Halo adek-adek……..(dengan nada medhok, haha),
gimana kabarnya semua ? hehehe. Sudah lama saya tidak merilis tulisan saya dikarenakan jadwal syuting saya yang, yah, bisa dibilang padat banget lah (obsesi artis mode on), hihi g ding bercanda.
Nah, pada kesempatan yang mulia ini, tema pengajian kita adalah *loh nglantur? Wkwkwk.
Okelah, pokoknya kita akan membahas suatu hal yang menarik sesuai dengan judul di atas yang jujur itu sebenarnya menjijikkan untuk dibahas. Huhuhu.
Akan tetapi, dibalik persepsinya yang notabene adalah menjijikkan ternyata EEK (mohon jangan dibaca eek, ganti aja huruf vokalnya dengan huruf selain e atau sebut aja dengan nama tahi)
*lah sama aja vulgar. Wkwkwk.
Mulai serius ni dan langsung pada intinya (tiba-tiba wajahku bersinar pas nulis ini, wkwkwk), EEK sebenarnya mempunyai kaitan erat dengan ILMU IKHLAS lho. Dan agar teman-teman g bosen dengan cing cong dari mulut saya yang eksotik ini. Perhatikan saja (what the) fun fact- nya berikut ini :
1. seseorang biasanya akan diam-diam dan mengendap-endap ketika akan membuang EEK-nya, karena malu dilihat orang. Terlebih jika dia sudah menunjukkan tanda-tanda perangsang gas beracun yang menyesakkan hidung orang di sekitarnya.
* sesuai kan dengan istilah ”beramalah kamu dengan tangan kanan dan janganlah sampai tangan kirimu itu tahu”
Nah, andai aja manusia itu kalau akan beramal g perlu dipublikasikan kemana-mana dan dia tidak koar-koar tentang amalannya.
2. seseorang yang pengen EEK pasti akan terburu-buru langkahnya dan segera mencari kamar mandi tanpa banyak berpikir banyak.
* nah, bayangin aja kalau setiap orang itu mempunyai hasrat beramal seperti kayak gini ni, semuanya pada berlomba-lomba mencari tempat beramal tanpa mempedulikan siapa pun. (keren banget ini)
3. seseorang ketika sedang ”ngebom” pasti akan menggelontorkan EEK-nya dengan sepenuh hati dan sebanyak mungkin sampai sepuas-puasnya lah pokoknya.
* bayangin aja jika seluruh umat manusia itu beramal dengan seikhlas-ikhlasnya kayak waktu dia EEK, Beuh ! pasti pengurus masjid bingung naruh duit amalnya dimana.
4. seseorang yang sedang mengeluarkan EEK-nya dipastikan tidak akan menghitung banyaknya EEK yang dia keluarkan. Entah dari segi massa maupun komposisi EEK-nya.
* andai saja manusia itu ketika beramal juga kayak gitu, dia g mempedulikan seberapa banyak atau materi apa yang dia amalkan. Namun, hingga hari ini realita yang masih terjadi adalah seseorang membanggakan dirinya karena telah menyumbang sebanyak sekian harganya.
5. seseorang yang telah selesai EEK pasti akan membersihkan sumbernya dengan sebersih-bersihnya dengan harapan tidak ada EEK-nya yang tersisa.
* nah, kalau saja manusia itu beramal dengan sebanyak-banyaknya dan dia memastikan tidak ada hartanya yang tidak digunakan untuk beramal, pasti sungguh luar biasa amalan orang itu.
6. seseorang yang sudah selesai dari proses mengeluarkan EEK-nya, dipastikan tidak akan mengingat-ingat dengan bentuk, jumlah, warna, maupun komposisi dari EEK-nya.
* nah, baiknya tu kayak gini, manusia itu tidak perlu mengingat-ingat amalan baik apa yang sudah dilakukannya. Yang perlu diingat itu adalah dosa, biar kita senantiasa terus ibadah. Betul ? hoohoho
7. seseorang dipastikan tidak akan bercerita dan bahkan PAMER kepada sanak saudara, teman, ataupun istri dan suaminya mengenai EEK-nya yang tadi sudah dikeluarkan.
* nah, ini juga penting, g perlu namanya pamer pada semua orang tentang kebaikan yang sudah kita lakukan. hihihi
8. seseorang dipastikan jarang sekali menahan namanya EEK, karena apabila EEK-nya terus-menerus ditahan maka yang terjadi adalah ”kecirit”, dan efeknya buruk untuk dirinya maupun orang lain.
* nah, seseorang itu kalau punya harta yang banyak baiknya jangan ditahan-tahan untuk dikeluarkan karena kalau g dikeluarkan malah biasanya memancing adanya perampokan atau bencana yang tidak diduga. Mending buat sedekah, kan pasti dapat balasan yang melimpah dari Allah. Betul ?
9. seseorang yang pernah mengeluarkan EEK-nya dipastikan hampir tidak pernah membandingkan-bandingkan EEK-nya dengan EEK orang lain
* nah, baiknya itu kayak gini, orang yang sudah beramal tidak perlu membanding-bandingkan amalannya dengan orang lain.
Well, itu adalah analogi EEK dengan ILMU IKHLAS. Monggo dipahami dengan seksama karena malu tidak malu analogi di atas bisa dibilang relevan dengan kondisi umat manusia sekarang. Betul ?
Dan saya juga minta maaf jika dalam penulisan ini agak vulgar memunculkan tema pembahasan, karena ternyata saya baru sadar kalau ini adalah tema yang menarik. Wkwkwk menurut saya lho
Semoga bermanfaat......
