“Ada 2 hal di dunia ini yang ketika dibagi
atau diberikan kepada orang lain, maka dia tidak akan berkurang, justeru akan
bertambah berkali lipat, 2 hal tersebut adalah Harta dan Ilmu..”
Pepatah
inilah yang melecut dan memicu saya untuk membuktikan hal tersebut. Secara
logika ketika kita memiliki sesuatu dan kita membaginya atau memberikannya
orang lain, maka seharusnya dia berkurang. Tetapi hal ini tidak berlaku untuk
harta dan ilmu. Nah, saya pun tertantang untuk membuktikannya. Namun karena
saya masih mahasiswa yang notabene harta terbesarnya adalah masih berupa
idealisme, maka saya pun akan berbagi dengan ilmu yang saya miliki.
Ilmu yang
dapat saya bagikan adalah ilmu berbagi semangat untuk mengejar mimpi. Saya dan
teman-teman membentuk komunitas non-profit yang kami sebut dengan nama Tim
Teratai. Bersama Tim Teratai, kami memiliki satu visi yaitu “membaikkan
Indonesia dengan prestasi dan dengan moral berbudi dan peduli”. Ini adalah
gerakan yang membutuhkan “nafas panjang”.
Terinspirasi
oleh Danang A. Prabowo “Sang Pembuat Jejak”, saya pun menuliskan mimpi-mimpi
saya dalam kertas dan menempalkannya di dinding kamar saya. Saya percaya dengan
menuliskan mimpi-mimpi tersebut, berusaha keras mengejarnya, berbuat baik untuk
orang lain, dan terus berdoa kepada Allah, maka mimpi-mimpi tersebut akan dapat
tercapai. Hingga hari ini, satu persatu mimpi-mimpi tersebut dapat terwujud
lebih cepat dan jauh lebih indah dibanding yang saya bayangkan. Hingga hari
ini, dari 50 mimpi saya di 2013, sudah 37 mimpi telah terwujud. Dan kini
tinggal berharap dan berusaha agar 13 mimpi segera menyusul untuk diizinkan oleh
Allah SWT agar dapat tercapai.
Pengalaman
dari terwujudnya mimpi-mimpi besar inilah yang menjadi pemicu dan passion saya untuk berbagi semangat. Di
beberapa sekolah, baik SD, SMP, SMA yang pernah saya kunjungi, saya selalu
menularkan semangat untuk bermimpi dan mengejarnya. Saya berikan dengan metode
presentasi untuk menggali dan “mengompori” teman-teman agar mampu berimajinasi
luas untuk bermimpi dan mewujudkannya. Seusai presentasi, saya selalu mengajak
teman-teman untuk menuliskan mimpi-mimpi yang akan dicapai dalam beberapa tahun
yang akan datang. Setelah itu, saya mengajak teman-teman tersebut untuk menutup
mata selama 2 menit dan mencoba membayangkan seandainya mimpi-mimpi tersebut
tercapai. Sungguh kebahagiaan akan datang melingkupi seandainya mimpi tersebut
terpenuhi. Dan saya tutup dengan mengajak teman-teman untuk berikrar dan
berteriak lantang mengucapkan mimpi-mimpinya agar kepercayaan diri untuk
mewujudkan mimpi-mimpi tersebut datang dan mengakar kuat di hati dan pikiran
mereka. Saya selalu merinding setiap kali mendengarkan ikrar dari teman-teman
peserta.
Ada sebuah
pengalaman menarik ketika saya sedang berbagi semangat ini. Saya bermimpi agar
di 2013 ini saya mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan karya tulis
ilmiah saya di luar negeri. Dan sungguh, beberapa menit seusai saya berbagi
semangat, mimpi tersebut terwujud dengan datangnya email dari panitia penyelenggara
dari seberang samudera. Sungguh, langsung terucap hamdalah
dan kalimat, “Maka nikmat Allah manakah yang kamu dustakan ?”
Ternyata
pepatah di awal tulisan ini memang benar adanya, ketika saya berbagi ilmu yang saya miliki,
maka Allah pun menambahkan ilmu-ilmu lain dan kenikmatan yang begitu indah di
luar dugaan kita. Percayalah ! J
“Mungkin kita dilahirkan tidak sekedar untuk
berprestasi, tetapi juga untuk menginspirasi… Berkilaulah ! ”
Yogyakarta, 29 Oktober 2013
-Alfredo Di Stefano-
ke London bareng Dinar ya Do... waaaa selamat selamat sebut namaku di sana (emang naik haji :D). Pokoknya sukses terus buat kalian kece sekali saya bangga pernah mengenalmu :)
BalasHapus