diceritakan, belum semuanya, tapi it’s okay, yang penting setelah membaca bacaan yang semoga bermanfaat ini marilah kita berbenah diri dan semakin membuat kita semakin terhormat di mata Allah. Betul ?





Dan mungkin di akhir Ramadan kita berteriak bersama sama dengan para sahabat kita dengan bangganya,

“Ini Ramadanku yang berkualitas, gimana Ramadanmu ? Pasti berkualitas juga kan?“





My fourthteenth (thirty third) task on 2011

1st of August 2011

13.05-13.40

Tidak ada komentar:

Posting Komentar