Nb: entah kenapa, setelah menulis point yang ke-9, saya jadi mules dan kebelet eek ni, hadudu. Semoga tidak menular, wakakaak :P
My thirteenth task on 2010
12th of June, 18.24-19.02
Minggu, 26 September 2010
Minggu, 11 Juli 2010
IKHLAS
Sebuah kata yang memiliki arti dahsyat, yang mampu menggoncangkan dunia dengan luasnya hal yang bernama lapang dada. Ikhlas bukanlah sebuah tuntutan keharusan untuk menerima sesuatu dengan sunggingan senyum, bukan pula rangkaian ungkapan kata terima kasih saja. Lebih…dan lebih dari itu arti ikhlas sebenarnya yang perlu dimengerti oleh milyaran penghuni di dunia. Ikhlas seperti halnya potongan lagu, “tak terkira sepanjang masa, banyak memberi tak harap kembali”. Itulah yang dinamakan ikhlas menurut alunan lagu. Ikhlas pun dapat seperti ini…
Ikhlas itu bagaikan matahari yang senantiasa memberikan cahayanya kepada dunia, berulang setiap saat, entah siang, malam. Cahaya yang mampu menghangatkan, memberikan transmisi energi tanpa henti.
Ikhlas itu laksana kasih sayang ibu pada anaknya, yang mengasuhnya dengan segenap jiwa, rasa sempurna tanpa cela.
Ikhlas itu bak air yang mengalir dari hulu hingga ke hilir, mengejutkan kehidupan dengan aliran, membasahi celah penuh kesegaran.
Ikhlas itu seperti tumbuhan yang terus memutar CO2 menjadikannya oksigen, menghidupkan nafas, bersenandunglah makhluk di sekelilingnya
Ikhlas itu bagai fitoplankton yang ikut menguraikan dosa-dosa kehidupan, mengubahnya menjadi zat hara yang turut menghentakkan semangat sesama.
Ikhlas itu laksana jantung yang terus memompa darah, menyemburkan nadi-nadi harapan, mengalirkan darah-darah perjuangan menembus impian.
Ikhlas itu bak laut yang memberikan kehidupan, terbentang luas tanpa batas, teduh tak lagi panas.
Ikhlas itu seperti angin laut yang bertiup pada siang hari, kencang berhembus menembus aral rintangan membagi berita gembira tanpa putus.
Ikhlas itu ibarat ikhlas itu sendiri, tiada pernah terdefinisikan dengan kata, hanya dapat dirasakan dengan euphoria berpikir, bergerak, beramal yang itu adalah tindakan nyata.
“Bahkan ketika semangat telah hilang dari jiwa,
yang tersisa hanyalah gumpalan harapan berserakan di jalanan
Namun, torsi bisikan mampu menggairahkan gerak akal,
menyadarkan kembali ingatan
mencumbu mata-mata kehidupan dengan letupan-letupan penyemangat
Tenanglah kawan,
terima saja apa yang telah diberikan Tuhan,
syukuri dan lakukan,
Karena....
Kamu pasti akan menang,
melawan kebisuan menggapai harapan membungkam cakrawala”
My fourteenth task on 2010
13th of June, 05.27-06.29
Ikhlas itu bagaikan matahari yang senantiasa memberikan cahayanya kepada dunia, berulang setiap saat, entah siang, malam. Cahaya yang mampu menghangatkan, memberikan transmisi energi tanpa henti.
Ikhlas itu laksana kasih sayang ibu pada anaknya, yang mengasuhnya dengan segenap jiwa, rasa sempurna tanpa cela.
Ikhlas itu bak air yang mengalir dari hulu hingga ke hilir, mengejutkan kehidupan dengan aliran, membasahi celah penuh kesegaran.
Ikhlas itu seperti tumbuhan yang terus memutar CO2 menjadikannya oksigen, menghidupkan nafas, bersenandunglah makhluk di sekelilingnya
Ikhlas itu bagai fitoplankton yang ikut menguraikan dosa-dosa kehidupan, mengubahnya menjadi zat hara yang turut menghentakkan semangat sesama.
Ikhlas itu laksana jantung yang terus memompa darah, menyemburkan nadi-nadi harapan, mengalirkan darah-darah perjuangan menembus impian.
Ikhlas itu bak laut yang memberikan kehidupan, terbentang luas tanpa batas, teduh tak lagi panas.
Ikhlas itu seperti angin laut yang bertiup pada siang hari, kencang berhembus menembus aral rintangan membagi berita gembira tanpa putus.
Ikhlas itu ibarat ikhlas itu sendiri, tiada pernah terdefinisikan dengan kata, hanya dapat dirasakan dengan euphoria berpikir, bergerak, beramal yang itu adalah tindakan nyata.
“Bahkan ketika semangat telah hilang dari jiwa,
yang tersisa hanyalah gumpalan harapan berserakan di jalanan
Namun, torsi bisikan mampu menggairahkan gerak akal,
menyadarkan kembali ingatan
mencumbu mata-mata kehidupan dengan letupan-letupan penyemangat
Tenanglah kawan,
terima saja apa yang telah diberikan Tuhan,
syukuri dan lakukan,
Karena....
Kamu pasti akan menang,
melawan kebisuan menggapai harapan membungkam cakrawala”
My fourteenth task on 2010
13th of June, 05.27-06.29
Minggu, 28 Maret 2010
Prediksi oh prediksi tahap dua.............. (hua...lama-lama jadi mengerikan ) T_T
Ehm.....
Apa yang sebaiknya saya lakukan ? huhuhu ngeri tenan
Saya kembali lagi dengan ketakjuban yang kian lama menjadi sebuah ketakutan, karena apa, karena saya akan kembali menulis daftar prediksi-prediksi yang mungkin adalah kelanjutan dari badai prediksi-prediksi yang pernah saya ceritakan.
Meski tak sebanyak dengan prediksi tahap 1, tetapi 4 (empat) prediksi yang akan saya ceritakan sekarang mempunyai kualitas dan keakuratan yang cukup menarik, huhuhu. So, please... Check this out (opo wi?), hahahaha :
1. .............
2. .............
