Masih jelas terngiang di telinga saya, ketika suatu hari bapak memanggil saya dan tiba-tiba ngomong seperti ini, ”Fan, Bapak tahu kamu sudah mengabdikan dirimu selama 3 tahun di SMA tercintamu itu (SMA 3 Jogja-red) dan sekarang pun kami masih jedhal-jedhul ngurusi adek-adekmu itu, terus kamu juga ikut organisasi yang di masjid kotabaru, silat-silatan, dan juga yang ada di kampusmu. Bapak itu tidak pernah melarang le,
Cuma sekarang bapak berharap, bagilah waktumu, idemu, inovasimu, tenagamu, apapun lah untuk kampungmu ini le, inilah saatnya kamu mulai memajukan kampungmu ini. Kenalilah semua tetanggamu. Kasarane, Besok kalau kamu mati dan tetanggamu ga ada yang kenal kamu piye? Meh mluncat-mluncat ning kuburan dhewe?”. Saya pun terdiam dan mulai menyahut dengan senyum manis yang inosence, ”hehe, nggih pak!”
Dan akibatnya 1 jam yang lalu saya baru saja pulang dari sebuah rapat 17-an yang hmmm...luar biasa semangatnya. This is my come back after so long I’ve dissapeared in this society, semua teman masih tersenyum manis menyambut saya. Beragam celaan dan celetukan bermunculan, “wah, sante wae anake pak RW teko”, “lha iki le digoleki, jare pinter desain iki”, “weseh ana cah kuliah melu rapat 17-an”, dll. Semua terasa menyenangkan di telinga saya. Salam hangat, gelak tawa, imajinasi tak terderaikan bermunculan saling bersahutan.
Berikut (what the) fun fact- nya :
1. Ketika perumusan lomba anak-anak, saya mengusulkan lomba yang menggunakan terong yang diikat di bawah pantat. Sehingga terong akan menggandhul-gandhul atau menggantung di antara kedua paha kita. Lantas, terong tersebut digunakan untuk menggiring balon menuju garis batas.
Nah, pada saat saya menyampaikan pendapat itu, salah seorang pemuda (ngeres) nyeletuk, “wah gayeng iki, le giring iso maju mundur” (dia juga memperagakan gerakannya). Kontan saja semua peserta rapat tertawa dengan riangnya. wkwwkk
2. dalam setiap percakapan, terkadang diselingi pisuhan yang mengundang gelak tawa, benar-benar ngangeni suara seperti ini tu, wkwkwk. Entah itu keluarga tupai, scooby doo, ataupun keluarga alat vital. Semua diucapkan dengan ringannya. Dan saya pun Cuma bisa ndelongop sambil geleng-geleng kepala, hahaha
3. ketika pembahasan pensi malam tirakatan, sungguh di luar dugaan saya, muncul sebuah ide kreatif yang oke punya, yaitu para pemuda akan membuat film yang isinya adalah cuplikan lomba selama 2 minggu dari awal agustus hingga menjelang puasa dengan sistem candid camera . J
adi semua masyarakat akan dipantau dengan seksama dan dicari mimik ataupun ekspresi yang sekiranya dianggap lucu. Terus film tersebut akan diedit dan didubbing oleh panitia yang nantinya bakal dipertontonkan pada malam tirakatan.
*trus tadi pada bilang, “modaaaaaarrrrrrrrrrrrrroooooooooo………!!!”
hahaha
4. pembagian jabatan pun dimulai, dan tahu nggak saya dapat jabatan apa coba ? TUKANG TAGIH IURAN RT og piye, asetat tenan, sebuah jabatan yang dari dulu saya hindari. Saya takut kalau kalau para warga jadi takut sama saya karena tidak mau membayar tagihan kas. Wkwkwkw
5. and so on, etc, dsb, dll, lsp (lan sapanunggalane), …
banyak cerita yang sebenarnya ingin saya ceritakan, tapi karena sebentar lagi sudah berganti hari dan saya musti bergerak besok pagi, maka cerita ini pun saya tutupkan. Semoga saya mampu menggerakkan kampung ini dengan luar biasa bersama semangat spektakuler dari para pemudanya. Hidup Bangunrejo ! Hidup Kricak ! Hidup Jogja untuk Indonesia !
nb: saya mengetik ini sembari nimbrung di notenya mb fimma yang sedang membahas polemik sms pembaca di harian Kedau;atan Rakya . wkwkwk jadi lucu dan menggemaskan
My seventeenth task on 2010
25th of July, 23.03-23.59
Tidak ada komentar:
Posting Komentar