Besok pagi 20 Mei 2014, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan
Nasional yang ke-106, adik-adikku SMA di seluruh penjuru Indonesia akan
menerima pengumuman kelulusan UN yang sejatinya akan dilaksanakan serentak di
sekolah masing-masing. Harap-harap cemas, perasaan deg-degan tak ketulungan,
biasa aja, atau malah acuh tak acuh, adalah beragam perasaan yang mungkin malam
ini adik-adik rasakan.
Tenang saja, perasaan itu wajar, justeru itulah
merupakan penanda bahwa teman-teman bekerja jujur ketika UN berlangsung.
Bandingkan perasaan yang lebih tidak karuan yang dirasakan oleh teman-teman
kalian yang mengerjakan UN menggunakan kunci yang pastinya salah karena entah
dibeli dari pedagang loak di pinggir kali, atau mungkin teman kalian yang
mencontek teman sampingnya, padahal sudah jelas kode soal mereka berbeda jauh
adanya, ckckck..
“UN hanyalah
bagian kecil dari proses belajar ! Tak perlu dikhawatirkan teman…”
Seperti quote
diatas, memang benar adanya. UN hanyalah bagian kecil dari proses belajar
teman-teman.. UN hanyalah sebuah ujian yang dibuat oleh pemerintah untuk
dijadikan sebagai patokan pemerataan pendidikan di Indonesia. Memang, sistem UN
ini hingga hari ini masih menimbulkan kontroversi dan masih juga bukan solusi
yang terbaik sebagai sistem pendidikan di Negara yang begitu besar, begitu
berkembang ini. Namun, kali ini kita tidak akan membahas tentang polemik UN itu
sendiri. Sudah banyak yang membahasnya. Hari ini kita akan membahas hakikat
belajar dan kelulusan..
UN tidaklah
semengerikan ujian yang memutuskan hidup dan mati kamu teman, sukses atau
gagalnya kamu di masa depan, atau ganteng/cantik dan tidaknya kamu. Sungguh
bukan. Bagi setiap insan, UN adalah bagian kecil dari proses belajar yang bagi
teman-teman sekarang prosesnya disebut sekolah. Seperti kata orang bijak,
proses belajar tidak hanya dikecap dari sekolah saja, bisa dari lingkungan
rumah, masyarakat, Negara, atau bahkan dari teman-teman terdekat. Dan pada
hakikatnya, justeru belajar di kehidupan nyata adalah proses belajar yang
sesungguhnya. Banyak orang di luar sana yang nilai UN nya biasa-biasa saja juga
akhirnya menjadi pimpinan perusahaan. Ada juga, yang nilai UN nya baik, tidak
lantas menjadi orang terbaik di negeri ini. Tidak ada korelasinya antara UN
dengan kesuksesan di masa datang. Jadi, tidak perlu kau risaukan hasil UN besok,
asalkan kau kerjakan dengan jujur kawan …
UN adalah gerbang
ke pintu kelulusan. Dan kelulusan adalah akhir dari sebuah permulaan. Ya, akhir
dari sebuah permulaan belajar berseragam. Selanjutnya, teman-teman akan bertemu
dengan dunia perkuliahan, dunia yang semua kepentingan, semua pemikiran, semua
keinginan bercampur aduk menjadi satu rasa yang perlu sekali disaring dengan
cekatan. Ya, mereka bilang “This is the end of the beginning..”
Oleh karenanya,
jangan terlalu bereuforia dalam merayakan hasil pengumuman UN besok pagi teman.
Kalian memang berhak merayakan keberhasilan dan kelulusan yang sudah kalian
perjuangkan. Tapi tolong, dengarkan titipan pesan dari kakak-kakakmu ini teman,
sebuah pesan yang sungguh tulus berasal dari dalam nurani kedamaian..
1.
Rayakan kelulusan kalian dengan sewajarnya.
Jangan berlebihan !
Kau tahu teman, ada 7811 teman-teman kalian di luar sana
yang tidak dapat tersenyum bahagia dikarenakan hasil UN mereka tidak
secemerlang hasil UN kalian, mereka dinyatakan tidak lulus. Tegakah kamu berbahagia
di atas penderitaan teman-teman kalian ?