* Maaf, bukan karena tidak mau detail bercerita, Cuma saya agak merasa aneh wae kalau harus menulis prediksi 1,2, karena itu menyangkut nyawa 2 orang yang ada kaitannya dengan padmanaba. Secara garis besar, sebelum hari H berita kematian aku melihat wajah-wajah seseorang yang mirip dengan salah satu keluarga orang yang meninggal tersebut. huhuhu
(tapi semoga saja 2 prediksi itu Cuma sok-sokan saya yang kebetulan pas, huhuhu)
3. Nah, inilah prediksi yang baru saja terjadi pada tanggal 29 November 2009 kemarin, yap betul, ini tentang BHAYANGKARA PADMANABA (tonti SMAN 3 Yogya) ketika mengikuti PPI Provinsi,
Cerita ini sebenarnya berkaitan dengan prediksi ketika PPI Kota kemarin, saat itu aku berjanji dengan 4 orang anak 66 untuk melihat PPI Provinsi. Langsung saja ku ceritakan
..........waktu itu aku berangkat bersama dhyana karena kita barusan jadi pengawas TOBAT di Teknik UGM, segera kita sudah mencapai balaikota, yaitu TKP PPI Provinsi. Namun sial, aku Cuma bisa melihat penampilan terakhir pleton terakhir SMA 3 dan di pos terakhir (asetat tenan og).
Nah, entah mungkin karena sok-sokan atau gimana gitu, tiba-tiba terbersit dalam pikiranku, aku melihat angka 1, 3, - , 2, dan wajahe icaha 66
(satu, tiga, strip, dua, *dan arti strip itu sebenarnya aku juga g dong, karna waktu itu aku melihatnya sebagai sebuah angka yg g jelas). Lantas aku sok-sokan menerjemahkan angka-angka itu sebagai juara-juara yang bakalan didapat oleh SMA 3. (waktu itu aku menceritakan ke anak 66 yaitu icang, hari, ian, DISTO, asti, dll sebelum pengumuman juara itu diumumkan ).
* Sebenarnya aku tidak terlalu peduli dengan apa yang aku katakan karena jujur dari jauh lubuk hatiku, aku sangat mendambakan kemenangan besar diperoleh SMA 3 (beneran lho ini), hehehe
Waktu yang ditunggu pun datang, pengumuman juara dan ketakjubanku pun dimulai, inilah hasilnya :
• Juara harapan I Peleton putra atas nama SMA 3 Yogya
• Juara I Peleton putra atas nama SMA 3 Yogya
• Juara 3 Peleton putri atas nama SMA 3 Yogya
• Juara 2 Peleton putri atas nama SMA 3 Yogya
• Komandan pleton putri terbaik SMA atas nama Rahadyana Muslichah
Well, sudah lihat hasilnya ? pas sekali kan dengan sok-sokan yang saya ucapkan. huhuhu
4. Peristiwa berikutnya baru terjadi pada hari kamis, 3 Desember 2009 kemarin. Waktu itu kita anak geologi 2009 sedang mengadakan kuliah lapangan (inisiatif sendiri sih. hehehe) di daerah pantai Parangtritis. Sebelum ke sana kita nyari di daerah helipad dan mendapatkan kalsit, batu gamping, talc, dll gitu sih.
Nah, endingnya kita semua bermain-main di pantai gitu, sebelum berbaur dengan teman-teman, entah kenapa, aku tiba-tiba berpikiran buruk kalau aku bakalan tertarik ombak pantai. Namun, aku langsung menghapus pikiran itu dan berpikir masa bodoh dengan apa yang kurasakan. Lantas kami bermain-main dengan g jelas gitu, keasyikan bermain, kita semakin berjalan maju ke tengah pantai dan menantang ombak gitu.
Tanpa sadar, datang ombak besar setinggi 2 meter dan itu menelan aku dan 10 teman-temanku yang lain. Air terlihat berada di atas kepala saya dan aku tidak mampu menjejakkan kaki ke tanah. Langsung saja kami megap-megap berusaha melepaskan diri dari cengkeraman ombak yang mampu membuat saya pun panik bukan kepalang. Dan sempat terpikir dalam benak kami bahwa kami akan meninggalkan dunia ini. Huhuhu. Tapi akhirnya, untung saja kami semua saling menarik diri dan akhirnya selamat.
*inilah prediksi saya yang pertama kali terjadi pada diri saya sendiri. Huhhu
Lantas, yang saya pertanyakan, apakah teman-teman punya solusi untuk menghadapi keanehan yang saya alami. Saya mulai takut ni, hohoho
Apa yang sebaiknya saya lakukan ? huhuhu ngeri tenan
Saya kembali lagi dengan ketakjuban yang kian lama menjadi sebuah ketakutan, karena apa, karena saya akan kembali menulis daftar prediksi-prediksi yang mungkin adalah kelanjutan dari badai prediksi-prediksi yang pernah saya ceritakan.
Meski tak sebanyak dengan prediksi tahap 1, tetapi 4 (empat) prediksi yang akan saya ceritakan sekarang mempunyai kualitas dan keakuratan yang cukup menarik, huhuhu. So, please... Check this out (opo wi?), hahahaha :
1. .............
2. .............
* Maaf, bukan karena tidak mau detail bercerita, Cuma saya agak merasa aneh wae kalau harus menulis prediksi 1,2, karena itu menyangkut nyawa 2 orang yang ada kaitannya dengan padmanaba. Secara garis besar, sebelum hari H berita kematian aku melihat wajah-wajah seseorang yang mirip dengan salah satu keluarga orang yang meninggal tersebut. huhuhu
(tapi semoga saja 2 prediksi itu Cuma sok-sokan saya yang kebetulan pas, huhuhu)
3. Nah, inilah prediksi yang baru saja terjadi pada tanggal 29 November 2009 kemarin, yap betul, ini tentang BHAYANGKARA PADMANABA (tonti SMAN 3 Yogya) ketika mengikuti PPI Provinsi,
Cerita ini sebenarnya berkaitan dengan prediksi ketika PPI Kota kemarin, saat itu aku berjanji dengan 4 orang anak 66 untuk melihat PPI Provinsi. Langsung saja ku ceritakan
..........waktu itu aku berangkat bersama dhyana karena kita barusan jadi pengawas TOBAT di Teknik UGM, segera kita sudah mencapai balaikota, yaitu TKP PPI Provinsi. Namun sial, aku Cuma bisa melihat penampilan terakhir pleton terakhir SMA 3 dan di pos terakhir (asetat tenan og).
