Minggu, 06 November 2011

surat buat pak presiden

Yth. (katanya) Presiden Indonesia saat ini

yang berada di (kursi empuk) Istana Negara


assalamualaykum wr wb heza3 (maaf pake ciri khas)



selamat pagi ataupun selamat apapun, yang penting ketika membaca surat saya ini, bapak sedang dalam kondisi bersemangat layaknya pagi yang baru datang. Sehingga senantiasa akan selalu bersemangat hingga seterusnya...

Semangat ! :D



Bapak presiden yang (katanya) baik,

Pada dasarnya saya tidak ingin menulis surat ini, tapi baru saja saya membaca surat seorang teman saya yang ditujukan kepada seseorang yang sudah pergi jauh. Meskipun, kecil kemungkinan surat ini akan Bapak baca, tapi it's okay, yang penting saya sudah mencoba menyuarakan suara saya dan mungkin belasan atau ratusan bahkan jutaan saudara saudara se Indonesia...



Bapak presiden yang (katanya) tegas,

sebenarnya kekesalan saya pada langkah langkah yang Bapak lakukan sudah ada sejak lama, namun yang baru saja terjadi adalah mengenai perompakan Somalia yang menyandera salah satu kapal milik perusahaan Indonesia. Dari situ, terlihat jelas bahwa reaksi yang Bapak berikan sangatlah buruk di mata masyarakat. Banyak yang berkata Bapak lamban, Bapak kurang peduli, Bapak penakut, atau apapun itu, yang pada intinya protes terhadap gebrakan yang Bapak lakukan dalam melindungi warga negaranya. Meskipun, pada babak akhir penyanderaan ini, Bapak mengatakan bahwa sudah mengirim pasukan menuju lokasi penyanderaan (Jenderal TNI juga berkata sama)...



Bapak presiden yang (katanya) jujur,

mengenai salah satu TKI yang akhirnya dihukum pancung di Arab, almh. Ruyati, bisa-bisanya pemerintah Indonesia tidak mengetahui mengenai vonis tersebut sebelum hari H eksekusi. Lantas apa gunanya KBRI kita yang ada di Arab, menteri Luar Negeri Anda yang begitu (kata orang Jawa) ingah-ingih, dan dubes Arab di Indonesia. Kemudian di salah satu media massa juga disebutkan bahwa ada terdapat perbedaan mengenai informasi mengenai apa yang disampaikan dubes Arab dan Menteri Luar Negeri. Bahkan sempat tercetus kata "Menteri Bohong" ckckck.



Bapak presiden yang (katanya) mantan TNI,

setahu saya, kinerja para prajurit TNI itu disiplin, cepat, cerdas, dan berani. Tetapi, sejauh yang saya lihat kinerja Bapak jauh dari kata-kata tersebut. Padahal Bapak notabene adalah (mantan) seorang Jenderal. Makanya hal ini perlu ditinjau kembali Bapak.



Maaf Bapak, sebenarnya masih ada yang mau saya ceritakan, tapi sudah maghrib pak, dan saya harus segera menunaikan solat. Selamat solat juga buat Bapak, maaf jika ada kata saya yang kurang berkenan...

Bapak juga solat juga ya biar dimaafkan salah-salahnya terhadap rakyat Indonesia...



ditemani Masterchef :)



My eleventh (thirtyth) task on 2011
25th of June 2011
16.40-17.48

2 komentar: