HARUSKAH (SAYA) IRI ATAU MALAH SYUKUR

Saya bingung,
Seperti halnya asap yang kian membumbung
Membuat beragam asa dan pikiran menjadi linglung

Saya bosan,
Sesat dalam sebuah hal yang bernama kepenatan
Dirundung masalah, melewatkan berbagai kesempatan

Haruskah (saya) iri atau malah syukur ?

Saya iri dengan dia,
Yang mudah menangkap pelajaran dibanding saya
Dan menjadi seorang yang terlihat lebih baik pada saatnya,
Tapi saya lupa,
Bahwa saya lebih memahami banyak hal yang menyangkut rasa
Dan dia tak memilikinya,

Saya iri dengan dia,
Yang mudah menjadi terbaik dibanding saya
Dan dikenal sebagai jenius luar biasa,
Tapi saya lupa,
Bahwa saya punya banyak teman yang malah jauh lebih mulia
Dan dia tak memilikinya,

Saya iri dengan dia,
Yang mudah mengangkat piala dibanding saya
Dan dikenal sebagai juaranya para juara,
Tapi saya lupa,
Bahwa saya memiliki peluang membuka cakrawala dunia
Dan dia tak memilikinya,

Saya iri dengan dia,
Yang mudah memikat ribuan manusia
Dan menjadi seorang primadona,
Tapi saya lupa,
Bahwa saya dikelilingi banyak insan yang menyayangi saya
Dan dia tak memilikinya,

Saya iri dengan dia,
Yang mudah membagi hati dengan para hawa
Dan berjalan menikmati indahnya dunia,
Tapi saya lupa,
Bahwa saya lebih banyak mempunyai hati untuk-Nya
Merasakan nikmat yang jauh tak terkira
Dan dia tak memilikinya,

Apa yang bisa saya lakukan ?
Haruskah (saya) iri atau malah syukur ?

Dialah yang mengerti kebutuhan kita teman,
bukan keinginan pemuas dahaga
bukan sekedar pembunuh hasrat manusia
bukan juga penghilang nikmat fana

Tenanglah teman, kita pasti bisa mengarungi pentas dunia
Yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha dan berdoa
Serahkan sisanya pada Dia Yang Berkuasa
Dan Dia kan hadirkan skenario yang tak pernah kau duga
Yang itu jauh lebih baik daripada yang ada di otak kita
Dia itu ada, Dia adalah sutradara kita, Dia itu menatap kita,
Hanya saja kita yang jarang menyambanginya…….



* hahaha lagi kenter ki aku, hadududu mumet
ILUSM GEOLOGY….



My eleventh task on 2010
9th of April, 05 .50-06.30