Nah, entah mungkin karena sok-sokan atau gimana gitu, tiba-tiba terbersit dalam pikiranku, aku melihat angka 1, 3, - , 2, dan wajahe icaha 66
(satu, tiga, strip, dua, *dan arti strip itu sebenarnya aku juga g dong, karna waktu itu aku melihatnya sebagai sebuah angka yg g jelas). Lantas aku sok-sokan menerjemahkan angka-angka itu sebagai juara-juara yang bakalan didapat oleh SMA 3. (waktu itu aku menceritakan ke anak 66 yaitu icang, hari, ian, DISTO, asti, dll sebelum pengumuman juara itu diumumkan ).
* Sebenarnya aku tidak terlalu peduli dengan apa yang aku katakan karena jujur dari jauh lubuk hatiku, aku sangat mendambakan kemenangan besar diperoleh SMA 3 (beneran lho ini), hehehe
Waktu yang ditunggu pun datang, pengumuman juara dan ketakjubanku pun dimulai, inilah hasilnya :
• Juara harapan I Peleton putra atas nama SMA 3 Yogya
• Juara I Peleton putra atas nama SMA 3 Yogya
• Juara 3 Peleton putri atas nama SMA 3 Yogya
• Juara 2 Peleton putri atas nama SMA 3 Yogya
• Komandan pleton putri terbaik SMA atas nama Rahadyana Muslichah
Well, sudah lihat hasilnya ? pas sekali kan dengan sok-sokan yang saya ucapkan. huhuhu
4. Peristiwa berikutnya baru terjadi pada hari kamis, 3 Desember 2009 kemarin. Waktu itu kita anak geologi 2009 sedang mengadakan kuliah lapangan (inisiatif sendiri sih. hehehe) di daerah pantai Parangtritis. Sebelum ke sana kita nyari di daerah helipad dan mendapatkan kalsit, batu gamping, talc, dll gitu sih.
Nah, endingnya kita semua bermain-main di pantai gitu, sebelum berbaur dengan teman-teman, entah kenapa, aku tiba-tiba berpikiran buruk kalau aku bakalan tertarik ombak pantai. Namun, aku langsung menghapus pikiran itu dan berpikir masa bodoh dengan apa yang kurasakan. Lantas kami bermain-main dengan g jelas gitu, keasyikan bermain, kita semakin berjalan maju ke tengah pantai dan menantang ombak gitu.
Tanpa sadar, datang ombak besar setinggi 2 meter dan itu menelan aku dan 10 teman-temanku yang lain. Air terlihat berada di atas kepala saya dan aku tidak mampu menjejakkan kaki ke tanah. Langsung saja kami megap-megap berusaha melepaskan diri dari cengkeraman ombak yang mampu membuat saya pun panik bukan kepalang. Dan sempat terpikir dalam benak kami bahwa kami akan meninggalkan dunia ini. Huhuhu. Tapi akhirnya, untung saja kami semua saling menarik diri dan akhirnya selamat.
*inilah prediksi saya yang pertama kali terjadi pada diri saya sendiri. Huhhu
Lantas, yang saya pertanyakan, apakah teman-teman punya solusi untuk menghadapi keanehan yang saya alami. Saya mulai takut ni, hohoho
Senin, 08 Maret 2010
prediksi
Akhirnya ada yang salah dari 10 prediksi……. (uhuy)
(info: dari 10 prediksi yang sok-sokan saya keluarkan, beruntung 9 hal terjadi persis seperti yang saya bayangkan)
Ehm, mungkin ini adalah salah satu hal besar nan aneh yang pernah saya alami, dan sebelumnya mungkin saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian anak-anak 66 yang setia mendengarkan cerita luar biasa (baca: sok-sokan.-red.), hehehe, ada tyas, ipeh, asti, della, rauf, dan sebagian anak PD lainnya. Hufh, langsung aja ya, jadi begini ceritanya, hal ini gara-gara saya “diweruhi” sama hantu yang sangat nyata, sejak saya melihat penampakan “kakek-kakek” yang ngeri (yang sebenarnya Cuma saya sambung-sambungkan aja,^^), saya merasa mampu (baca: sok-sokan.-red.) melihat “prediksi-prediksi” hal yang mungkin akan terjadi. Semuanya terjadi dimulai dari minggu ke-3 bulan Oktober sampai tanggal 5 November kemarin. Dan yang unik di sini, prediksi itu terjadi sesaat setelah saya mengucapkan, (maksimal 2 hari setelah saya mengucapkan itu ding, hhhoho) Berikut adalah daftar kejadian tersebut :
1. ehm, mungkin saat itu, saya belum menyadari akan keberuntungan tebakan itu, hal ini terjadi ketika saya sedang mengikuti acara BEM di kampus, nah waktu itu kan banyak banget orangnya, mungkin ada sekitar ratusan orang yang berkumpul dalam ruangan di Teknik Sipil. Lantas, karena saya terlambat (as usual), saya duduk di barisan yang belakang nan jauh. Nah, ketika sedang sesi diskusi, dari kejauhan tiba-tiba saya melihat “gesture” aneh sang ketua BEM, waktu itu mimic wajah, guratan dalam muka, sorot mata, dll menunjukkan bahwa dia akan menunjuk saya (itu menurut saya lho, sok-sokan gitu^^). Karena sebenarnya saya lagi males mengikuti acara itu, saya bersikap “luweh” dengan forum tersebut. Namun, tanpa diduga, sang ketua BEM tersebut langsung menunjuk saya untuk berpendapat. Gubrak ! kok bener ya ? hadudu
ehm : kok penjang banget ya ?, iya kan ? :D, lagian agak kurang jelas juga kalau cerita lewat tulisan e, jadi males nulis ki, lagipula kalau 9 prediksi lainnya saya ceritakan sedetail prediksi di atas, tulisan saya ini bakalan jadi novel kayaknya, hahaha. Nah, yang berikutnya Cuma saya critakan pointnya aja ya, kalau masih penasaran, Tanya langsung aja ke saya, hihihi :D
2. hampir sama dengan yang di atas, tapi kali ini terjadi waktu pelajaran Pancasila. (20 Oktober 2009)
3. tentang “ketidakberuntungan” bhapad 66,67 dalam PPI Kota Yogyakarta. Waktu itu saya “sok-sokan” melihat bahwa seragam yang dipakai oleh nak 66,67 terlihat buram, kusut di mata saya. (25 Oktober 2009, eh bener kan tanggalnya?)