2.
JANGAN CORAT-CORET BAJU SMA KALIAN !!!
Baju kalian masih dapat digunakan oleh saudara-saudara kita
yang bahkan untuk membeli seragam pun tak mampu. Sumbangkanlah baju-baju kalian
kepada saudara, tetangga yang membutuhkan.
Jangan beralasan baju tersebut sebagai kenang-kenangan
indah SMA !
Kenangan indah SMA itu ada di hati, bukan di baju. Paham ?
3.
JANGAN KONVOI NORAK ALA KAMPANYE ALAY PARTAI
POLITIK DI JALANAN !
Hei hei heiiiii… Kalian ini anak remaja generasi muda
harapan bangsa teman. Sudah jelas kecerdasan kalian diharapkan untuk masa depan
Negara. Jangan bertindak norak dan konyol dengan cara konvoi motor
digeber-geber ga jelas di jalanan. GA ADA GUNANYA ! Terus kenapa kalau udah
konvoi gitu ? Bangga ? Sungguh, masyarakat ga butuh gebar-geber motor kalian !
Dengan konvoi, justeru mereka terganggu kenyamanan dan merasakan kebisingan.
Apalagi nanti di jalan ketemu rombongan SMA lain, terus ejek-ejekan dan
berakhir tawuran. Ckckck, mau kayak gitu? HINA BANGET COY ! Cupuuu… Paham ?
4.
Ingat sebelum UN ! Betapa dekatnya kalian kepada
Tuhan.. Masa’ iya orang yang deket sama
Tuhan tiba-tiba berubah haluan ?
Masih ingat kan sebelum UN betapa rajinnya kalian belajar ?
Betapa seriusnya kalian mengerjakan soal latihan, dan BETAPA SERINGNYA KALIAN BERDOA
memohon kepada Tuhan agar diberikan kelulusan ? Iya kan ? Yang muslim, yang
biasanya solat 5 waktu bolong menjadi rajin. Yang biasanya jam istirahat
mencocol jajanan kantin, tiba-tiba jadi rajin solat dhuha. Yang biasanya
ngebela-belain nonton bola, berganti kebiasaan jadi solat malam biar dekat sama
Allah. Masa’ iya kebiasaan sebagus itu setelah UN jadi hilang ? Sayang dong
kawan..
5.
Bersyukurlah atas kelulusan dengan cara yang anggun
dan menawan
Apa saja cara kalian untuk merayakan kelulusan, pun sebenarnya
banyak yang bisa dilakukan. Bisa dengan berbagi sembako untuk orang kurang
mampu, menghibur dan menyumbang di panti asuhan, berbagi nasi bungkus kepada
tukang becak, tukang sampah dan lainnya. Cara itu lebih anggun dan menawan
bukan ?
6.
Berterimakasihlah kepada orangtua, adik-kakak,
guru, tentor les, dan teman-teman kalian..
Banyak banget kan yang sudah dilakukan orang-orang di atas
? Nah, jangan lupa berterimakasih sebesar-besarnya kepada mereka yang sudah
membantu kamu sejauh ini. Ingat, mungkin tanpa mereka kamu tidak akan sesukses
sekarang dalam memperoleh kelulusan. Sungguh, orang-orang di atas sangat layak
untuk kamu masukkan dalam list doa-doa kamu tiap hari kawan..
Nah, inilah pesan
dari kakak-kakakmu wahai adik-adikku di seluruh penjuru Indonesia kawan. Semoga
tidak hanya kau lewatkan begitu saja, semoga kau baca, kau bagikan, dan kau
lakukan bersama teman-teman. Sungguh, jalan kalian masih panjang. Jangan nodai
dengan hal-hal sia-sia yang sesungguhnya sangat tidak perlu kalian lakukan..
Selamat datang di
dunia baru kawan…
5th note, on May 19th 2014
Meja belajar kehidupan, 18.38-19.28
WIB
Bersama ritme metronom entah punya siapa kawan