4. hampir sama dengan nomer 2, waktu pelajaran Pancasila juga. Tapi kali ini saya berhasil “sok-sokan” menduga bahwa saya g bakal ditunjuk (27 Oktober 2009)
5. Ini mungkin salah satu prediksi yang cukup mengerikan, tentang kecelakaan yang meniadakan tetangga saya. (yang waktu itu pernah saya tulis dalam status tentang kecelakan yang menyebabkan isi kepala menghambur keluar), hadudu… (28 Oktober 2009)
6. dalam acara jalan sehat bersama masyarakat kampung Bangunrejo, saya berhasil “sok-sokan” menduga siapa yang bakal mendapatkan hadiah. (1 November 2009)
7. – s. d. a. – (sama dengan yang di atas, soalnya saya 2 kali nebaknya, dan yang kedua ini, saya berhasil “sok-sokan” menduga kalau dia yang dapat hadiah utamanya), (1 November 2009)
8. yang ini agak kurang lucu sih, saya berhasil “sok-sokan” menduga kalau gas di rumah saya habis ketika saya pakai. Hahaha geje, (sekedar info, saya sudah hampir 1 bulan g megang kompor untuk memasak apapun, huhuhu) (3 November 2009)
9. HADUH, kata asti angka 9 itu angka yang paling tinggi dan mungkin ini berlaku untuk prediksi kali ini yang menurut saya bener-bener NGERI !, waktu itu saya sedang tergesa-gesa berangkat ke kampus karena hampir telat (hidup Padmanaba !, hehehe), nah saya dibarengi oleh pengendara Mio yang sama-sama “byayakan” mengendarai motor seperti saya, nah tiba-tiba orang itu nyerobot dengan sangat ngawurnya dan membuat saya mengerem mendadak (kalau saya banting stir ke kanan maka ketabrak mobil, kalau ke kiri nabrak becak, dilemma :O ). Dengan kondisi sedang telat dan emosi yang naik-turun, kontan saja saya langsung mengucap sumpah serapah dengan berkata “weh mas ! rung tau tabrakan koyo tetanggaku po ?” (masih ingat dengan status saya yang menggambarkan kondisi tetangga saya itu?, huhuhu), selang 8 detik setelah saya mengucap sumpah itu, mas itu pun tertabrak motor mio yang lain dan badannya mengenai tubuh saya. Haduh, gubrak ! bayangkan perasaan saya waktu itu ? huhuhu (4 November 2009 pukul 07.07)
Nah, terbayang kan kalau 9 prediksi yang lumayan aneh dan ngeri terjadi secara berurutan ? nah, sejak saya itu saya berharap prediksi saya kan gagal, dan terjadilah…….. (horeee…)
10. waktu saya cerita beberapa prediksi itu kepada asti, tyas, ipeh, della, dll, nah entah kenapa saya melihat rangkaian angka di sekitar ipeh (nah lo, sok-sokan banget to aku ?), waktu itu yang terlihat adalah angka 051109, 1527 (gampang kan, terjemahkan sendiri ya, hahaha). Tapi setelah ditunggu-tunggu, biasa wae ki, g ada apa-apa……………. Hahaha hore !
entahlah apa yang sedang terjadi kepada saya, tapi mohon saya minta pendapat dan saran teman-teman tentang apa yang sedang terjadi pada saya. Sekalipun saya mulai paham dengan skema dan bagaima nerjemahkan “tanda-tanda” yang terjadi sebelum suatu peristiwa. Nah, semoga prediksi-prediksi berikutnya baik-baik saja, amin :D
*nb: sebenarnya ada sih prediksi ke-11, dan itu berhubungan dengan nyawa seseorang, dan entah kenapa tebakan saya kok ya bener lagi ya ?
Hadudu…mulai takut ki aku
(info: dari 10 prediksi yang sok-sokan saya keluarkan, beruntung 9 hal terjadi persis seperti yang saya bayangkan)
Ehm, mungkin ini adalah salah satu hal besar nan aneh yang pernah saya alami, dan sebelumnya mungkin saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian anak-anak 66 yang setia mendengarkan cerita luar biasa (baca: sok-sokan.-red.), hehehe, ada tyas, ipeh, asti, della, rauf, dan sebagian anak PD lainnya. Hufh, langsung aja ya, jadi begini ceritanya, hal ini gara-gara saya “diweruhi” sama hantu yang sangat nyata, sejak saya melihat penampakan “kakek-kakek” yang ngeri (yang sebenarnya Cuma saya sambung-sambungkan aja,^^), saya merasa mampu (baca: sok-sokan.-red.) melihat “prediksi-prediksi” hal yang mungkin akan terjadi. Semuanya terjadi dimulai dari minggu ke-3 bulan Oktober sampai tanggal 5 November kemarin. Dan yang unik di sini, prediksi itu terjadi sesaat setelah saya mengucapkan, (maksimal 2 hari setelah saya mengucapkan itu ding, hhhoho) Berikut adalah daftar kejadian tersebut :
1. ehm, mungkin saat itu, saya belum menyadari akan keberuntungan tebakan itu, hal ini terjadi ketika saya sedang mengikuti acara BEM di kampus, nah waktu itu kan banyak banget orangnya, mungkin ada sekitar ratusan orang yang berkumpul dalam ruangan di Teknik Sipil. Lantas, karena saya terlambat (as usual), saya duduk di barisan yang belakang nan jauh. Nah, ketika sedang sesi diskusi, dari kejauhan tiba-tiba saya melihat “gesture” aneh sang ketua BEM, waktu itu mimic wajah, guratan dalam muka, sorot mata, dll menunjukkan bahwa dia akan menunjuk saya (itu menurut saya lho, sok-sokan gitu^^). Karena sebenarnya saya lagi males mengikuti acara itu, saya bersikap “luweh” dengan forum tersebut. Namun, tanpa diduga, sang ketua BEM tersebut langsung menunjuk saya untuk berpendapat. Gubrak ! kok bener ya ? hadudu
ehm : kok penjang banget ya ?, iya kan ? :D, lagian agak kurang jelas juga kalau cerita lewat tulisan e, jadi males nulis ki, lagipula kalau 9 prediksi lainnya saya ceritakan sedetail prediksi di atas, tulisan saya ini bakalan jadi novel kayaknya, hahaha. Nah, yang berikutnya Cuma saya critakan pointnya aja ya, kalau masih penasaran, Tanya langsung aja ke saya, hihihi :D
2. hampir sama dengan yang di atas, tapi kali ini terjadi waktu pelajaran Pancasila. (20 Oktober 2009)
3. tentang “ketidakberuntungan” bhapad 66,67 dalam PPI Kota Yogyakarta. Waktu itu saya “sok-sokan” melihat bahwa seragam yang dipakai oleh nak 66,67 terlihat buram, kusut di mata saya. (25 Oktober 2009, eh bener kan tanggalnya?)
4. hampir sama dengan nomer 2, waktu pelajaran Pancasila juga. Tapi kali ini saya berhasil “sok-sokan” menduga bahwa saya g bakal ditunjuk (27 Oktober 2009)
5. Ini mungkin salah satu prediksi yang cukup mengerikan, tentang kecelakaan yang meniadakan tetangga saya. (yang waktu itu pernah saya tulis dalam status tentang kecelakan yang menyebabkan isi kepala menghambur keluar), hadudu… (28 Oktober 2009)
6. dalam acara jalan sehat bersama masyarakat kampung Bangunrejo, saya berhasil “sok-sokan” menduga siapa yang bakal mendapatkan hadiah. (1 November 2009)
7. – s. d. a. – (sama dengan yang di atas, soalnya saya 2 kali nebaknya, dan yang kedua ini, saya berhasil “sok-sokan” menduga kalau dia yang dapat hadiah utamanya), (1 November 2009)
8. yang ini agak kurang lucu sih, saya berhasil “sok-sokan” menduga kalau gas di rumah saya habis ketika saya pakai. Hahaha geje, (sekedar info, saya sudah hampir 1 bulan g megang kompor untuk memasak apapun, huhuhu) (3 November 2009)
9. HADUH, kata asti angka 9 itu angka yang paling tinggi dan mungkin ini berlaku untuk prediksi kali ini yang menurut saya bener-bener NGERI !, waktu itu saya sedang tergesa-gesa berangkat ke kampus karena hampir telat (hidup Padmanaba !, hehehe), nah saya dibarengi oleh pengendara Mio yang sama-sama “byayakan” mengendarai motor seperti saya, nah tiba-tiba orang itu nyerobot dengan sangat ngawurnya dan membuat saya mengerem mendadak (kalau saya banting stir ke kanan maka ketabrak mobil, kalau ke kiri nabrak becak, dilemma :O ). Dengan kondisi sedang telat dan emosi yang naik-turun, kontan saja saya langsung mengucap sumpah serapah dengan berkata “weh mas ! rung tau tabrakan koyo tetanggaku po ?” (masih ingat dengan status saya yang menggambarkan kondisi tetangga saya itu?, huhuhu), selang 8 detik setelah saya mengucap sumpah itu, mas itu pun tertabrak motor mio yang lain dan badannya mengenai tubuh saya. Haduh, gubrak ! bayangkan perasaan saya waktu itu ? huhuhu (4 November 2009 pukul 07.07)
Nah, terbayang kan kalau 9 prediksi yang lumayan aneh dan ngeri terjadi secara berurutan ? nah, sejak saya itu saya berharap prediksi saya kan gagal, dan terjadilah…….. (horeee…)
10. waktu saya cerita beberapa prediksi itu kepada asti, tyas, ipeh, della, dll, nah entah kenapa saya melihat rangkaian angka di sekitar ipeh (nah lo, sok-sokan banget to aku ?), waktu itu yang terlihat adalah angka 051109, 1527 (gampang kan, terjemahkan sendiri ya, hahaha). Tapi setelah ditunggu-tunggu, biasa wae ki, g ada apa-apa……………. Hahaha hore !
entahlah apa yang sedang terjadi kepada saya, tapi mohon saya minta pendapat dan saran teman-teman tentang apa yang sedang terjadi pada saya. Sekalipun saya mulai paham dengan skema dan bagaima nerjemahkan “tanda-tanda” yang terjadi sebelum suatu peristiwa. Nah, semoga prediksi-prediksi berikutnya baik-baik saja, amin :D
*nb: sebenarnya ada sih prediksi ke-11, dan itu berhubungan dengan nyawa seseorang, dan entah kenapa tebakan saya kok ya bener lagi ya ?
Hadudu…mulai takut ki aku
Senin, 08 Februari 2010
(AKHIRNYA) LIBURAN SEMESTERAN (JUGA) PART II
3. 22 Januari 2010
Huah…..capek ! tadi malem jam 20an baru pulang dari survey tempat makrab. Hari ini langsung bersiap untuk “bal-balan 64 !”. Wuidi………Vierra (*nah lo), dah lama kami angkatan 64 (angkatan SMA 3) jarang berkumpul, terakhir ketemu sih waktu tahun baru, tapi waktu itu aku g ikut. Hohoho.
1. Bal-balan 64
Well, sepakbolanya berjalan cukup lancar sih, meski di awal-awalnya saya mandul g bisa menciptakan gol (walaupun akhirnya bikin 2 gol sampah, wakaakak). Bukan kalah atau menang yang kami cari, tapi gelak tawa kebodohan, deru air mata kesemet bal, dan keanehan-keanehan tiap orang-orang ajaib 64 inilah yang ingin kami ulangi lagi kebersamaannya (haduh, omong apa sih, haha)
2. Masuk TV
Sepulang dari sepakbola, ketiak eh ketika di tengah perjalanan, tiba-tiba saya menerima SMS dari angur yang bunyinya intinya seperti ini “Do, film’e ana ning sctv, iki ana rupamu”. Wah.wah.wah wajah saya nongol (lagi) di televisi, walaupun Cuma berperan sebagai figuran dalam film yang berjudul FTV “Cintaku setulus Arista” itu bersama anak-anak PD 66,67, hal ini setidaknya menambah daftar pengalaman saya masuk televisi (wakaakak, g penting ^^a). dulu saya pernah masuk Indosiar waktu Pepsodent maen ke SD sana, terus Jogja TV. (padahal Cuma 2 aja dah berani crita-crita). Hahaha biarin ^^a
3. Infoman angkatan
Lantas, saya baru ingat kalau saya yang megang nilai salah satu mata kuliah teman seangkatan saya, nah setelah saya confirm ke ketua angkatan dan ke jarkom kalau saya yang bawa data itu. Tak lama kemudian, puluhan sms dari para fans-fans saya (wakaakkak, maaf teman-teman geologi), mereka berebut tanda tangan, foto-foto, nyubit pipi saya (*haduh, ngarep banget). Intinya mereka Tanya info tentang nilai mereka. Hahaha selesai ^^a
4. Simulasi makrab
Sepulang dari jumatan, saya bergegas ke SMA 3 karena ada mentoring dan persiapan untuk simulasi JJM makrab PD. Oek eh oke dah kalau begitu, saya bersiap menuju Pakem. Dari kejauhan terlihat dengan jelas, awan mendung menyelimuti belahan kota Sleman dengan pekatnya laksana siap hasrat membara memburu menerkam bulat-bulat Sleman seperti halnya manusia yang kelaparan makan klepon (*ah, endingnya g puitis), saya pun segera berangkat dengan hati yang dag dig dug (*ya iyalah, kalau g dag dig dug berarti dah mati). Kemudian……………..HUJAAAAANNNNNNN !!!
Oh, shit…ti teman saya, bu siti yang jual mie ayam yang ayamnya masih hidup sampai sekarang (*g penting), hujannya lama banget mpe maghrib, ya sudahlah dasar dah niat kita (IKAL untuk makrab) tetap berangkat ke rumah pak dukuh dan pak RT untuk meminta izin acara makrab ini. Setelah ba bi bu dan tralala, cerita ngalor ngidul ngetan ngulon bahkan munggah medhun (*haduh, apa sih). Kami akhirnya dapat izin penyelenggaraan. Hore ! :D:D:D
Selepas isya dan kelar membahas acara sejak sepulang dari tempat pak dukuh tadi, kami pun bersiap untuk bersimulasi dengan medan JJM (jauh banget lho, tu nyampe medan segala, :B). Seperti kata pepatah “Sedia mantol sebelum hujan”, kami pun membawa mantol untuk bersiap-siap apabila terjadi hujan. Baru 75 meter dari rumah elsa, ga taunya hujan dengan deras menyapa dingin kami, tanpa dikomando dan gedhabikan, kami langsung memakai mantol kami. Dari 5 orang yang ada, akhirnya diputuskan hanya saya saja yang tidak memakai mantol. Hal ini untuk mengantisipasi apabila di jalan kami bertemu dengan warga setempat yang mungkin mengira kami adalah penyebar aliran sesat “Para Pemakai Mantol Gelap Yang Dengan Kurang Kerjaan Malam-Malam Jalan-Jalan Bersama Di Tengah Sawah Ketika Hujan Turun Sangat Deras”. Mungkin jika aliran sesat ini diresmikan, nama singkatnya adalah aliran sesat PPMGYDKKMMJJBDTSKHTSD, nah daripada bribet begitu, akhirnya saya memakai payung biar nanti ketika bertemu warga Cuma disangkain “Para Pemakai Mantol Gelap Dan Pemakai Payung Kembang-Kembang Yang Dengan Kurang Kerjaan Malam-Malam Jalan-Jalan Bersama Di Tengah Sawah Ketika Hujan Turun Sangat Deras” atau disingkat PPMGDPPKKYDKKMMJJBDTSKHTSD. (gubrak! Tambah ribet kang, hadudu)
Simulasi berjalan lancar meskipun sempat membuat elsa,nadia (yang bermassa tinggi) terpeleset di sawah dan sungai. Kaki saya juga sempat dirasuki, istilah kerennya sih tlusuben oleh kerikil kecil yang mungkin berdiameter 1mm. hadudu
Terus makan mie rebus terus pulang jam 21an, nonton kick andy. tidur
Huah…..capek ! tadi malem jam 20an baru pulang dari survey tempat makrab. Hari ini langsung bersiap untuk “bal-balan 64 !”. Wuidi………Vierra (*nah lo), dah lama kami angkatan 64 (angkatan SMA 3) jarang berkumpul, terakhir ketemu sih waktu tahun baru, tapi waktu itu aku g ikut. Hohoho.
1. Bal-balan 64
Well, sepakbolanya berjalan cukup lancar sih, meski di awal-awalnya saya mandul g bisa menciptakan gol (walaupun akhirnya bikin 2 gol sampah, wakaakak). Bukan kalah atau menang yang kami cari, tapi gelak tawa kebodohan, deru air mata kesemet bal, dan keanehan-keanehan tiap orang-orang ajaib 64 inilah yang ingin kami ulangi lagi kebersamaannya (haduh, omong apa sih, haha)
2. Masuk TV
Sepulang dari sepakbola, ketiak eh ketika di tengah perjalanan, tiba-tiba saya menerima SMS dari angur yang bunyinya intinya seperti ini “Do, film’e ana ning sctv, iki ana rupamu”. Wah.wah.wah wajah saya nongol (lagi) di televisi, walaupun Cuma berperan sebagai figuran dalam film yang berjudul FTV “Cintaku setulus Arista” itu bersama anak-anak PD 66,67, hal ini setidaknya menambah daftar pengalaman saya masuk televisi (wakaakak, g penting ^^a). dulu saya pernah masuk Indosiar waktu Pepsodent maen ke SD sana, terus Jogja TV. (padahal Cuma 2 aja dah berani crita-crita). Hahaha biarin ^^a
3. Infoman angkatan
Lantas, saya baru ingat kalau saya yang megang nilai salah satu mata kuliah teman seangkatan saya, nah setelah saya confirm ke ketua angkatan dan ke jarkom kalau saya yang bawa data itu. Tak lama kemudian, puluhan sms dari para fans-fans saya (wakaakkak, maaf teman-teman geologi), mereka berebut tanda tangan, foto-foto, nyubit pipi saya (*haduh, ngarep banget). Intinya mereka Tanya info tentang nilai mereka. Hahaha selesai ^^a
4. Simulasi makrab
Sepulang dari jumatan, saya bergegas ke SMA 3 karena ada mentoring dan persiapan untuk simulasi JJM makrab PD. Oek eh oke dah kalau begitu, saya bersiap menuju Pakem. Dari kejauhan terlihat dengan jelas, awan mendung menyelimuti belahan kota Sleman dengan pekatnya laksana siap hasrat membara memburu menerkam bulat-bulat Sleman seperti halnya manusia yang kelaparan makan klepon (*ah, endingnya g puitis), saya pun segera berangkat dengan hati yang dag dig dug (*ya iyalah, kalau g dag dig dug berarti dah mati). Kemudian……………..HUJAAAAANNNNNNN !!!
Oh, shit…ti teman saya, bu siti yang jual mie ayam yang ayamnya masih hidup sampai sekarang (*g penting), hujannya lama banget mpe maghrib, ya sudahlah dasar dah niat kita (IKAL untuk makrab) tetap berangkat ke rumah pak dukuh dan pak RT untuk meminta izin acara makrab ini. Setelah ba bi bu dan tralala, cerita ngalor ngidul ngetan ngulon bahkan munggah medhun (*haduh, apa sih). Kami akhirnya dapat izin penyelenggaraan. Hore ! :D:D:D
Selepas isya dan kelar membahas acara sejak sepulang dari tempat pak dukuh tadi, kami pun bersiap untuk bersimulasi dengan medan JJM (jauh banget lho, tu nyampe medan segala, :B). Seperti kata pepatah “Sedia mantol sebelum hujan”, kami pun membawa mantol untuk bersiap-siap apabila terjadi hujan. Baru 75 meter dari rumah elsa, ga taunya hujan dengan deras menyapa dingin kami, tanpa dikomando dan gedhabikan, kami langsung memakai mantol kami. Dari 5 orang yang ada, akhirnya diputuskan hanya saya saja yang tidak memakai mantol. Hal ini untuk mengantisipasi apabila di jalan kami bertemu dengan warga setempat yang mungkin mengira kami adalah penyebar aliran sesat “Para Pemakai Mantol Gelap Yang Dengan Kurang Kerjaan Malam-Malam Jalan-Jalan Bersama Di Tengah Sawah Ketika Hujan Turun Sangat Deras”. Mungkin jika aliran sesat ini diresmikan, nama singkatnya adalah aliran sesat PPMGYDKKMMJJBDTSKHTSD, nah daripada bribet begitu, akhirnya saya memakai payung biar nanti ketika bertemu warga Cuma disangkain “Para Pemakai Mantol Gelap Dan Pemakai Payung Kembang-Kembang Yang Dengan Kurang Kerjaan Malam-Malam Jalan-Jalan Bersama Di Tengah Sawah Ketika Hujan Turun Sangat Deras” atau disingkat PPMGDPPKKYDKKMMJJBDTSKHTSD. (gubrak! Tambah ribet kang, hadudu)
Simulasi berjalan lancar meskipun sempat membuat elsa,nadia (yang bermassa tinggi) terpeleset di sawah dan sungai. Kaki saya juga sempat dirasuki, istilah kerennya sih tlusuben oleh kerikil kecil yang mungkin berdiameter 1mm. hadudu
Terus makan mie rebus terus pulang jam 21an, nonton kick andy. tidur
Rabu, 27 Januari 2010
hore !!! punya blog :D
huraayyy.......aaaakhirnAAAAaaaa..............biiiesaaa juaAAdi juueeeugga niccccch blog (*hahahaha, bahasa cupu anak alay :p)
ternyata bikin BLOG itu mudah, tak sego-BLOG saya, dan bikin BLOG itu mudah dan semudah membalikkan so-BLOG,
hahaha :D
BLOG ini dibuat di rumahnya luthfi, teman SMA saya, jam 12.06 WIB, dengan proses pembuatan yang cukup aneh, ihihihi
ternyata bikin BLOG itu mudah, tak sego-BLOG saya, dan bikin BLOG itu mudah dan semudah membalikkan so-BLOG,
hahaha :D
BLOG ini dibuat di rumahnya luthfi, teman SMA saya, jam 12.06 WIB, dengan proses pembuatan yang cukup aneh, ihihihi
Langganan:
Postingan (Atom)